nih anak anak dajal gua update.... enjoy ya😉
sekarang naren sedang bermain bersama aunty aurel dan juga buna vano, Kalingga hanya bisa menghela napas ketika naren tidak mau jauh dari istrinya.
ternyata kedatangan Brian tidak membuat dirinya bisa berduaan dengan gevano, buktinya sekarang dia hanya bisa duduk dengan terus melihat ke arah gevano yang sedang tertawa bersama dengan kakak iparnya dan juga anaknya.
Brian hanya bisa tertawa melihat nasib adeknya, Kalingga yang malang.
"sudah lu tidak perlu cemburu, masa dengan anak sendiri cemburu?"
Kalingga menatap wajah Brian dengan sinis, "lu tidak tahu naren saja!" ucapnya.
"memang naren bagaimana?"
"dia tidak membiarkan gua berduaan dengan istri gua, apa lu mau membawanya bermain ke rumah lu?"
"tidak mau enak saja! lu pikir dia tidak akan rewel disana?" ucapnya nyolot menatap tajam Kalingga yang ditatap hanya bisa menghela napas.
sudahlah, dia berdoa supaya anaknya cepat besar dan tidak menempeli istrinya lagi.
sedangkan di sisi gevano naren sedang tertawa dengan candaan aunty aurel.
naren menatap ke arah dadynya lalu tawa itu semakin menggelegar, "haha wajah Dady cembelut, jelek banget!"
Kalingga yang mendengarnya melotot tajam, kalau tidak ada gevano sudah dia buang si naren tapi sayangnya dia tidak akan bisa melakukan itu karena gevano akan selalu di pihak naren membuat dirinya cemburu besar.
"dasar anak durhaka" ucapnya yang hanya di dengar oleh Brian.
"sabar orang sabar di sayang istri"
"iya kalau tidak ada naren! ingin gua buang saja rasanya anak itu"
Brian menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan jalan pikir Kalingga.
"wah gua adukan lu ke gevano supaya lu kena marah"
"lu bisa diam tidak?!"
"ya"
•
•
•
sudah pukul 8 malam tapi Brian belum pulang juga sebenarnya dia tidak masalah mau sampai pagi juga dia jabanin, tapi yang menjadi masalah adalah sedari tadi wajah Kalingga sudah sangat kecut menatap ke arah mereka.
Brian menghela napas lelah, sama anak sendiri saja cemburu ada ada saja tingkah adeknya ini.
Brian menepuk bahu Kalingga membuat dirinya ditatap tajam oleh Kalingga.
"jangan sentuh gua!" ucapnya dengan suara yang sangat menusuk di telinga Brian.
"lu bisa tenang tidak ekspresi nya?"
"tidak, lebih baik lu bawa pulang istri lu ini sudah malam atau perlu gua seret kalian keluar?" ucap Kalingga dengan seringai di wajahnya.
Brian bergidik ngeri lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri istrinya.
"ah sayang lebih baik kita pulang saja"
Aurel yang sedang tertawa langsung melunturkan tawanya, "kenapa?" ucap Aurel bingung, padahal dia masih ingin bermain dengan naren dan juga gevano.
Brian mengisyaratkan istrinya supaya menurut, Aurel yang masih bingung lantas menoleh ke arah Kalingga dapat dia rasakan tatapan Kalingga yang sedang menatapnya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Romancegevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...