"Puas kamu, Juna? Puas kamu enak-enak liburan?"
Bagus kembali melayangkan tamparan kepada Juna. Pria itu teramat iri saat menyaksikan segala postingan dari Sasha. Begitu intim dan romantis. Terlihat Juna juga menikmatinya. Ia tidak menolak hubungannya dengan Sasha. Padahal pria itu awalnya menolak.
"Enak kamu, ya! Malah asyik bulan madu dan ngelupain aku! Nikmatin jadi pasutri pasti kamu!"
"Apa kamu lupa? Pernikahan ini cuma kontrak aja! Sampai Sasha ngelahirin bayi! Tapi kenapa kamu malah terlihat senang sama dia? Kamu selingkuh? Iya, kan!"
Juna tidak terima dengan tuduhan yang dilemparkan oleh Bagus. Yang merencanakan semuanya juga Bagus, ia hanya mengikuti rencana tersebut. Pria itu cemburu hanya karena postingan biasa dari akun Sasha, seolah istrinya meledek Bagus. Padahal, wanita itu hanya berbagi momen liburan pertamanya yang sekaligus momennya menjadi istri.
Wajar Sasha seperti itu, hampir semua keluarga besar Juna berteman dengan akun milin Sasha. Wanita itu tentu harus memamerkan kemesraan agar keluarga tidak curiga. Kenapa Bagus tidak mampu berpikir jernih?
"Kamu yang harusnya sadar, Bagus. Yang memulai rencana ini kamu sendiri! Jangan nyalahin orang lain. Kami berdua baru nikah, nggak wajar kalau terlihat bermusuhan."
Juna mengusap wajahnya. "Dari awal aku udah bilang kalau rencana ini nggak bagus. Bakalan ngebuat hubungan makin rumit. Itu semua karena kamu yang maksain dari awal. Jadi, kamu harus diam kalau aku dekat sama istri aku sendiri. Mana ada aku selingkuh tapi sama istri aku?"
Bagus hampir-hampir merengek. Ingin memeluk Juna, tapi pria itu menjauh. Makin mengamuk lah dia.
Juna tidak ingin berdekatan dengan Bagus dahulu. Sasha berkata jika Juna berkontak fisik dengan Bagus, maka wanita itu akan tidur sendiri dan tak mau menyentuh Juna. Ia tidak ingin membuat Sasha mengamuk.
"Tapi aku yang bakal jadi istri kamu, Junaaa." Rengek Bagus yang ingin meraih lengan Juna, namun si pria menepisnya.
"Istri aku yang sekarang itu Sasha." Tiba-tiba saja Juna bergidik ngeri saat membayangkan Bagus menjadi istrinya kelak.
Juna pergi setelah mengatakan hal tersebut. Membuat Bagus makin mengamuk. Bahkan teriakannya diabaikan oleh Juna.
"DASAR PELAKOR JAHANAM! AWAS AJA, GUE BAKAL KASIH PELAJARAN! DASAR PEREK!"
***
Sasha termenung di dalam kamar. Melihat gelapnya malam melalui balkon. Malam ini ia memilih untuk menginap di rumah sang mertua. Duh, ia sudah resmi menjadi menantu kesayangan.
Sasha sudah menebak bahwa Bagus akan murka kepada Juna. Pasti mereka kali ini bertemu. Maka dari itu, Sasha memilih jalan aman untuk menghindari pertengkaran.
Menikah bukanlah menjadi impian bagi Sasha. Bahkan tak pernah sekalipun terlintas. Apalagi semenjak kepergian kedua orang tuanya. Memaksa Sasha bekerja banting tulang untuk membayar hutang, sekaligus bertahan hidup. Ia tak pernah menyangka bahwa hutang kedua orang tuanya teramat besar. Apalagi dengan gaji pas-pasan dari Sasha. Rasanya, dua nyawa pun tak cukup untuk melunasinya.
Sejak saat itu, hidupnya terisi untuk bekerja dan bekerja. Memandang iri kehidupan orang lain yang bahagia. Ia hidup luntang-luntung kesana kemari, tidak punya rumah untuk pulang. Sasha ingat, titik terendah hidupnya saat tak ada satupun makanan yang tersaji sekaligus tidak ada uang di dalam kantong.
Sasha tidak menjadi bandel saat lahir dahulu. Keadaanlah yang membuat wanita itu menjadi pribadi keras. Lama hidup di pinggiran, lengkap dengan pergaulannya yang bebas. Membuat tata bicara Sasha menjadi kasar. Tapi Sasha tak pernah menyesal. Karena pergaulannya itu pula, ia mampu bekerja di klub malam sebagai penyaji minuman. Gaji yang lumayan, apalagi jika ia menambahnya dengan tukang bersih-bersih di klub setelah pengunjung pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Options
ChickLitAwalnya, Arjuna mengira bahwa rencana pernikahan kontrak adalah rencana yang brilian. Hingga rencana itu malah membuatnya berurusan dengan Alisha, wanita selicin belut dan selicik ular.