2

8 1 0
                                    

Malam hari yang dingin seorang iblis yang sama sekali lagi dikejar oleh adeptus yang sama. Lagi..

Sang iblis berlari sambil protes kepada sang adeptus yang terlihat bodo amat banget dan sama sekali gak peduli dengan protes nya

Sampai mereka menemukan jalan buntu, sang iblis menoleh ke berbagai arah untuk mencari jalan keluar tapi sayang sekali karna tidak ada jalan lagi selain melewati sang adeptus

"Tunggu! Kita bisa bicarakan ini dengan baik baik..!" Ucap sang iblis yang panik

"Ingin mengulur waktu? Untuk apa berbicara dengan iblis? Mereka tidak akan mendengarkan" ucap adeptus yang sangat langsung ke inti, ia langsung mengeluarkan tombak nya dan bersiap untuk menyerang

"Uhh... Nggak kok, aku iblis baik tau!" Ucap (Name) masih ingin mengulur waktu, tapi sang adeptus hanya diam dan berjalan ke arahnya perlahan

Saat sedang panik (Name) mengingat saran yang diberi oleh rekannya yaitu itto, ia pun mengambil nafas lalu memandang sang adeptus dengan percaya diri

"Ihh, kau tau tidak aku suka sekali saat kau mengejarku? Kau terlihat seperti kau sangat menginginkan ku tau" ucap (Name) dengan suara nya yang genit dan centil dan sepertinya dia terlalu menghayati..

Kata kata dan nada (Name) bicara cukup untuk membuat si adeptus membatu dengan matanya terbuka cukup lebar

(Name) Di sisi lain heran apakah si adeptus membatu karna terpesona atau jijik tapi tidak banyak membuang waktu (Name) mencoba perlahan pergi sementara si adeptus yang lagi membatu

Saat (Name) hampir berhasil kabur si adeptus selesai membatu dan langsung menangkap (Name) dengan menahan (Name) di leher dengan gagang tombak nya

"Ack! Aduh keselek!" Ringis (Name) merasakan gagang tombak adeptus menekan leher nya membuat nya batuk dan mencoba untuk melepaskan dirinya

"Apa maksud kau bicara seperti itu padaku? Tidak berguna... Sudah waktu mu untuk menghilang malam ini." Ucap si adeptus dan menekan leher (Name) dengan lebih kasar

Saat hampir saja (Name) kehilangan kesadaran, sebuah ruin guard menemukan mereka dan berancang ancang untuk melesatkan roket bom ke arah mereka berdua

Kedua orang sama sama mempunyai kepekaan yang sangat tinggi hingga adeptus melepaskan (Name) dan mendorong nya membiarkan (Name) terkena serangan ruin guard

"Ha-! Sialan kau!" Ucap (Name) dengan kesal dan dapat menghindari nya di detik detik terakhir sebelum serangan ruin guard mengenai nya

Adeptus tersebut tidak berbicara apa apa saat melihat (Name) menghindari serangan ruin guard, ia pun berlari ke arah ruin guard dan dalam sekejap saja ruin guard itu terjatuh

(Name) Masih kesal karena si adeptus begitu jago saat bertarung dan membuat orang marah, (Name) menjulurkan lidah nya untuk mengejek adeptus itu dan pergi sambil memberikan nya jari tengah

Saat (Name) merasa sudah cukup jauh, ia beristirahat di sebuah bukit untuk sementara menikmati angin malam

Tanpa ia sadari ia terlalu nyaman sampai tidak merasakan keberadaan sebuah burung bangau dibelakang nya dengan aura yang... Familiar

Setelah cukup lama, (Name) akhirnya memutuskan untuk menoleh kebelakang dan berteriak kaget saat melihat burung bangau menatap nya dan aura yg di pancarkan burung tersebut.. sama seperti.. adeptus!!

"Kau... Tidak biasa, apa kau adalah adeptus? Atau aku yang gila?" Ucap (Name) melihat kearah burung bangau itu

"Benar, aku adalah adeptus. Cloud retainer, apa urusan iblis masuk ke wilayah ku?" Ucap adeptus dengan nada dan mata yang tajam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Dong Mas! Xiao X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang