TANGISAN kencang dari Micah menjadi sambutan di pagi hari yang cerah itu, tubuh gemuknya bergerak-gerak untuk lepas dari gendongan Anne sambil kedua tangan coba menggapai Ethan yang sedang memakai sepatu sedia untuk berangkat pergi. "Bubbu! Hue hiks bbuu..." suara pilu Micah memanggil sang bubbu dalam tangisnya, seolah merayu agar tidak pergi meninggalkannya.
Dua hari ini Micah sangat rewel, langsung tidak mau ditinggal Ethan bahkan sebentar. Mungkin si bayi setan itu sadar kalau sang dadda sedang tidak di rumah hingga melampiaskan rasa sedih dan rindunya kepada Ethan. Dan jadwal Ethan sangat padat selain hari Sabtu dan Minggu, membuatnya terpaksa meninggalkan Micah bersama Anne.
"Ssh, bubbu pergi bentar doang sayang," bujuk Ethan usai siap dengan sepatunya. Tidak mau semakin membuat Micah menangis kencang, setelah menaruh satu kecupan di pipi basah Micah, Ethan segera berlari ke arah mobilnya.
Pintu ditutup Anne, langkahnya dibawa ke ruang tamu. Tubuh Micah di angkat ke atas untuk dilihat, mendengus gemas saat seluruh muka si bayi sekarang sudah basah dan memerah karena tangisnya. "Sebenarnya lo itu lagi kangen sama Alde kan? Terus karena lo nya gak ngerti buat jelasin situasi lo saat ini, lo jadi lampiasin ke Ethan," omel Anne kepada Micah yang masih terisak kecil. Status Anne yang juga bukan manusia membuat ia bisa menebak dengan tepat tentang perasaan dan situasi Micah dalam dua hari ini.
Bayi gempal itu sering gelisah, mata kecilnya juga suka melihat-lihat ke seluruh ruangan rumah, menjelaskan kalau Micah memang sedang mencari sosok Alde. "Bentar lagi Alde nya pulang itu, gak suka ah nangis-nangis begini," ujarnya lagi sembari melabuhkan diri di sofa, pun Micah yang ditaruh di sampingnya. Anne mengelus lembut tubuh Micah yang menempel kepadanya, untungnya si kecil sudah kembali tenang.
"Dadda..."
"Iya tau, kan udah bilang nanti dadda elo pulang."
"Dadda,"
"Iya tau lagi kangen dadda,"
"Dadda!"
"Gue bilang juga nanti... ALDE!! CAIUS?!"
Pekikan nyaring langsung bergema di seluruh penjuru rumah sesaat matanya menangkap kehadiran dua makhluk yang ditunggu-tunggu itu tak jauh darinya. Lebih mengagetkan saat melihat luka di pundak Alde yang menganga lebar dan masih basah dengan darah, "oh shit shit shit," umpatnya berkali-kali sambil mengangkat Micah dalam gendongannya untuk menghampiri dua temannya.
Alde, yang menyadari bahwa Anne sudah berdiri di depannya, segera mengubah tempat mereka ke kamar Ethan dalam sekejap. Membuatnya langsung menjatuhkan diri di pinggir ranjang Ethan, "langsung aja Kaine, ini sakit banget," perintahnya kepada Anne yang segera menurutinya.
Tubuh Micah sudah ditaruh di ranjang bayinya. "Hades yang bikin luka ini?" tanya Anne ketika melihat luka lebar tersebut dalam jarak dekat. Mengerikan.
"Hades murka, karena selama ini dia telah berusaha sebisa mungkin melindungi Ethan dari pengetahuan para dewa lain. Tapi Alde, anak raja iblis ini dengan mudahnya menodai satu-satu anak hasil hubungannya dengan manusia." Caius menjelaskan kejadian yang sempat membuat kacau di alam kematian itu. "Alde gak diberi izin buat jelasin apapun, Hades pake mantra keras, bikin tubuh gue sama Alde kaku. Tapi gue gak dilukain karena target utama dia adalah Alde," tambahnya pula seraya menunjuk luka lebar yang melihatkan isi dalam bagian tubuh Alde.
Anne mengangguk mengerti, tidak aneh kenapa Hades semurka itu. "Mantra magis lo gak bisa sembuhin ini?" Gelengan dari Alde membuat Anne menghela nafas pelan, tangannya perlahan menyentuh luka tersebut, "ini lukanya beda sama luka yang lo dapet dari Lucifer."
"Kaine," panggilan dari Caius membuat Anne menoleh kepada pria tersebut yang berdiri menjulang di depannya. Keningnya berkerut saat melihat raut serius Caius yang seolah ragu ingin mengatakan kalimat seterusnya. "Ada apa? Somethings really bad happened?" ujarnya ingin tahu.
"Alde... dia serahin semua kekuatan dia ke Hades."
"Oh fuckin stupid!" marah Anne tidak setuju dengan keputusan Alde itu. "Lo sadar gak si Al? Ada Ethan sama Micah yang perlukan perlindungan dari lo, fuck fuck! Gue benci banget sama sikap lo yang suka gegabah ini.. mikir Al mikir!!!" Anne bangun dari ranjang, mengurut kening yang seketika pusing memikirkan nasib mereka selanjutnya. Kenapa Alde sangat bodoh dalam melakukan sesuatu?? Padahal Alde lebih berpengalaman darinya, "sialan!"
"Alasannya apa?? Kenapa Alde serahin miliknya ke Hades?" Anne kembali melempar pertanyaan setelah beberapa menit mengambil masa untuk menenangkan diri. "Lo juga tolol udah setujuin keputusan Alde yang satu ini."
"Kaine bisa obatin gue dulu gak?"
"Enggak!! Jelasin ke gue semuanya!" marah Anne balik, mata cantiknya kemudian melirik Micah di ranjang bayinya yang duduk diam menonton mereka sambil memeluk boneka gajahnya. Lagi-lagi, Anne menghela nafas pelan, ia kembali mengambil duduk di samping Alde. "Kita ngomong ini nanti, lepas gue obatin lo, tolong temenin Micah sampe Ethan balik. Micah kangen banget sama lo, dua hari ini nyari-nyari lo mulu sampe rewel dan tumpahin semua ke Ethan."
Perlahan, Anne merapal mantra penyembuh khas kerajaan langit, hingga cahaya magis berwarna putih bening itu keluar melingkari pundak Alde yang terluka. Alde meringis kecil menahan rasa sakit saat kuasa magis Anne mula menarik keluar energi buruk dari luka lebarnya.
Alam kematian, alam yang tidak jauh bedanya dengan dunia kegelapan, sama-sama mempunyai kekuatan sihir kuno dan mantra-mantra jahat. Hades dan Lucifer itu sama-sama memegang kendali atas jiwa-jiwa terperangkap, mempunyai kekuatan untuk memiliki apa saja yang ia inginkan. Yang membedakan adalah Hades yang sama sekali tidak berminat dengan dunia selain alam kematian, sedang Lucifer haus akan kekuasaan.
Alde, ia tahu tentang hubungan persahabatan yang pernah terjalin antara Hades, Lucifer dan dewa-dewa lain. Namun sejak Lucifer memberontak menginginkan kekuasaan besar menjadi miliknya seorang diri, membuat Lucifer dan Alde dicampak bahkan dianggap pengkhianat oleh para dewa. Ketamakan Lucifer selalu mendatangkan nasib sial kepada Alde, dirinya yang tidak bersalah turut dihukum sosial oleh para dewa lainnya, termasuk Hades sendiri.
Dan sekarang, ketika mengetahui manusia yang sudah lama dijaganya sudah Alde sentuh bahkan klaim sebagai miliknya, benar-benar membuat Hades murka hingga langsung menghukum Alde dengan mengambil semua kekuatan besar yang pernah Alde miliki dan perolehi dari Lucifer. Alde tidak dapat berbuat banyak; karena ia sudah menyetujui perjanjian besar yang ia tawarkan kepada Hades.
Perjanjian, ya. Perjanjian kehancuran Lucifer.
"Done." Anne menarik nafas panjang setelah selesai dengan acara mengobati Alde. "Sekarang, lo bersih-bersih dulu baru bisa pegang Micah!" bentak Anne bak seorang ibu, matanya menatap nyalang kepada Alde hingga lelaki tersebut benar-benar hilang disebalik pintu kamar mandi. "Elo! Ikut gue!" teriakan itu dituju kepada Caius yang berdiri tak jauh darinya. "Kita selesain yang belum selesai," ucapnya dengan senyum senget mengerikan.
Dan Micah, si kecil kesayangan Ethan itu ditinggal sendirian di ranjangnya. Membuat ia terkebil-kebik tidak mengerti hingga matanya mula bergenang dengan air mata yang siap tumpah kapan saja. "hng dadda..." Micah memanggil dengan suara kecil, matanya terpejam membuat air mata yang ditahan mengalir bak sungai di pipi bulatnya, mulutnya dibuka siap untuk mengeluarkan tangisan kencang.
"Sst! Dadda udah di sini, Micah," Alde lantas menggendong Micah dalam dekapan hangatnya. Ah rindu sekali sama bayi gempal satu ini.
Oh nasib baik, hampir saja suara tangisan keras itu memenuhi kamar Ethan. "Dadda! Micc u," beritahu Micah dengan bahasa bayinya. Kepala bulat bak buah kelapa itu ia sandarkan di bahu Alde, kelereng kecil berwarna kuning keemasan milik Micah tak lepas memandangi wajah sang dadda. "no go go! nnoo!!"
Alde tertawa gemas mendengar itu, jadi benar anaknya ini sedang merindukan dirinya? "Dadda micc u too," ujar Alde membalas ucapan rindu Micah dengan meniru bahasa bayi. "Jangan cepat gede ya," bisik Alde di telinga Micah. Kemudian kecupan-kecupan kecil melayang di seluruh tubuh Micah, membuat tawa lucu Micah yang kegelian memenuhi kamar tersebut.
࿂ to be continued ࿂
KAMU SEDANG MEMBACA
devil's vow. jaeyong
Fantasy[ ON HOLD ] M/M | JAEYONG | FANFICTION | GREEK MYTHOLOGY | FANTASY | ROMANCE | SUPERNATURAL | MATURE + EXPLICIT | MALE PREGNANT & LACTATION ⚠️ Hidup Ethan yang sudah berantakan selama ini, semakin dibuat berantakan kala kehadiran Alde, si makhluk m...