MOC 6

1K 101 0
                                    

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

Setelah beberapa jam bermain game, suasana di rumah Mira semakin santai. Cemilan sudah hampir habis, dan semua orang kelihatan mulai lelah. Ara mematikan PS setelah kalah berkali-kali di game terakhir.

"Udah, gue nyerah. Malam ini beneran lagi sial" keluh Ara sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding.

Olla tertawa kecil sambil menatap Ara. "Ya iyalah, lo dari tadi ngelamun. Pasti kebayang sepupu lo, kan?"

Ara mendengus kesal. "Enggak ada hubungannya sama dia"

"Tapi lo punya hubungan sama dia, lebih dari sepupu, ya kan?" ucap Adel sambil mengedipkan mata.

"Enggak anjing!" ucap Ara, berusaha terlihat marah.

"Lo disuruh pulang sebelum jam 8 aja nurut, padahal kalau emak lo yang nyuruh lo gak nurut" ucap Adel dengan senyum menggoda.

"Betul gak?" tanya Adel, menatap teman-temannya.

"Betul!" ucap semuanya kecuali Ara.

"Gue gak ada hubungan sama dia!" ucap Ara, kesal.

"Masa sih?" tanya Oniel, tak percaya.

"Kalau lo emang gak ada hubungan, coba lo pulang lewat dari jam 8, kalau bisa sih jam 11" ucap Zee.

"Oke! Gue bakal buktiin kalau gue emang gak punya hubungan sama dia" ucap Ara penuh semangat.

"Lagian ya, gue normal anjing, gue masih suka sama lawan jenis" tambah Ara dengan nada penuh percaya diri.

Lalu mereka melanjutkan obrolan, mengabaikan kehadiran Chika dalam pembicaraan. Saat asyik berbincang, tiba-tiba notifikasi dari HP Ara mengganggu suasana.

"HP lo berisik banget, Ra" ucap Oniel.

"Bentar ya" ucap Ara, mengambil HP-nya dan melihat notifikasi yang muncul.

Ternyata ada pesan dari nomor tak dikenal yang menyuruhnya pulang, dan Ara yakin itu pasti Chika.

Ternyata ada pesan dari nomor tak dikenal yang menyuruhnya pulang, dan Ara yakin itu pasti Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mampus! Gue lupa anjing kalau dia ngancem" ucap Ara panik.

"Lupa apa, Ra?" tanya Mira, curiga.

"Gue harus pulang sekarang" ucap Ara, langsung beranjak pergi.

Sesampainya di rumah, Ara membuka pintu dan mendapati Chika sudah berdiri di depan dengan tangan terlipat di dada.

"Apa yang gue omongin tadi gak bercanda, Ra" ucap Chika tegas. "Gue bisa aja bikin lo gak bisa jalan"

"Kan belum jam 10, Ka" ucap Ara defensif.

"5 menit lagi jam 10. Gue udah bilang, pulang sebelum jam 8" ucap Chika dengan nada serius.

My Older CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang