VII

44 6 7
                                    

Changbin sudah membersihkan diri dan kembali berkutat dengan pekerjaanya di ruangannya. Di tempat yang tak jauh dari sana, Chan juga tengah mengerjakan tugasnya yang jauh lebih banyak di bandingkan Changbin.

Tok tok tok

Pintu ruangan terbuka lebar, seorang prajurit tengah berlutut di hadapannya. Membuat Changbin dan Chan mentap ke arah prajurit itu.

"Yang mulia, saya mendapat laporan bahwa Tuan Jeongin hampir tertimpuk batu. Untung saja ada pengawalnya di sampingnya"

Changbin terkejut mendengar laporan yang di bawa oleh prajurit nya.

"Apa kalian menemukan pelaku nya? " Tanya Changbin setenang mungkin

"Tidak, Yang mulia. Pelayan sekaligus pengawal Tuan Jeongin tidak berani meninggalkan tuannya, ia takut tuannya kembali terluka jika meninggalkan nya sendiri. "

Changbin dan Chan menyeringit bingung.

"Bukan kah Jeongin bisa ikut berlari dengan pelayannya? " Tanya Changbin yang di angguki oleh Chan karena memilki pemikiran yang sama.

"Emm, anu.. Yang mulia. Tuan Jeongin tidak bisa berlari, tubuh nya sangat lemah" Ucap Prajurit itu.

"Ahh begitu rupanya" Gumam Chan yang masih terdengar oleh kedua orang disana.

"Hahhh... Kumpulkan semua selir di taman Harem, segera! " Perintah Changbin yang langsung di angguki oleh prajuritnya.

Chan beranjak dari tempat duduk nya dan berdiri di belakang Changbin. Tanganya memijat pelan bahu Changbin.

"Rileks Changbin, semuanya akan baik baik saja" Bisik Chan dengan terus memberikan pijatan pada siang kaisar.







Saat ini keenam selir Changbin sudah berkumpul di taman Harem, mereka di dampingi masing masing pelayannya.

Changbin berdiri di hadapan mereka dengan Chan yang berada di belakangnya.

"Jeongin hampir tertimpuk batu yang di lempar oleh seseorang, aku yakin kalian semua tau karena kejadian ini terjadi di dalam harem. Aku tidak meminta kalian untuk berteman baik karena itu tidak mungkin. Tapi aku berharap tidak ada pertumpahan darah disini"

Changbin mengalihkan pandangannya menatap satu persatu selirnya. Ia menatap Wooyoung yang berdiri di samping Jeongin dengan wajah datarnya.

"Apa mungkin Wooyoung pelakunya? " Batin Changbin.

Rasa curiganya hilang ketika ia dan Wooyoung saling bertatapan, ekspresi datar Wooyoung di gantikan dengan senyuman manis sambil mengedip genit ke arah Changbin. Changbin terkekeh geli melihat kelakuan Wooyoung.

"Jadi, aku berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Jika pelakunya salah satu dari kalian. Aku akan menghukum kalian dengan membuat kalian tidak bisa berjalan selama satu minggu" Ucap Changbin dengan wajah datar. Semua orang yang berada disana bergidik ngeri, termasuk Chan.

"MENGERTI?! "

"Mengerti! Yang mulia" Jawab mereka serentak.

Setelah itu Changbin meninggalkan harem diikuti oleh Chan di belakangnya.






Setelah pertemuan, Hyunjin yang tengah kembali ke kamarnya sedikit berbincang-bincang dengan pelayannya.

"Jose, kau lihat? Yang mulia terlihat sangat kejam" Ucap Hyunjin kepada pelayannya.

"Saya pernah mendengar kalau, Yang mulia kaisar itu sangat kuat. Tapi ternyata dia kuat dalam urusan ranjang juga ya" Sahut Jose sembari menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

Bin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang