3. MINIMARKET

64 22 6
                                    

Follow dulu ya sayang <3
Jangan lupa vote dan komennya

Tandai kalau typo

Mari ikuti perjalanan REYGALLYN✨

Selamat membaca teman 🫰🏻



Hari semakin berlalu secepat detik waktu yang terus berjalan. Teriknya matahari pada hari Minggu siang ini, cukup menggerahkan manusia-manusia bumi.

Di hari minggu, hari penuh rileks, hari yang dinantikan oleh semua penduduk sekolah. Hari yang lepas dari seluruh mata pembelajaran. Meskipun, besok, sudah mesti kembali seperti semula.

Nuansa rumah cream milik Ervan, kini disinggahi oleh 2 temannya, Reygan dan Renzo.

Tidak ada apa-apa, hanya ingin berkumpul saja. Ketiganya memang sudah sering seperti ini dari masa SMP. Menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama, walaupun ujungnya hanya sibuk dengan kesibukan masing-masing.

"SEDIKIT LAGI."

"HIYAK."

"WOW, ARGHH!"

"ADUH, KALAH."

Heboh Ervan yang tengah memainkan konsol gamenya.

Sementara Reygan, sibuk meratapi layar handphone miliknya sembari rebahan di sofa dengan satu tangannya yang menutup telinga akibat suara keras dari mulut Ervan.

Ervan menghempas kasar konsol game di tangannya. "Bosen, basket yok," ajaknya.

"Nggak ah, males. Basket mulu." Bukan suara Reygan, melainkan Renzo yang baru saja memunculkan batang hidungnya dari arah dapur.

"Yaelah, bentar lagi kan kita tanding tuh, sekalian buat melatih skil," kata Ervan sambil menurun-naikkan alisnya.

Reygan bangun dari posisi berbaring ga. "Lo sendirian aja deh,Van. Kita berdua nggak mau," ucapnya ikut mencampuri.

Dari arah samping, tiba-tiba Renzo ikut duduk di samping Reygan, yang tanpa disengaja, matanya menangkap sesuatu di layar handphone milik Reygan.

Ya, room chatnya bersama Raina.

"Panjang amat tuh ketikan," ucap Renzo. "Ngomongin apa aja?"

Laki-laki itu langsung menjauhkan hpnya. "Nggak usah kepo jadi orang."

"Ganteng-ganteng di sia-siain," ejek Ervan.

Reygan tidak menyahuti, laki-laki itu masih sibuk mengetik sesuatu di layar handphone, dengan posisi yang sudah menjauh dari Renzo.

Tidak lama, Reygan menyimpan ponselnya ke dalam saku kemudian berdiri, dan berjalan menuju arah luar.

"Mau kemana lo?" Tanya Renzo.

Reygan menoleh. "Jemput bunda, bunda abis belanja,"katanya.

Langkah kaki laki-laki itu terus berjalan membawanya ke arah garasi, tempat di mana ia memarkirkan motor miliknya.

Sebenarnya Reygan punya mobil, tapi jarang ia bawa dengan alasan, memakai motor terasa lebih simpel.

Motornya kini melaju pesat menuju ke arah tujuan, dengan menyambar panas hari yang tak kunjung teduh. Awan, sepertinya tidak mau diajak bekerja sama untuk melindungi manusia-manusia yang tengah kepanasan dari sinar matahari.

Selama perjalanan, Reygan mengendarai motor besar miliknya dengan pikiran yang terus berkelana membawa nama Raina di sepenuh otaknya.

Kenapa mesti Raina, Raina, dan Raina?

REYGALLYN [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang