16. make him pregnant (2)

7.6K 414 3
                                    

---

Callum dengan sigap membuka sabuknya, lalu melingkarkannya di pergelangan tangan Asher, mengikatnya dengan kuat namun hati-hati.

"Lepaskan, sialan!" geram Asher, merapatkan kedua kakinya dengan cepat untuk menutupi penisnya.

"Tidak," jawab Callum tenang.

Ia mulai membuka kancing kemejanya satu per satu. Setelah semuanya terbuka, ia perlahan melebarkan kaki Asher.

Callum mendekatkan wajahnya dan menjilati serta menciumi leher Asher sebanyak mungkin untuk meninggalkan tanda kemerahan di sana. Ketika Asher memiringkan kepalanya dan menutup matanya, tubuhnya bergetar karena takut.

"Jangan takut, sayang. Aku hanya akan membuatmu hamil saja." Callum berhenti dan menjauh sedikit untuk menatap wajah Asher yang ketakutan.

Mata mereka bertemu, Asher melotot ngeri mendengar ucapan Callum. "Tidak! Aku tidak akan membiarkan mu melakukannya."

Callum terkekeh. "Kamu tidak punya kendali disini." Ia mengangkat paha Asher, menekuknya dengan begitu penis miliknya menekan lubang Asher.

Dengan gerakan yang cepat, Callum memasukkan kejantannya, masuk sepenuhnya ke dalam tubuh Asher.

"Aaaaah!" kaget Asher menjerit.
Callum kembali mengecup bibirnya, sebelum mulai menggerakkan pinggulnya.

Asher melepaskan paksa ciuman Callum, Kedua matanya melebar. Keringat bercucuran deras di sekujur tubuhnya, ia mengertakkan gigi, berusaha menghentikan desahannya.
"Ah!... ah...," ia tidak bisa.

Ia merasakan kejantanan Callum semakin membesar, mengisi seluruh penjuru tubuhnya.

"Ahhh!... haaa, Callum..., Callum!" Asher mendesah, nafasnya memburu dan kepalanya terasa pusing ia seperti akan kehilangan akal sehatnya.

Callum mempercepat gerakannya, keringat menetes dari dahinya sementara kasur bergoyang mengikuti gerakannya. "Yes baby, go crazy for me."

Callum menarik seluruh penisnya keluar, lalu mendorongnya kembali ke dalam tubuh Asher, membuat Asher melengkungkan punggungnya serta memutar bola matanya.

"aggghhh ahhh sakit!"

"It supposed to be hurt, baby."

Suara hentakan kulit yang saling beradu terdengar begitu keras di dalam ruangan itu. Desahan panjang, deru nafas dan erangan. Tidak ada satupun dari mereka yang tahu, betapa erotisnya keduanya sekarang.

"Ahh, Asher," desah Callum. Ia memeluk erat tubuh Asher, sementara ia terus menggerakkan pinggul.

Rasanya Asher tidak bisa menghentikan suara yang keluar dari mulutnya. Ia sepenuhnya kehilangan akal sehatnya.

"Oh shit, i'm gonna cum... " Callum mempercepat gerakannya dan dengan dua hentakan terakhir ia mengeluarkan spermanya di dalam tubuh Asher.

"annggghhh ahhh noo, don't inside me... " Teriak Asher tubuhnya gemetar saat ia cumming juga.

"i love you baby... " Callum mencium kening Asher.

Asher memejamkan mata erat, berusaha menahan tangis yang menggenang. Namun, dalam sekejap, matanya terbuka lebar saat ia merasakan sesuatu yang tak terduga—milik Callum tiba-tiba membesar, memberikan tekanan luar biasa yang membuat tubuhnya tegang seolah lubangnya hendak robek.

"Asher, tenang..." Callum berbisik lembut sambil mengusap rambut Asher, mencoba menenangkannya meski situasinya semakin tegang. "Shh, it's okay... it's okay."

Asher menatap Callum dengan mata yang basah dan memerah, wajahnya dipenuhi ketakutan dan rasa sakit. "KELUARKAN ITU! I FEEL LIKE I'M DYING!" teriaknya, suaranya pecah di antara isak tangis yang tak tertahan.

Caught in boss's grip (BL, END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang