Seperti hari-hari biasa, hari ini Woo Seok pulang dari kantor larut malam dalam keadaan lelah. Namun entah kenapa, akhir-akhir ini pulang kerumah menjadi hal yang bisa membuat dia semangat kembali. Memikirkan Jeong Eui yang akan menyambutnya dan sudah menyiapkan makanan untuknya, membuat Woo Seok ingin segera sampai di rumah tercintanya itu.
Woo Seok tidak tahu persis perasaan dirinya terhadap Jeong Eui seperti apa. Namun kedatangan Jeong Eui cukup membuat hidupnya sedikit berwarna. Bahkan Woo Seok tidak harus memikirkan Hye Yoon yang kerjaannya hanya bisa duduk terdiam seharian itu.
"Oppa sudah pulang!" Sapa Jeong Eui riang yang seperti biasa menunggu Woo Seok di ruang tengah. Woo Seok langsung tersenyum dengan lebar. Namun beberapa detik kemudian ia merasa ada yang sedikit mengganjal. Woo Seok melirik sekeliling, tidak ada Hye Yoon disana. Biasanya wanita itu akan berada di ruang tengah setiap Woo Seok pulang bekerja, meski Hye Yoon sama sekali tidak pernah menyapanya.
"Dimana Hye Yoon?" Tanya Woo Seok pada Jeong Eui.
Raut wajah Jeong Eui yang tadi tersenyum seketika berubah masam. "Dia sepertinya masih marah padaku," jawab Jeong Eui.
"Soal tadi pagi? Dia marah lagi padamu?" Tanya Woo Seok yang sudah terpancing sedikit emosi.
"Tidak, dia tidak mau keluar kamar meski aku sudah mengetuk pintu itu beberapa kali, sepertinya ia tidak ingin bertemu denganku." Adu Jeong Eui yang memang benar jika Hye Yoon tidak keluar kamar seharian ini.
"Dia selalu saja begitu, bukannya berpikir tapi malah menyalahkan orang lain." Ujar Woo Seok kesal.
"Tapi memang aku yang salah." Sesal Jeong Eui.
"Kamu tidak salah." Woo Seok mengusap kepala Jeong Eui dengan lembut. "Aku langsung ke kamar saja ya. Soalnya aku sudah makan di luar, maaf." Bohong Woo Seok karena Sebenarnya ia sama sekali tidak makan di luar, tapi ketika mendengar Hye Yoon seperti itu nafsu makannya tiba-tiba hilang dan ia harus segera menemui istrinya itu dan berbicara dengannya.
Woo Seok mengetuk pintu kamarnya beberapa kali. Namun tidak ada sahutan. Jeong Eui memperhatikan dari bawah, meski Woo Seok tidak terlihat, tetapi ia masih bisa mendengar pria itu sekarang mulai menggebrak pintu itu dengan kasar.
Woo Seok terus membuat kebisingan dengan memukul pintu kayu itu dengan kuat, sampai terdengar suara kunci terbuka dan menampilkan Hye Yoon yang terlihat sudah berbalik memunggunginya.
"Kau sangat berisik!" Ujar Hye Yoon kesal, lalu dengan cepat wanita itu kembali menuju kasur nya dan berbaring di sana.
"Sampai kapan kau akan tetap bersikap seperti ini? Tidak peduli pada perasaan semua orang yang ada di rumah ini! Kau! Bisakah kau berperilaku baik pada suamimu? Ditambah sekarang kau juga harus bisa menjaga adikmu." Oceh Woo Seok pada wanita yang berbaring itu.
Woo Seok terdiam sejenak menunggu sahutan, tapi Hye Yoon tidak menunjukan reaksi akan menyahutinya.
"Ya aku seperti menikahi seorang batu yang keras, tidak bisa diajak bicara dan tidak bisa memahami apa yang aku bicarakan." Woo Seok terlihat sangat kesal dan muak dengan sikap Hye Yoon yang selalu seperti ini. Mengabaikannya dan terus mengabaikannya.
Sekarangpun Hye Yoon tetap mengabaikannya dengan tidak menyahuti meski Woo Seok sudah mengoceh panjang.
"Lalu maumu apa? Kita bercerai hah?" Akhirnya sebuah kata ajakan bercerai keluar dari mulut Woo Seok, karena saking merasa kesalnya.
Hye Yoon sama sekali tidak menggubrisnya, ia tetap setia berbaring memunggungi Woo Seok. Sepertinya wanita bertubuh mungil itu benar-benar sudah tidak peduli dengan apapun yang dikatakan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You - WooHye Ver
FanficHye Yoon yang menikahi seorang Direktur muda bernama Byeon Woo Seok dengan tidak ber-atas namakan cinta. Namun suatu ketika ia tiba-tiba merasakan sakit ketika sang suami menatap sang adik dengan tatapan yang berbeda. Apa yang sebenarnya Hye Yoon ra...