Lisa pov
"Pagi"
Pagi ini sangat luar biasa. Aku harus memasang senyum terlebar ku.
"Eum?... Aaaaaa"
Jennie berteriak memekakkan telinga.
"Hey ini aku. Tenanglah"
Aku terkekeh. Wajah bangun tidur itu lebih baik dari apapun. Aku sangat beruntung bisa melihat wajah malaikatmu jennie.
"Kamu mengejutkanku" ucapnya menguap.
Sekarang jam 7 pagi. Aku merasa sangat baik. Karena siapa?. Karena bidadari yang sedang tidur di ranjangku.
Kami tidur ditempat tidur yang sama hehe. Hey kami tidak melakukan apa-apa. Murni hanya untuk beristirahat. Mungkin karena efek obat membuatku ingin segera tidur semalam. Padahal aku masih ingin mengobrol dengannya. Beruntung dia tetap tidur denganku karena aku memintanya begitu. Tolong semangati aku untuk mendapatkan jennie. Jika tidak, aku akan patah hati. Maka cerita ini akan berakhir sad ending. Kalian mau begitu?. Ya aku juga tidak mau begitu.
"Ayo bangun nini. Kamu ada kelas pagi ini. Dan aku juga"
Jennie mengeratkan selimutnya. Dia masih mengantuk.
Ide jahil muncul di kepalaku. Aku naik ke atas kasur lalu melompat-lompat.
"Ayo bangunnn"
Aku melompat dan membuat kasur ikut bergerak. Jennie terlihat kesal tapi aku tidak peduli. Aku masih terus melompat-lompat dan berteriak untuk membangunkannya. Ternyata ini menyenangkan juga.
"Yakk hentikan tiang listrik!"
Dia melemparkan bantal dan itu tepat mengenai wajahku. Aku terjungkal dan beruntung tidak terjatuh kebawah.
"A-aduh" erangku dengan wajah yang masih tertimpa bantal.
"Aku sangat puas" ucap penyihir itu.
Dia bangkit lalu mendekatiku. Aku berpikir dia akan membantuku tapi aku salah besar. Dia menekankan kedua tangan mungilnya pada bantal diatas wajahku yang membuat aku tidak bisa bernafas.
"Eughh. Aku sangat kesal"
Dia berbicara setelah melepaskan bantal dari wajahku. Aku terbatuk dan hampir kehabisan nafas.
"Maafkan aku... Aku takut kamu akan terlambat" aku cemberut dan akan melempar bantal ke wajahnya. Tapi mata kucingnya memelototi ku.
"Kamu bisa membangunkan ku dengan cara yang baik" dia menyilangkan tangannya di dada. "Sudahlah, aku ingin mandi"
Dia bangkit lalu pergi keluar kamarku.
"Baiklah. Selanjutnya aku akan membangunkan mu dengan ciuman" ucapku berteriak. Jennie tidak menjawab. Haha aku yakin dia pasti mendengarnya.
"Jennie membutuhkan 1 jam lebih untuk mandi dan berpakaian. Itu belum termasuk dengan menata rambutnya. Itu akan sangat lama menunggunya"
Aku tidak tahu kenapa perempuan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mandi dan bersiap-siap?. Aku tidak akan membayangkan jika setiap pagi aku harus menunggu istriku bersiap-siap sebelum berangkat ke kantor.
Apa?. Aku menghayal terlalu jauh?. Lihat saja kawan. Aku akan membuat Jennie menjadi istriku. Kami akan membuat banyak sekali anak dan hidup bahagia hahaha. Ingat itu.
"Sebaiknya aku mandi saja"
Aku memilih membasahi rambutku. Sudah lepek dan kering. Aku sebenarnya tidak tahan jika tidak mencuci rambutku setiap kali mandi. Tapi aku mendengar dari orang bahwa tidak baik jika keramas setiap hari. Apa itu benar?. Kurasa iya, jadi aku memilih keramas 2 atau 3 kali seminggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emerging Love (Hiatus)
Teen Fiction. . . . . Dia hanya masa lalu. Jika jennie meragukan ku hanya karena dia?. Itu tidak adil. Aku punya cinta yang lebih besar untuknya. ______________________________ "Apa ini akan menjadi akhir?" "Tidak. Ingat... Selalu ada alasan dibalik suatu kejad...