X

41 7 1
                                    

Menyadari kedahadiran Changbin para pelayan membungkuk serentak memberi salam kepada sang Kaisar.

"SIALAN KAU! "

"BAJINGAN! MEMANGNYA KAU SIAPA HAH! "

Changbin semakin mendekat, ia melihat Wooyoung tengah menduduki perut pelayan Jeongin. Pemuda manis itu basah kuyup kondinya tak jauh berbeda dengan pelayan Jeongin.

"Wooyoung"panggil Changbin. Wooyoung menghentikan pukulannya, ia menoleh ke arah Changbin dengan raut wajah marah.

" DIA YANG MULAI DULUAN! DIA MENGATAKAN HAL JAHAT KEPADA SAYA, YANG MULIA" Adunya.

Jeongin tiba-tiba saja berlutut di Hadapan Changbin, dengan air mata yang membasahi pipinya. Pakaian yang pemuda manis itu kenakan juga basah kuyup.

"Maaf, Yang mulia. Sepertinya Xavier mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan pada pangeran Wooyoung. "

Wooyoung menatap tajam ke arah Jeongin yang tengah berlutut di hadapan Changbin.

"Apa yang terjadi? " Tanya Changbin dengan raut wajah datar.

"Seseorang telah menyiram Tuan Jeongin air dari lantai 2, Yang mulia. Dan pelayanan itu menghampiri pangeran Wooyoung untuk melampiaskan kemarahannya. Saya Mingi, Saya di tugaskan untuk mengawal pangeran Wooyoung"

Ucap Mingi sembari menunduk hormat ke arah Changbin.

"Ya, aku sudah mendengar tentang mu. Lalu apa yang pelayan itu katakan?" Tanya Changbin mentap ke arah Wooyoung.

"DIA MENGATAKAN KALAU YANG MULIA AKAN MEMBUANG SAYA KARENA SIFAT TEMPRAMENTAL INI. DAN DIA JUGA MENGATAKAN OTAK SAYA KOSONG SESUAI RUMOR YANG BEREDAR! "

"Xavier tidak mungkin mengatakan itu, Yang mulia" Bantah Jeongin.

"HEH BOCAH SIALAN! PELAYAN MU MENGATAKAN SEMUA ITU PADAKU! "

"Kalian tenang lah" Perintah Changbin dengan nada dingin.

"Jeongin, kenapa pelayanmu menuduh Wooyoung yang melakukannya? " Tanya Changbin yang kini beralih menatap Jeongin.

"Soal itu... " Gumam Jeongin dengan ragu.

"Pangeran Wooyoung, pernah membuat keributan dengan mengatakan Tuan Jeongin menyiramkan air ke arahnya. Padahal tuan Jeongin sudah mengatakannya bahwa dia tidak sengaja. " Ucap Xavier sambil mencoba berdiri.

"SAYA TERUS BERADA DI DALAM KAMAR! " Bantah Wooyoung dengan tegas.

"Bukan kah, bisa menyuruh siapa saja untuk menyiram air? " Sindir Xavier sembari melirik ke arah Mingi.

Kini Changbin beralih menatap Wooyoung dengan tajam, Wooyoung memalingkan muka sembari menggerutu.

"Saya memang berniat balas dendam, tapi kan belum ku lakukan" Gerutunya.

Mendengar ucapan Wooyoung membuat Changbin menghela nafas lelah.

"Jadi kau berniat melakukanya? " Tanya Changbin kepada Wooyoung.

"Sedikit" Jawab Wooyoung dengan suara kecil yang masih terdengar oleh Changbin.

"Kau ini... Pernyataan kalian berbeda, tetapi keduanya masuk akal. Apakah di antara kalian memiliki barang bukti?"

Keduanya terdiam membuat Changbin berdecak sebal.

"Ck, begini pilih salah satu. Kalian tidak akan mempermasalahkan ini atau aku akan menghukum Wooyoung karena telah memukul pelayan Jeongin. Dan aku akan menghukum pelayan Jeongin karena telah menghina selirku. "

Bin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang