"Hei―" Raven menunduk ketika George melempar tas kearahnya. Fred tertawa mengejek wajah George yang kusut. Gadis itu lalu melihat Mr Weasley yang datang bersama Ron, Ginny dan Hermione. Mereka terkejut keberadaan Raven yang ada di rumah Sirius.
"Raven?!" Kaget Hermione lalu berlari memeluknya sedangkan Ron hanya terkejut sekilas. "Nice to see you again! Kami khawatir sekali denganmu sejak tugas ketiga karena kamu yang pingsan." Katanya dan memandang Raven yang tersenyum menatapnya.
"Bagaimana kamu bisa―?"
"Professor Lupin ya?"
Hermione menoleh pada Ron yang tiba-tiba memotong ucapannya.
"Ah tidak." Geleng Raven. "Ayahku yang mengantarku kemari."
"Your dad?" Sentak keduanya yang seperti tak percaya. "Who?" Tanya Hermione penasaran, Ron juga mengangguk.
"Seseorang yang kalian kenal. Nah, kalian pasti lelah. Pergilah ke atas, ada kamar untuk kalian istirahat." Raven tersenyum melihat wajah kaget keduanya. "Aku sudah tinggal disini selama dua hari."
Mr Weasley lalu menghampiri mereka bertiga, tersenyum melihat Raven yang sudah lebih baik dibandingkan terakhir kali. "Syukurlah kamu sudah sadar. Oh ya, kamu melihat dimana Sirius?"
Raven menunjuk ke kamar pria itu yang ada di lantai atas. "Mungkin ada di kamarnya. Sebelum beristirahat, pergilah makan malam dulu. Mum dan Mrs Weasley sedang membuat sarapan."
"Mum?" Ketiganya membeo kebingungan sedangkan Raven mengendikan bahu acuh, tidak ingin menjelaskan lebih lagi.
***
Setelah perkenalan mengenai hubungan Ophelia, Remus dan Sirius berserta Raven, mereka yang ada di sana hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar karena syok, Raven hanya cuek saja, tidak peduli dengan tatapan yang melihat kearahnya.
"Tunggu, kalian baru bertemu dengan Raven, kan? Lalu siapa yang menjaga Raven sejak tahun pertama? Siapa ayah yang selalu Raven katakan pada kami?" Bingung Hermione tak kala mengingat Hagrid yang keceplosan mengatakan tentang Ayah Raven yang selalu membuat dirinya, Ron dan Harry penasaran setengah mati.
Ketiga orang dewasa itu saling tatap, lalu mengangguk seakan mengerti sesuatu. "Maaf nak, orang itu ingin tetap merahasiakan dirinya dari kalian."
"Woo!!" Fred dan George berseru sambil menunjukkan jempol kebawah. "Tidak asik."
"Kalian cerewet sekali!" Balas Raven sebal sambil bertongkak dagu. "Biarlah Dad mengurus urusannya."
"Kamu ingin membuat kami penasaran sampai kita selesai bersekolah?" Tanya Ron kecewa.
"Jika perlu, biarlah kalian tidak perlu tau siapa dia." Raven tersenyum tipis dan menoleh pada Ophelia yang ada di belakangnya. "Mum, aku akan tinggal disini?"
"Ya, seperti yang diucapkan olehnya, kamu akan dirumahkan sampai tahun kelimmu selesai." Balas Ophelia membuat seluruh orang disana terkejut, selain Remus dan Sirius yang memang sudah tau. "Kamu tidak masalah?"
"Itu berita baik." Jawab Raven senang, artinya dia bisa untuk mengubah banyak alur tanpa harus ketahuan oleh Umbitch ataupun siapapun nantinya. Sejenak dia menoleh pada Sirius yang sedang berbicara dengan Remus lalu menghela nafas berat. Nah, sekarang adalah rencana.
Sirius disenggol pelan oleh Remus, pria itu lalu menunjuk ke arah Raven yang sedang menatapnya. Sirius sontak menoleh, dia menjentikkan jarinya di depan Raven membuat lamunan remaja itu buyar seketika. "Apa yang kamu pikirkan di otak cerdasmu itu?" Tanyanya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐓𝐂𝐇𝐄𝐑
Фанфик[Harry Potter Fanfiction] BAHASA INDONESIA Menyadari bahwa dirinya masuk ke dalam sebuah cerita fiksi, Raven membulatkan tekadnya untuk tidak akan ikut campur agar tetap membuat jalan cerita berjalan seperti seharusnya. Tapi lama-kelamaan, Raven se...