Bagian 43: Tameng Terbaik

19 2 3
                                    

Bagian 43: TAMENG TERBAIK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 43: TAMENG TERBAIK

   ALTHEA harus meninggalkan Kalea sendirian dulu, karena ada sesuatu yang dilupakannya dan harus diambilnya karena sedang dibutuhkannya saat ini juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   ALTHEA harus meninggalkan Kalea sendirian dulu, karena ada sesuatu yang dilupakannya dan harus diambilnya karena sedang dibutuhkannya saat ini juga.

   Althea berjalan mendekat kepada perkumpulan Oberon dan kawan-kawan.

   "Ber, ada Thea tuh," tunjuk Morlan menyadari pertama kali karena tubuh Oberon yang berdiri membelakangi arah datang si perempuan.

  Oberon berjalan menghampiri Althsa yang kini berdiri tak jauh darinya, "Ada apa?" tanyanya setelah berdiri di dekat Althea.

   Pandangan Oberon sempat dibuat menginterupsi beberapa pasang mata laki-laki di sana yang secara terang-terangan menatap Althea penuh ketertarikan.

   "Gue lupa sesuatu di mobil," ujar Althea. "Kasi kuncinya aja, gue bisa ambil sendiri kok," sambungnya langsung karena tak ingin merepotkan ataupun mengganggu Oberon.

   "Gue anter aja," usulkan Oberon hendak akan menemani.

   Althea menggelengkan kepalanya, "Nggak usah, tuh baru semenit lo hilang mereka udah nyari."

   Tunjuk Althea memperlihatkan kegaduhan teman-teman lelaki itu yang tak henti-hentinya memanggil nama Oberon. Rese sekali!

   "Yaudah," putuskan Oberon kemudian memberikan kuncinya pada Althea.

   Melihat sebentar sampai akhirnya punggung Althea menghilang dibalik kerumunan.

   "Ber! Abis ini lo ya," ucap Inizian telah ditarik lagi pada kerumunan yang lain.

   Lelaki itu bandarnya malam ini, semua taruhan ia menangkan tanpa terkecuali.

   Oberon memberikan jempolnya sebagai tanda balasan pada Inizian yang telah menghilang lagi di dalam kerumunan orang-orang.

   Riuh ramai di sekitar tempat tersebut tak kunjung akan surut, malah semakin bertambah pengunjungnya.

   Suara mesin mobil yang memekakan telinga terus bersahut-sahutan terdengar. Suara cicitan ban semakin mendominasi ketika Althea semakin dekat pula dengan tujuannya.

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang