tubuh gevano di baringkan di ranjang rumah sakit dengan Kalingga yang senantiasa berdiri sambil menggenggam lengan gevano erat.
dokter mulai memeriksa keadaan gevano.
"apa kalian pernah berhubungan?"
"tentu saja pernah karena kami sudah menikah"
"baiklah, sesuai pemeriksaan tuan gevano positif hamil dan kehamilannya sudah memasuki 2 minggu"
gevano terdiam memandang sang dokter, dia tidak salah dengan bukan? memang orang tuanya pernah memberitahukan kalau dirinya memiliki rahim jadi dia bisa hamil tapi tetap saja dia terkejut.
"dokter serius kan?!" ucap Kalingga bahagia, akhirnya tidak sia sia dia bekerja keras.
"saya serius kalau begitu saya akan membuatkan resep obat dulu" ucap dokter lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Kalingga langsung memeluk tubuh gevano bahagia sesekali menciumi dahi sang submisif.
"sayang terima kasih"
gevano yang melihat keantusiaan suaminya tersenyum bahagia, "tidak perlu berterima kasih, aku juga sangat bahagia karena naren akan mendapatkan seorang adek" ucapnya.
"kamu tidak boleh banyak gerak masalah naren biar bibi saja atau perlu aku mempekerjakan seorang asisten lagi?"
"astaga itu tidak perlu, aku masih bisa selagi itu tidak berat lagipula kandunganku baru 2 minggu" ucap gevano kepada suaminya.
"tetap saja kamu tidak boleh bekerja yang berat berat"
"iya sayang iya" ucap gevano, Kalingga tersenyum lalu mengecup bibir gevano.
gevano memejamkan matanya Kalingga yang tidak mendapati perlawanan dari gevano langsung saja melumat bibir itu dengan lembut, mereka berdua terbuai dalam permainan lidah.
ceklek!
dokter masuk membuat kedua insan yang masih sibuk bercumbu langsung melepaskan dan menatap dokter kikuk, berbeda dengan Kalingga dia malah menatap sang dokter tajam.
"mengganggu" gumamnya.
"a-ah maaf s-saya hanya ingin memberikan obat ini dan tuan gevano sudah boleh pulang hari ini juga" ucap dokter dengan ketakutan karena tatapan Kalingga.
"baik dok terima kasih" ucap gevano dengan senyuman manis, dokter mengangguk lalu keluar dari ruangan kembali.
"ayok kita pulang" ucap gevano, kalingga lalu menggendong Tubuh nya ala bridal style.
•
•
•
"BUNAA"
baru masuk satu langkah dirinya dikejutkan dengan teriakan dari anaknya yang memenuhi satu ruangan besar ini.
gevano tersenyum menatap naren lalu menyuruh Kalingga untuk menurunkannya.
gevano langsung menghampiri naren dan memeluknya erat.
"anak buna sudah bangun hm?"
"sudah sedali tadi buna, buna habis dali mana? kata bibi buna habis dali lumah sakit ya? memang buna sakit apa?" ucap anak itu panjang lebar.
gevano tersenyum, "buna baik baik saja sayang, naren akan punya adek apa naren bahagia?" ucap gevano.
"adek?"
"iya sayang"
"serius buna?! yey nalen sangat bahagia buna" pekik anak itu dengan sangat bahagia.
gevano langsung mendekap tubuh naren kedalam pelukannya, Kalingga yang melihat pemandangan itu tersenyum bahagia lalu menyusul mereka berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Romansagevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...