Satu ✔

979 55 1
                                    

100% fiksi, jangan di kaitkan dengan cerita lain karena cerita ini murni hasil pemikiran aku..
Untuk para silent readers, aku minta tolong bangett Vote yaa.. hargai aku yang nulis.. thanks buat yang udah baca, maaf kalau mungkin nggak sesuai ekspetasi kalian..

PERHATIKAN BABNYA, KARENA nggak tau tiba tiba nggak urut aja hehe

☆Happy Reading☆


Brukk

Tubuh lemah seorang gadis terguling ke sudut ruangan, dengan wajah yang menahan seluruh sakit dia berusaha untuk duduk. Kepalanya tertunduk dengan nafas tersengal, dia terisak pelan merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Pakaian yang sudah compang camping, lalu jangan lupakan wajahnya yang terdapat banyak luka yang tak kalah banyak seperti tubuhnya.

Wajah dan tubuh yang dulu di idam-idamkan oleh banyak wanita sekarang menjadi tubuh yang kurus. Dengan luka yang terlihat parah, padahal baru tiga hari dirinya tinggal di neraka dunia ini.

Mengapa mereka semua menyalahkannya padahal bukan dirinya yang salah. Bukankah dirinya sudah mengatakan fakta?

Kepala gadis itu mendongak menatap pria yang di cintainya dengan tatapan sendu. Pria yang menurutnya tak memiliki hati, dia sangat menyesal mencintai pria itu.

Namun sepertinya menyesal adalah keterlambatan untuknya.

"Bunuh aku Javier." Lirihnya.

"No, kamu mungkin wanita yang paling memuakkan. Dan sedari dulu saya ingin membuat wanita murahan seperti mu teraiksa. See mati terlalu mudah untuk mu!" Tangan pria bernama Javier itu terulur untuk menjambak rambut gadis itu.

Tatapannya terlihat emosi dan muak terlihat, dengan rahang yang mengetat Javiar memilih menghempaskan rambut yang sebelumnya di tarik dengan keras.

"Ini akibat yang kamu dapat jika berani menyentuh kekasih saya." Ujar Javier.

"Buka mata mu Javier! Dia bukan siapa siapa mu, dia hanya jalang murahan!" Teriak gadis itu dengan sisa tenaganya tangannya mengepal menahan perih dan emosi.

"Kamu yang murahan! Kamu yang jalang sialan!" Bentaknya, kaki yang terbalut sepatu pantofel menendang kursi yang ada di sebelah gadis itu.

Javier meninggalkannya dengan nafas yang memburu, entahlah dadanya terasa berdenyut dan sesak. Yang di inginkannya adalah cepat cepat pergi dari sini.

Mata sembab gadis itu melirik pistol yang berada di belakangnya. Pistol itu yang tadi sempat dilemparkan oleh salah satu penjaga tadi.

"Javier, jika perlu kamu ketahui aku sangat mencintaimu. Namun aku menyesal untuk itu." Gumamnya.

Dia Mauriella gadis yang mengejar cinta, tapi sia sia tak hanya cintanya yang dihancurkan namun kehidupannya juga di hancurkan.

Mauriella melihat jika Javier berjalan kepintu untuk pergi, ini kesempatan yang bagus untuknya pergi dari dunia ini. Walau nanti dia akan ke alam baka bukan ke surga, namun dia lebih rela dari pada di neraka dunia ini.

Tangannya mengarahkan pistol ke jantungnya dengan bergetar, perlahan dia menarik peletuknya Dan--

Dor

Dor

Dua kali tembakan yang membuat tubuh lemas itu terjatuh dengan darah bersimpah di tubuhnya. Nafasnya berhenti saat itu juga, dia tak menyesal bunuh diri saat ini bahkan saking senangnya dia mengukirkan senyum tipis. Javier yang mendengar suara tembakan dari belaang reflek membalikkan tubuhnya.

Mata yang semula menyorot tajam dan datar pun melebar melihat apa yang terjadi di belakangnya. Boleh dia terkejut saat ini?

Deg

Deg

Deg

...

☆Finally☆

Hi guys, maaf kalau pembawaannya kurang sreg soalnya pertama ngetik yang darkromance.. jadi mungkin vibesnya kurang, tapi selalu komen aja inget in kalau ada salah pengetikannya.

Jan lupa vote banyakkk banyakk yaa.. Selain mata duitan aku juga mata vote-an ☆☆☆

The Best Of MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang