THE PRESENCE OF A NEW LEADER 3

Freci...?

Disepanjang perjalanan menuju rumah Nabilah yang memang sedikit jauh Freyana berjalan sambil menampilkan eskpresi tengilnya, dari wajahnya seolah ia ingin mengatakan bahwa ini adalah ketua fraksi VFA dari Sma Ksatrya.

Jalanan hari ini juga cukup ramai memang meski kota ini banyak aksi tawuran dan kericuhan geng namun kota ini tetap beraktivitas seperti biasa, mereka yang bekerja akan pulang pada sore hari dan itu yang membuat jalanan terlihat ramai.

Freyana pun berdiri dipinggir jalan hendak menyebrang melewati zebra cross, begitu juga dengan lampu lalu lintas yang sudah berganti hijau membuat Freya akhirnya bisa untuk menyebrang.

"Awsshhh!!! ADUHH!!"

Teriak Freya kala dirinya tak sengaja ditabrak oleh seorang pria yang dari arah belakangnya yang terlihat buru buru.

Freyana yang kesal pun menoleh dengan wajah tidak santainya,
"Punya mata gak sih? Santai aja kali, lampu merah juga masih lama" omel Freya pada pria itu.

Karena merasa bersalah pria itu terlihat menunduk sambil mencoba meminta maaf namun itu tak dihiraukan Freya, dia lebih memilih berjalan karena lampu juga akan berubah merah

Melihat Freyana berjalan pria itu akhirnya ikut mengekori ketua fraksi VFA.

Freya yang merasa diikutin pun melirik kebelakang lalu dengan rasa kesalnya dia berbalik arah,
"Ngapain masih ngintilin gue!" Omel Freya kembali.

Pria itu tersenyum simpul lalu mengulurkan tangannya pada Freyana,
"Sorry gue gak sengaja, soalnya gue tadi buru buru sampe gak liat lo tadi" ucap Pria itu.

Freyana menatap uluran tangan pria itu tanpa berniat membalasnya,
"Iya iya!! Untung aja mood gue lagi baik tadi, udah sana pergi! Tapi kalo lain kali ketemu gue bakal abis lo" ancam Freya sambil mengusir pria itu.

Pria itu kembali menarik tangannya lalu berjalan meninggalkan Freya sendirian sedangkan Freya memandangnya dengan bombastic side eye.

"Untung tadi abis dimanja dulu ama ci Shani, kalo gak udah lu udah gue jadiin ulekan ayam geprek" gerutu Freya lalu melanjutkan langkahnya.

Tak berselang lama akhirnya Freya pun sampai dihalaman rumah tante Nabilah.

Dirinya merentangkan tangan sambil menghela nafasnya dalam dalam,
"Akhirnya sampe juga!! Ternyata jauh juga jaraknya, gue baru sadar hehe" gumam Freya lalu berjongkok untuk melepas sepatunya.

Setelah menaruh sepatu dirak yang ada diteras rumah Freyana pun langsung meraihntas kecilnya untuk mencari benda kecil yang biasa disebut kunci.

Senyum merekah dari bibirnya saat kunci itu sudah digenggaman tangannya setelahnya Freya langsung memasukan kunci itu kedalam slot pintu rumah.

"Loh..??"

Ada perasaan mengganjal dalam benaknya saat ini, Freya tampak kebingungan karena pintu itu bisa terbuka tanpa Freya memutar kuncinya.

"Masa iya ada maling?" Gumam Freya sambil menoleh kekanan dan kekiri.

Lalu dirinya menegakkan kepalanya sambil terlihat berfikir,
"Akhh!! Gak mungkin sih, masa iya ada yang mau maling lagian ada Alet...." Ucapnya terhenti.

Dengan cepat tangannya langsung meraih gagang pintu rumahnya dan menerobos masuk kedalam rumah tanpa menutupnya kembali.

Rasa panik menyebar didalam tubuhnya karena memang rumah ini tak ada orang,
"Gue lupa!! Aletha kan lagi ama Christy" gumamnya sambil berlari.