[ DTKS's short AU/Fake Chat bisa diakses di instagram ; bhumikaakshara ]
•••
Sudah larut malam ketika Deva masih berada di dalam ruangannya. Tidak sendiri sebab tengah ditemani oleh beberapa orang. Raut yang tampil di wajah mereka nampak pias, sesekali erangan napas berat lolos bergantian begitu saja.
"Saya sudah peringatkan kamu untuk memperketat pengawasan di sekitar sekolah Kalendra, kenapa sekarang bisa sampai kecolongan begini, Sujana?"
Nada bicara Deva bisa saja terdengar cukup terkendali. Akan tetapi, intonasi yang sengaja pria itu tekankan, menjadikan baritonnya terdengar mengintimidasi.
Pandangan tertuju pada Sujana dengan kompak.
Menanti pria itu membuka suara.
"Apa yang kamu kerjakan kalau sudah begini, Sujana? Makan gaji buta kamu?"
Sedang Deva sudah sejak tadi gelisah memikirkan kabar menghilangnya Kalendra. Beberapa jam berlalu, Deva berusaha mengalihkan pikiran dengan melanjutkan semua kegiatan sebaik-baiknya. Berpikir bahwa orang-orang suruhannya bisa mensiasati dan menemukan Kalendra dengan mudah. Namun, kenyataannya Kalendra belum sama sekali kembali. Pun keluarganya di Puri tanpa henti menanyakan tentang keberadaan Kalendra.
Terkadang Deva mengutuk keluarga besarnya yang tidak cepat tanggap dalam menyikapi sesuatu.
"Hei," lantunan suara yang dibuat setenang mungkin itu, mengudara pelan. "Control yourself. Sujana nggak salah, oke?" tambahnya, kali ini diselingi dengan jemari yang hendak mengusap.
Lady Cana, berhasil mendaratkan jemarinya di atas punggung tangan Deva sebagai upaya penenang. Berikut kedua alisnya menaik lembut, untuk mengisyaratkan pada Deva agar tak menyerahkan diri pada emosi begitu saja. Lady tahu, marahnya Deva bisa sangat berbahaya.
Deva baru saja menarik tangannya sendiri sebelum membalas tatapan Lady dengan ironi. "Nggak salah, katamu? Sujana did wrong. Kalau saja Sujana ngelakuin semua yang aku perintahin, memperketat penjagaan Kalendra, ini semua nggak mungkin terjadi." Deva memicing kedua matanya dalam. Sedetik kemudian meraup surainya gusar.
Situasi yang seharusnya tidak terjadi jika saja Sujana mematuhi perintah Deva kala itu.
Hari di mana Kalendra mendadak membicarakan sosok ibunya, Deva mulai menaruh khawatir akan ancaman yang bisa saja datang tanpa peringat.
Hilangnya Kalendra bisa jadi awal mula dari semua itu.
"Tapi Sujana udah ngelakuin itu semua, Dev. Artinya kesalahan itu nggak dateng dari Sujana, kan?" sedang Lady berpihak pada Sujana. Diikuti obsidian perempuan itu yang menatap Sujana dengan sorot halus.
Di antara sedikitnya manusia yang mengetahui bahwa Deva telah memiliki seorang buah hati, Lady masuk ke dalam jajaran orang tersebut.
Lady bisa saja hanya seorang Kader biasa. Akan tetapi, usia dan latar belakang keluarganya yang tidak jauh berbeda dengan Deva, membuatnya memiliki kedekatan yang cukup baik dengan pria itu. Termasuk ketika Deva sedang berada di titik rendahnya dua tahun lalu, Lady dengan sukarela menjadi pendengar yang baik bagi Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Tengah Kelindan Semu
RomanceTidak seharusnya mereka bertemu lagi. Semua angan dan harapan sudah seharusnya diratakan bersama dengan perpisahan. Tidak seharusnya kaset lama itu diputar kembali. Devanesan Manuk, mengejar karir politik untuk membesarkan namanya. Sementara Lakeish...