Keluarga perkasa 2 - Bayu dan Jaya

957 19 1
                                    


Jaya mulai mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, rumahnya semakin ramai akan desahan setiap malam pukul 8.

---

Selama di sekolah Jaya tidak fokus, pikirannya berpergian entah kemana. Ingatan yang masih hinggap dan bersarang di kepalanya atas kejadian semalam membuat dia mempertanyakan banyak hal. Siapakah pria yang sedang meniduri bapak? apa hubugan mereka berdua? sudah berapa lama? dan pria dewasa yang bulu ketiaknya lebat ini akan tinggal seminggu di rumah mereka?

Oh no...

"WOY JAY!" Suara berat agak berteriak terdengar dan Jaya tiba-tiba kaget hampir terjengkang dari kursi. Ia menengok dan mendapati temannya Bayu seorang teman kelas sejak hari pertama Jaya berkuliah di kampus. Bayu orangnya sedikit berisi, tegap, agak tinggi, rambutnya cepak, rambutnya agak berantakan tapi terlihat keren, dan ada kumis sedikit.

Jaya menatapnya seakan berkata "Kenapa?"

"Dari tadi lu gue panggil ga ngerespon, lagi kenapa si Jay? belum bayar UKT lu?"

"Yee, bukan.. adalah masalah rumah" Jaya menjawab sedikit layu karena masalah tersebut membuat benar-benar ia tak bisa atau bahkan berpikir jernih untuk satu minggu ke depan.

"bokap lu nikah lagi?"

"Sembarangan lu bay!"

Bayu yang mendengarnya hanya terkekeh lalu mengajak Jaya keluar kelas untuk jajan di kantin.

Yah, bay..kalau lu tau masalahnya... gue takut lu malah jadi sering ke rumah gue Jaya berkata dalam hati karena ia tahu Bayu sebenarnya bagaimana. Mengingat, Jaya pernah memergoki Bayu sedang berciuman dengan seseorang di kamar kosnya 5 bulan lalu. Hal ini membuka mata Jaya akan banyak hal yang terjadi di dunia dan Jaya tidak tahu, ia belum terbiasa. Bahkan setelahnya Jaya sedikit canggung dengan Bayu. Terlebih dengan hal yang akan terjadi di rumahnya.

Di rumah Jaya, Di sebuah kamar Broto masih mendengkur, tubuhnya tidak terlihat memakai sehelai benang apapun, telanjang, ia bertelanjang. Selimut seakan hanya penutup untuk penisnya yang sudah bangun lebih dulu. Tangannya terbuka kesamping, di tangan tersebut seorang pria yang juga tanpa pakaian sedang meringkuk. Sesekali ia menghendus ketiak yang tepat berada di depannya. Aroma keringat, dan aroma khas badan sang kekasih menjadi sarapan ia pagi ini. Juna sebenarnya sudah bangun tadi ketika Jaya mau berangkat namun ia hanya membalas salam Jaya dari kamar tidak keluar kamar. Ia belum mandi, kamar masih berantakkan, aroma kamar yang semalaman menjadi ajang keluarnya air-air kenikmatan menimbulkan bau sedap khas yang membuat siapa saja akan tergoda.

Juna menatap kekasihnya, Broto. Pria matang yang menyelamatkan hidup, mental, dan hatinya.

"Mas, bangun..mau sarapan apa?"

"Mmhhh" Broto berguman tidak jelas.

"Mas...bang.."

Belum sempat Juna menyelesaikan kalimatnya, Broto sudah memotong dengan cara mencium mulut Juna. Jika biasanya mulut orang yang baru bangun tidur seperti bau naga, Broto tidak. Entah kenapa baunya tidak aneh, bau biasa saja. Sedang Juna? Ia terbiasa sikat gigi ketika bangun, membuat nafasnya segar.

"Kok wangi yang?" Broto membuka mata sambil menggigit bibir bawah Juna.

"Iya, tadi kumur-kumur dulu takut kamu langsung cipok aku"

"Hahaha, enak..bibir kamu lembut banget"

"beneran mas?"

Broto mengangguk dan kembali melumat mulut kekasihnya, seorang pria, seorang duda, dan seorang bapak.

Sudah terbaca jelas apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka kembali bercinta, memadu kasih seperti pengantin baru.

Mmmpphhh...


--

Sudah tayang di KK ya! Bisa klik link di bio ! Gunakan kode voucher BAYUJAYA untuk mendapatkan potongan jangan lupa (~ ̄▽ ̄)~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keluarga perkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang