Fated to Love you

4.3K 278 14
                                    

Fated to Love You

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warning: OOC(sangat), typo(s), dll.
Rate: T+

Selamat membaca~
.
.
.
.
Jodoh ada di tangan tuhan. Benarkah ungkapan tersebut?

Hampir semua orang mempercayai ungkapan tersebut. Kebanyakan orang selalu menunda-nunda pernikahan dengan berbagai alasan, salah satunya adalah dengan menyatakan ungkapan tersebut.

"Jodoh kan ada di tangan tuhan. Mungkin belum saatnya bagi saya untuk menikah."

Andai saja ada seseorang yang berkata seperti itu di depan Sasuke, ingin sekali ia untuk meneriakinya dengan kata 'Bullshit!'.

Apakah Sasuke termasuk seseorang yang tidak mempercayai ungkapan yang hampir dianut oleh kebanyakan orang tersebut? Salah! Jelas ia mempercayainya, hanya saja ada satu ungkapan lagi yang dipercaya oleh Sasuke.

"Jodoh memang ada di tangan tuhan, namun kita pun harus berusaha untuk mencarinya, jangan hanya berpangku tangan."

Saat ia SMA, ia tidak begitu tertarik dengan urusan percintaan. Hanya video game yang menarik perhatiannya saat itu. Semua teman-temannya mempunyai pacar, hanya ia seorang saja yang tidak mempedulikan hal tersebut sampai-sampai ia dikatai penyuka sesama jenis oleh teman-temannya. Jelas ia marah, namun hal tersebut tak juga mengurangi rasa acuhnya terhadap hal percintaan.

Sampai suatu hari, ada secuil rasa iri ketika ia melihat teman-temannya bermesraan dengan pasangannya masing-masing. Ketika para temannya asyik bersenda gurau dengan mengucapkan kata-kata romantis, ia malah fokus kepada video game ditangannya. Saat itu ia benar-benar merasa seperti orang bodoh yang salah memasuki tempat.

Lagi pula, apa sih yang membuat ia menjomblo meski ia telah memasuki usia ke tujuh belas? Ia tampan, jelas. Cerdas, dapat dilihat dari koleksi piagam dan medalinya di rumah. Populer, tak usah ditanya. Kaya, semua orang tahu ketika mendengar marganya. Lalu mengapa?

"Seharusnya kau mempunyai incaran perempuan yang kau suka. Dekati ia, beri ia perhatian, kenali apa yang ia suka, lalu nyatakan perasaanmu di saat yang tepat!"

Kurang lebih seperti itulah perkataan Naruto saat ia bertanya perihal kelajangannya. Ia pun menuruti saran sang sahabat, menargetkan salah seorang perempuan bernama Yamanaka Ino. Ia cantik, pintar, populer, dan kaya. Itu tandanya mereka cocok kan?

Rencana Sasuke berjalan lancar. Perempuan bernama Ino tersebut ternyata luluh lebih cepat dari perkiraannya. Hanya butuh lima hari untuk Sasuke untuk memberikan sinyal-sinyal kepadanya, dan mereka pun berpacaran.

Kabar tersebut menyebar secepat kilat. Seluruh penghuni sekolah heboh dan mereka berdua sempat menjadi perbincangan hangat selama satu minggu penuh. Beruntungnya hubungan mereka disambut baik oleh teman-teman seangkatan maupun senior dan junior mereka.

Hubungan mereka berdua terlihat lancar-lancar saja. Setiap mereka sedang berduaan, ada saja orang yang mereka kenal maupun tidak yang akan mengatakan bahwa mereka cocok dan memang terlahir untuk bersama. Namun, selang dua bulan waktu bergulir, Ino mengatakan hal yang mengejutkan padanya.

"Sasuke-kun, kamu tampan. Kamu menarik perhatianku sejak pertama kali aku melihatmu. Kamu tau? Aku sangat senang ketika kamu mendekatiku. Aku sangat bahagia ketika kamu memintaku menjadi pacarmu. Tapi, kamu terlalu cuek sebagai seorang pacar. Kamu sering mengabaikanku. Lebih baik kita putus saja."

Dan saat itu juga mereka mengakhiri hubungan yang baru mereka rajut sebentar. Seluruh sekolah pun tercengang dan terheran-heran akan berakhirnya hubungan mereka berdu. Sejujurnya Sasuke sedikit merasa kesal karena ia belum sempat merasakan rasa cinta yang sering dielu-elukan oleh para sahabatnya. Namun, ia mempelajari satu hal baru, yaitu perempuan menyukai laki-laki yang baik kepadanya.

Fated to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang