30

1.8K 154 21
                                    

Zayden telah memiliki Hael di hatinya. Dia sendiri yang mengakui hal itu secara terang-terangan kepada Zayn.

Zayden pikir dia tidak lagi memiliki Asael di dalam hati untuk dicintai sejak omega itu memutuskan untuk menikah dengan alpha dari keluarga yang lebih kaya dan berkuasa.

Pertemuan dengan Hael bisa dibilang hanyalah pertemuan kebetulan. Mereka terlibat one night stand yang ceroboh hingga mereka memunculkan sosok anak di antara mereka.

Namun meski begitu Zayden akui telah memiliki rasa sayang lebih besar untuk Hael serta calon bayi yang dikandungnya.

Persetan dengan pengaruh naluri atau apapun itu!

Zayden tidak perduli dan hanya inginkan Hael kembali.

Belum lama mereka bersama. Begitu Zayden membawanya pulang dari rumah sakit, alpha itu sudah banyak sekali menyusun angan serta rencana kehidupannya dengan Hael dan anaknya kelak.

Tapi bagaimana takdir bisa setega ini terhadapnya?

Kemana Hael pergi tanpa mengabarinya?

Mengapa omega itu enggan kembali?

Apakah itu karena Zayden telah berbuat salah terhadapnya?

Dalam masa terpuruknya karena ditinggalkan, Zayden tidak bisa memikirkan banyak hal.

Dia bahkan menyerahkan setumpuk pekerjaannya kepada Julian dan harus tertahan di rumah sakit untuk mengobati tubuhnya yang tiba-tiba melemah tanpa daya.

Butuh beberapa waktu sampai Zayden berhasil kembali membawa tubuhnya ke dalam kesembuhan.

Baru saja dia ingin berusaha mencari kekasihnya yang hilang, Asael tiba-tiba datang menghantamnya dengan fakta yang mengejutkan.

Asael yang dulu dia cintai tidak bahagia dalam pernikahannya.

Seharusnya sebagai orang yang mencintai Asael, Zayden harus berdiri digaris terdepan untuk melindungi omega itu. Membawanya pergi untuk dia cintai dan bahagiakan selamanya.

Tapi bagaimana dengan Hael jika Zayden pergi?

Zayden tidak bisa memegang dua hati bersama.

Dan jika mempertimbangkan siapa yang dipertahankan, maka Zayden tanpa ragu akan memilih Hael.

"Tuan?"

Julian baru saja kembali dan langsung mendapati Zayden sedang duduk di lantai dengan kondisi lesu dan beberapa botol bir yang telah kosong di sekitarnya.

"Kamu kembali?"

Zayden hanya melirik Julian dari sudut matanya. "Bagaimana? Apakah pengacau itu sudah ditangkap?"

Julian tidak langsung menjawab.

Perusahaan sedang memiliki sedikit masalah dengan beberapa pencuri kecil yang bodoh.

"Mereka sudah berhasil diamankan, dari kamera pengawasan terlihat bahwa mereka berniat mencuri dokumen penting."

Zayden mencerna perkataan Julian dengan baik. Dia mendengarkan dengan seksama dan tidak menyela. Ekspresi wajahnya terbilang cukup tenang dan tidak ada sedikit amarah pun ditemukan.

Julian menjelaskan apa yang perlu dijelaskan sembari memperhatikan ekspresi wajah Zayden.

"Mereka sudah dibawa ke kantor polisi dan saya akan memastikan bahwa mereka tidak akan mudah."

"Hm."

Zayden tidak merespon dengan berlebihan. Dia akan menyerahkan semua tugas ini kepada Julian untuk sementara.

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang