•Chapter 20

789 69 5
                                    

🧛🏻

Sangat lama mereka mencari keberadaan Sunoo,saat itu Jay mencium aroma yang sangat familiar,ia semakin menajamkan penciumannya

Saat bau itu semakin tercium,saat itu juga pupil matanya mengkilat merah dan gigi taringnya mulai terlihat

Jay merasa pusing, seolah mabuk dengan aroma itu

Jurang,Jay menghentikan langkahnya saat bau itu membawanya ke tepi jurang

Jay berjongkok menatap ke bawah jurang itu,dan baunya terasa semakin kuat

"Kau disini Sunoo?"lirihnya,lalu tersenyum smirk, dengan sekali loncat ia turun ke bawah sana

Blak!

Kaki Jay sudah menapak di dasar jurang,ia mengedarkan pandangannya menatap kanan-kiri yang di penuhi dengan pohon-pohon besar

"Hiks..hiks...s..sakit hiks.."

Jay melotot terkejut saat mendengar suara isak tangis dan rintihan seseorang, sudah tak salah itu adalah Sunoo

Jay melangkahkan kakinya cepat mengikuti sumber suara itu,andai suasananya tidak gelap mungkin ia sudah melihat darah yang berceceran di rumput bahkan tidak sadar jika darah itu mengenai sepatu dan celana panjangnya

Sunoo terus beringsut,entah ingin kemana anak itu pergi, membuat darahnya keluar banyak dan menjadi jejak

Jay terbelalak saat mendapatkan Sunoo tak jauh darinya,ia berlari cepat menghampiri anak itu

"Sunoo!"

Jay memegang bahu Sunoo yang bergetar, Sunoo sendiri terlihat terkejut dengan kedatangannya

"Sunoo apa yang kau lakukan!"Jay terlihat marah,rasa ingin memarahi anak itu tetapi keadaan sangat tidak memungkinkan

Keadaan Sunoo sangat berantakan, wajahnya terdapat luka dan terlihat sangat pucat karena menahan sakit yang teramat sangat

Sunoo memberontak saat Jay akan menggendongnya,namun itu sia-sia, tubuhnya sangat lemah sekarang

"Ayo pulang"

Dengan perlahan Jay menggendong Sunoo membuat anak itu memekik tertahan karena lukanya tergoyang

"Hiks hiks hiks sakit kak hiks sakiit sakiiit"

Sunoo benar-benar tidak tahan,ia memukul pelan bahu Jay supaya tidak menggendongnya

Itu membuat Jay kembali menurunkan tubuh Sunoo,Jay menatap khawatir anak manusia itu

"Sakit hiks....sakit sakiiit kak hiks"ucap Sunoo, tangisnya semakin kencang

Jay melihat baju Sunoo sudah berlumuran darah,itu benar-benar membuat kepalanya pening, mati-matian ia menahan supaya tidak menerkam anak itu sekarang

Jay menyingkap baju Sunoo,ia melihat luka yang memanjang di perutnya dan darahnya tidak mau berhenti keluar

"S... Sunoo..."Jay memegang bahu Sunoo,mata elangnya yang di tutupi nafsu menatap tajam Sunoo

ENHYPEN BITE (Holy-blooded Human)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang