DUA BELAS

10 4 0
                                    

Nela menatap beberapa stand makanan yang mulai terlihat ramai, gadis itu membawa makan siang untuk para panitia yang dibantu oleh Ryu. Tentu dengan sedikit perdebatan, karena laki-laki itu masih dalam proses pemulihan.

"Lo ngapain sih Ki? Lo awasin aja kek, kalo ada yg gak bener samperin, ngilu anjir bayangin kalo tulang lo geser!" Lala mengambil kresek putih yang berisikan makanan untuk panitia.

"Yeuu, orang pengen bantuin juga"

"Ini kalo gue pegang bahu lo, terus langsung gue dudukin di kursi kayu itu, tulang lo geser kagak?" Starla menatap kursi kayu yang berada diluar stand panitia.

"Gila, Lo mau bunuh gue?!" Nela dan Starla hanya tertawa, menahan geli. Membayangkan raut wajah Ryu yang terkejut dengan mata melotot itu membuat dua gadis cantik itu tertawa sambil memegang perut mereka.

"Damn, harusnya lo liat ekspresi lo" ucap Starla sembari duduk di kursinya, mengambil kipas elektrik dan meminum soda yang ia beli dari stand makanan dari kelas Izumi.

"Panas-panas gini enaknya tiba-tiba turun hujan duit" sahut Riku dari arah kelas, melompati bangku yang terbuat dari semen dan berdiri dibelakang Starla.

"Mau gak?" Tawar Starla yang dijawab anggukan oleh Riku, membuat Nela membuang nafasnya kasar. Ryu tau-tau sudah hilang dari pandangannya.

"Jumi sama kak Bobo dimana??" Tanya Starla menatap Riku yang duduk disampingnya, mengambil alih kipas elektrik dari tangan Starla.

"Tadi sih mereka bilang mau makan dulu, soalnya tadi si Jumi belum makan" Nela bangkit dan hendak meninggalkan pasangan sejoli itu.

"Loh, Ela mau kemana?"

"Gak mau jadi nyamuk gue!" Sahut Nela tanpa berbalik.

🐸

🐸

🐸

"Dicariin, malah diem disini" Nela mencubit lengan Ryu pelan dan menatap beberapa murid perempuan yang semulanya tersenyum segera memasang wajah datar saat kehadirannya di stand makanan itu.

"Kenapa?" Ryu mengusap rambut Nela dan mengajaknya kembali di stand panitia.

"Daripada ngeliatin Lala sama kak Iku ngebucin, mending pergi" Nela menatap kearah jam ditangannya. Jam 12 siang pantas saja mataharinya begitu terik.

"Kak Ryu" seorang gadis berambut sebahu dan berambut panjang menghentikan langkahnya dan Nela.

"Iya, kenapa? Ada masalah di stand kalian?" Gadis Dangan rambut sebahu itu mengangguk.

"Masalah apa? Ada yang berantem?"  Gadis dengan name tag Caramel dan Hazel itu segera saling pandang satu sama lain, membuat Ryu juga memandang Nela, bingung.

"Stand kita belum ada yang datengin" sahut Hazel dengan kacamata nya yang sesekali turun, membuatnya menaikan kacamata itu berulang kali. Caramel mengangguk dan dengan segera menarik tangan Nela dan Hazel menarik tangan Ryu.

"Ehh, lohh, kok?? Kita mau diapain?" Nela dan Ryu terkejut saat kedua adik kelasnya ini menariknya menuju ke stand makanan miliknya.

"Karena kalian pelanggan pertama, kalau kalian beli dapet diskon 10%" sahut Hazel sambil tersenyum. Nela memiringkan kepalanya sambil mengangkat satu alisnya.

The 6 Friends of FateWhere stories live. Discover now