Violet terdiam mendengar ucapan Cella, bisa bisanya Cella menyukai keponakannya, keduanya terdiam Cella yang agak takut dan violet yang masih sangat shock.
"Kata lu gw cocok gak sama Axel?"
"Menurut gw lu cocok sama Axel soalnya sama sama tengil, ngeselin terus orangnya gak sabaran, tapi lu sabaran sih orangnya tapi dikit"
"Lu nyindir gw apa gimana sih Vi?"
"Oh kerasa ya"
Cella menggoyang goyangkan tubuh violet, Cella sangat menyukai Axel sejak awal mereka bertemu, tapi gengsi nya setinggi langit ke tujuh, jadi dia hanya menyukai Axel dalam diam tanpa menunjukkan apapun.
Bisa dibilang juga Axel tidak menyadari kalau Cella menyukai nya, karena Axel memang menganggap Cella sebagai teman tidak lebih.
"Axel tuh gak peka peka anjir!!"
"Gimana mau peka kalau lu aja gak nunjukin sikap kalau lu suka sama dia, kecuali lu kayak lebih perhatian gitu kalau gak suka ngasih coklat kalau gak makanan baru dia agak peka sedikit"
Cella terkejut apa yang di katakan violet, memang benar kalau Cella tidak pernah menunjukkan sikap kalau dia menyukai Axel.
Tapi hati Cella tidak berbohong kalau dia sangat menyukai Axel, mau bagaimana pun Cella harus mendapatkan hati Axel apapun caranya.
"Pokoknya gw suka sama dia, gw bakal tunjukin kalau gw suka sama dia, itupun kalau gw berani"
"Ya Mangat gw dukung lu, tapi jangan ngeremehin ortunya Axel, lu apa apain dia nyawa lu melayang"
"Siapa juga sih yang gak tau, pokoknya yang tau hal itu goblok sih"
Saat tengah mengobrol ponsel violet berdering, ternyata ibunya menelepon, violet agak bimbang dia harus mengangkat nya atau tidak.
Violet masih kesal dengan ibunya tapi kalau tidak di angkat, dirinya sangat penasaran jadi kalau penasaran ya di angkat lah.
"Halo Bu kenapa?"
"Pulang ibu mau ngomong sesuatu"
"Iya ini aku otw pulang"
Violet berdiri dari duduknya dan mengambil helm nya lalu keluar dari apartemen Cella.
"Gw pergi dulu ya Cell, gw disuruh pulang sama ibu gw"
"Iya gw doa'in lu gak dapet masalah lagi kali ini, hati hati ya"
"Ya bye"
"Bye!!"
Violet mengendarai motor nya dengan lebih pelan sedikit, dia tidak mau cepat cepat bertemu ibunya apalagi situasi nya sedang seperti ini.
Saat sampai violet langsung masuk ke mansion nya, dan ternyata ibu ayah dan Ian sudah menunggu violet sejak tadi.
"Darimana? Kok lama banget kesini nya? Kenapa pake helm segala? Emang kamu habis pergi jauh banget? Sebenci itukah kamu sama ibu?"
"Sayang violet baru pulang jangan langsung, membuatnya pusing kamu tenang dulu ya"
William mengarahkan matanya pada sofa, violet yang sadar pun langsung duduk di sebelah ayahnya.
Sedangkan ibunya duduk di sebelah Ian, sambil menatap violet dengan tatapan agak tajam mungkin?
"Kamu merasa bersalah gak?"
"Lah aku kan ga-"
William menginjak kaki violet, violet langsung diam dan mempertimbangkan jawabannya lagi.
"Iya aku merasa bersalah"
"Kenapa gak minta maaf sama Ian?"
Ian menundukkan kepalanya takut dengan cara violet menatapnya.
"Ibu, violet gak perlu minta maaf, ini kan aku yang salah"
"Ian, ibu mohon kamu diam dulu ya"
Mendengar suara lembut dari Amelia Ian langsung terdiam, sementara violet cemburu bagaimana ibunya memperlakukan Ian dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.
"Pokoknya hukuman kamu, besok kamu harus jaga Ian 24 non stop"
"WHAT!! Mom are you serious?!"
"Gak ada penolakan, oh ya ibu tau ya kamu gak mau satu kasur sama Ian, kamar kamu udah ibu pasang cctv kalau kamu ketahuan tidur di lantai lagi habis kamu"
Violet mengusap wajahnya dengan kasar, dari semua hari yang telah violet jalani mungkin ini adalah hari tersial dia dalam seumur hidup.
' itu mulut Cepu amat!!! Pake ngadu segala macem!! Beban!!! '
Karena waktu sudah menunjukkan waktu tidur, semuanya masuk ke kamar masing masing.
Saat violet memperhatikan kamarnya, benar saja ibunya menaruh 4 cctv di semua atas pojok kamar violet
Dengan terpaksa violet menidurkan tubuhnya di kasur, dan disusul dengan Ian.
Ian merasakan takut, cemas, senang, dan juga sedih, semua emosi itu tercampur menjadi satu.
"Vi-violet maaf ya ud-"
"Lu bisa gak sih gak Cepu? Gw gak apa apain lu!! Ini tuh semua salah lu anjing!! Lu itu beban tau gak!!"
"Tapi aku juga gak tau bak-"
"Halah!! Bacot lu!! Kenapa lu harus ngomong kalau gw gak mau satu kasur sama lu!! Lu ngebuat ibu gw jadi benci sama gw lu tau gak!!"
"Maaf"
Violet membalikan badannya tidak mau berhadapan dengan Ian, tanpa violet sadari Ian sedang menangis tanpa suara sedikit pun.
' sakit '
TBC
Segini dulu ada ya guys, jangan marah kalau Ian digituin nanti juga violet minta maaf ' kalau gw inget '.
Kalau bisa aku update besok deh itupun kalau bisa yaa.
Oh ya guys makasih juga buat udah yang baca dan vote aku berterima kasih banget sama kalian lope lope deh buat kalian semua ❤️❤️❤️
Okey guys see you next chapter (≧∇≦)/

KAMU SEDANG MEMBACA
Till Fate Decides ||°GxB°||
Romanceseorang wanita alpha yang bernama Violet Madeline james, di paksa menikah oleh kedua orang tuanya. "Violet mau sampai kapan kau seperti ini ibu sangat ingin menggendong cucu ibu" Violet hanya menghela nafas, sudah berkali kali Violet di tanyakan sep...