chapter 4.

90 19 0
                                    

Sebelum kita mulai akan ada beberapa typo dan kata-kata baku di dalam cerita ini!

Selamat membaca~
(づ ̄ ³ ̄)づ

3rd pov.

Sekumpulan gelombang chakra memadat, dan memadat hingga membentuk lapisan demi lapisan melindungi gumpalan chakra yang lebih kental dari yang lain..

Lapisan chakra mengeras membentuk layaknya cangkang kulit dari telur, dan sisa dari chakra yang ada terus mengalir ke gumpalan inti chakra didalamnya.. Hal tersebut terus mengulang selama 3 tahun lamanya..

Airi sebelumnya hanyalah gumpalan chakra perlahan membentuk dirinya sendiri di dalam cangkang telur raksasa..

Pada akhir tahun, Airi memiliki kesadarannya kembali..

Airi membuka matanya dan disambut oleh kegelapan dan tempat yang sangat sempit..

"Apa-apaan ini?! " teriaknya dalam hati..

Sebelum dia bisa panik, sebuah suara menenangkan nya.

"Kamu sudah bangun, untuk informasi singkat sekarang anda masih berada di dalam telur. Ini adalah tahapan terakhir dalam pembuatan wujud pribadi milik anda, dan tentu saja anda tidak mungkin muncul di udara secara tiba-tiba tanpa membuat tubuh sendiri"

"Ahh.. Jadi.. "

"Ya, anda harus berusaha keluar sendiri dari dalam cangkang telur"

Airi meringis pelan sebelum dengan rasa penuh tekat dia berusaha keras untuk keluar dari dalam cangkang..

Merasa prustasi sebelum ia merasa ada yang salah dengan mulutnya, memilih untuk menggunakan insting barunya, Airi pun menggunakan mulut(?)nya untuk keluar dari cangkang telur..

Butuh beberapa patukan sebelum cangkang perlahan retak. Airi merasa perasaan bahagia sebelum menggunakan kaki(?)nya untuk mendorong keluar tubuhnya..

Pushhh, slurhhh

Airi keluar dari cangkang telurnya, tubuhnya penuh dengan cairan kental yang menyelimuti dirinya mulai menetes sedikit demi-sedikit dari tubuhnya..

Thunk

Sebuah suara terdengar terjatuh, Airi melihat kearah bawah dan ia menatap sebuah paruh(?) mirip dengan paruh burung?

Ia berkedip, lalu menyadari ada yang aneh..

Dia melihat kearah bawah tubuhnya sekali lagi.. Airi melebarkan matanya..

"Kaki? Empat kaki?!! " sebuah teriakan keluar dari mulutnya.

"Selamat atas keberhasilan anda! "

Suara tersebut memberi selamat kepadanya.. Airi mengabaikan dirinya sejenak, matanya berkeliling ke sekitar sebelum dia melihat aliran sungai tak jauh darinya..

Dia berusaha berdiri tetapi gagal, melihat kedua- keempat kalinya dengan frustasi, Airi memutuskan mengakrabkan dirinya dengan tubuh dan kakinya.. Butuh beberapa jam untuk Airi melakukan hal itu, setelahnya Airi berjalan dengan tertatih-tatih, karena masih belum terbiasa berjalan dengan empat kaki..

Airi semakin dekat di aliran sungai.. Bayangan nya perlahan terlihat.

Sebuah hewan? chimera? Dia tidak tau dirinya adalah hewan apa..

"Oi! Suara! Aku hewan ini apa? " Airi bertanya, tatapannya masih tertuju pada wujudnya dari pantulan air sungai..

Airi mengalihkan pandangannya untuk melihat jumlah ekornya,dan dia dapat melihat sepuluh ekor miliknya dengan jelas.

Their daughter | Naruto variousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang