Aku tak tahu entah sejak kapan rasa ini memudar, bahkan melihat wajah dari wanita itu membuatku muak dan pusing.
Sebelumnya perkenalkan namaku Javier Arka Djuanda . Aku adalah seorang lelaki yang sudah berumahtangga, memiliki 3 orang anak , 2 laki-laki dan satu perempuan. Anak pertamaku berumur 4 tahun, anak keduaku berumur 2 tahun dan anak bungsuku berumur 3 bulan, ya! Belum genap satu tahun!
Istriku adalah wanita yang amat teramat cantik dulu tolong garis bawahi kata itu! Namun setelah kehamilan ketiganya, aku merasa fisiknya benar-benar berubah drastis! Berat badannya menjadi 2 kali lipat, lalu lehernya menghitam, kantung mata yang kian hari kian terlihat jelas, jangan lupakan seragam kebesarannya yang menyambutku ketika pulang bekerja, daster yang lusuh dan wajah yang dekil. Astaga! Untuk seorang manager sepertiku, sepertinya aku tidak pernah kekurangan memberikannya uang nafkah. Lalu mengapa ia tidak bisa merawat dirinya , seperti istri teman-temanku.
Seperti hari ini, aku sedang ingin menikmati hari liburku dengan tenang, namun suaranya menggelegar di penjuru rumah, drama apalagi sekarang? Aku akhirnya bangun dari tempat tidurku dan mendapati pemandangan yang amat membuatku semakin pusing! Apa-apaan ini?? Mengapa makanannya berserakan di lantai.
" Tak bisakah kamu mengurusnya dengan benar?" Tanyaku. Yang ku tanyai hanya diam, ia nampak tengah memunguti beberapa sayuran yang berceceran di lantai.
" Hanya memberi makan saja sampai seperti ini? Apa rumah ini baru saja terkena bencana?" Ia masih diam, sama sekali tidak berniat untuk merespon ucapanku . Tiba-tiba mataku terbelalak ketika ia justru menangis histeris sambil memukuli kepalanya.
" Hey.. hey.. hentikan!! Apa yang kamu lakukan??" Aku segera mendekapnya, tak lama kemudian, dia melepaskan diri dariku, lalu bangkit dan menggendong anak kedua kami, aku mengikutinya.. pemandangan setelahnya menjadi lebih dari cukup untuk membuatku sadar akan apa yang terjadi.
Ia mendekap erat tubuh anak keduaku, lalu mengecup seluruh wajahnya menggumamkan kata maaf berulangkali. Apa ini yang terjadi selama ini?? Hatiku sakit, aku memang terkesan cuek saat kehamilan ketiganya yang membuatnya memiliki kondisi fisik yang berubah drastis, aku lelaki normal! Tak salah bukan jika aku merasa kurang tertarik ??
Tak kuat melihat pemandangan itu, aku memutuskan untuk pergi, melarikan diri ke tempat orang tuaku, aku harus meminta saran kepada keduanya.
*******
Setibanya aku ditempat orang tuaku, yang aku dapatkan adalah tamparan keras dari ibuku yang kini menangis tersedu di dekapan ayahku, wajahnya nampak sangat terluka dan kecewa? Entahlah, aku tak tahu. Ayahku juga menatapku datar, bahkan aku bisa merasakan kemarahan yang teramat besar darinya.
" Jangan pulang ke rumah kalian lagi! Kamu tak pantas untuk di sebut sebagai seorang suami dan juga seorang ayah, mulai hari ini , ibu dan ayahmu yang akan tinggal bersama dengan istri dan anak-anakmu, jangan menampakkan diri dihadapannya ketika kamu bahkan tidak tahu dimana letak kesalahan yang telah kamu lakukan" itu adalah suara ayahku, setelahnya aku di tinggal seorang diri.