Yang Katanya Cemara

15 6 0
                                    

          Hampir setiap hari, Ayana selalu duduk termenung di balkon kamarnya sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya. Hal ini sudah menjadi agenda rutin Ayana apabila ia tidak sibuk dengan kuliah dan tugas-tugasnya, tidak ada yang dilakukan Ayana di balkonnya kecuali duduk sambil melihat suasana di sekitar rumahnya. Namun siapa sangka dibalik termenungnya Ayana, ternyata banyak hal yang dipikirkannya bak rollercoaster hingga membuat kepala sakit.

          Ternyata hari sudah mulai gelap, lalu Ayana memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Di dalam kamarnya Ayana membuka buku diary lalu mulai menulis apa yang dirasakannya mulai dari keluh kesahnya sampai cita-citanya pun Ayana tulis di dalam bukunya itu. Ayana termasuk orang yang tertutup maka ia tidak memiliki tempat cerita selain menulis seperti yang dilakukannya sekarang. Di dalam diarynya, Ayana menulis kalimat

“yang kelihatannya bahagia belum tentu bahagia juga didalamnya, kalian tidak akan pernah tahu apa yang dirasakan seseorang sebelum kalian merasakannya sendiri”.

*****

          Suara burung berkicau sudah mulai terdengar dilangit yang menandakan bahwasanya hari sudah pagi. Ayana bangun dan membuka jendela kamarnya membiarkan udara pagi yang segar masuk ke dalam kamarnya, lalu Ayana membereskan tempat tidurnya dan mandi karena ia harus ke kampus karena ada kelas pagi. Jam 06.50, Ayana sudah selesai bersiap-siap dan hendak berangkat ke kampus, namun sebelum itu ia hendak sarapan sebentar karena masih ada waktu, sesampainya di meja makan Ayana melihat bundanya saja seorang diri sambil makan sarapan yang sudah disiapkannya, lalu Ayana duduk dan ikut sarapan dengan sang bunda. Ayana mengambil satu roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat, dilihatnya sang bunda sibuk bergelut dengan laptop padahal sedang sarapan namun masih juga sibuk dengan kerjaannya. Karena suasana hening Ayana mencoba memecah keheningan dengan bertanya kepada bundanya

“ayah mana bunda?”

karena suara Ayana tersebut bundanya mengalihkan pandangan yang awalnya menatap laptop beralih menatap Ayana dan menjawab

“sudah berangkat kerja, katanya ada meeting pagi ini”.

Ayana yang mendengar jawaban sang bunda hanya diam tidak ada respons dari Ayana, namun pikirannya berkecamuk padahal jam menunjukkan pukul tujuh kurang tapi kenapa ayahnya sangat buru-buru sekali pergi tanpa sarapan terlebih dahulu. Sebenarnya itu hal yang sudah sering Ayana lalui kadang kedua orang tuanya itu pagi-pagi sudah pergi dan meninggalkan dirinya sendiri, karena itu Ayana sering memutuskan untuk tidak sarapan karena hanya dirinya yang duduk di meja makan sendiri.

*****

           Ayana sudah sampai di kampusnya dan duduk di kursi sambil mendengarkan musik dari headphone yang dibawanya, menurutnya mendengar musik sebelum belajar itu adalah salah satu hal yang membuat dirinya semangat kembali. Ayana termasuk anak yang aktif di kampus karena ia lebih memilih menyibukkan dirinya di kampus dari pada berdiam diri sendiri di rumah yang seperti tidak ada penghuninya. Kelas pertamanya sudah selesai lalu Ayana memutuskan untuk pergi ke sekre UKM di fakultasnya karena ia mengikuti salah satu UKM di fakultasnya yang berkaitan dengan seni. Sesampainya di sana, Ayana hanya berjumpa dengan beberapa rekannya yang kebetulan ada di dalam sekre. Ayana mengeluarkan laptop yang dibawanya dan mulai mengerjakan tugasnya karena tujuannya ke sekre itu untuk membuat tugas, padahal dari banyaknya orang memilih membuat tugas di perpustakaan namun Ayana lebih memilih membuatnya di sekre UKM fakultasnya.

         Tak terasa hari sudah sore dan Ayana memutuskan untuk pulang ke rumah karena ia sudah dari pagi di kampus. Sesampainya ia di teras rumahnya, ia mendengar suara ribut dari dalam rumahnya lalu ia masuk dan ternyata orang tuanya sedang bertengkar namun mereka masih belum sadar bahwa ada Ayana yang sudah melihat mereka bertengkar. Ayana masih diam di depan pintu mendengarkan semua perdebatan orang tuanya, setelah beberapa menit berdiam diri di depan pintu, Ayana mendengar hal yang sangat membuat dirinya terpukul yaitu Ayahnya ternyata berselingkuh dengan wanita lain dan bundanya baru tahu akan hal itu, selama ini ayahnya ternyata menyembunyikan semua ini dari mereka semua, Ayana yang mendengar pernyataan ayahnya itu mulai bersuara dengan nada kecewanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lengkap Bukan Berarti CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang