"Gre panggil adikmu dikamar dari pagi nggak keluar keluar" perintah mama pada gracia
"Yaudah ntar juga keluar sendiri mah kalo laper dia" jawab gracia
"Itumah kamu.. adikmu sama sekali nggak keluar.. mama nggak tau dia udah makan siang apa belom sekarang udah jam 4"
"Eh?" Gracia kaget mendengarnya
"Tadi sarapan mama anter ke kamarnya entah sudah dimakan apa belom"
"Pagi Jam berapa?" Tanya gracia
"Jam 10 an.. mama anter soalnya mama pikir lagi tidur kan mumpung libur gitu mama biarin.. eh ternyata bangun dia"
"Hemm ok ok" gracia pun beranjak pergi ke kamarku
*Toktoktok*
"Dekk..." Panggil gracia lembutTak ada jawaban
"Sayang.. udah makan belom?" Tanya gracia mengeraskan suaranya
"Kakak masuk yaa.." gracia membuka pintu kamarku
Ia melihatku terlelap dikasur sambil tanganku memegang buku novel yg masih terbuka
"Loh belom dimakan" heran gracia melihat makanan diatas meja samping kasurku
"Dekk... Bangun dekk.." gracia mulai membangunkanku menggoyang badanku sambil memasang wajah khawatir
Akupun membuka mata lalu perlahan mengangkat badanku lalu menyandarkannya
"...apa kak.." dengan nada lemas aku menatap gracia
"Habis nangis?" Tanya gracia mengusap pipiku yang terlihat berkilau basah dan melihat warna mataku yang agak sedikit merah
".. hm ngga.." jawabku mengucek mata
Sebagai seorang kakak melihat adiknya seperti itu timbul rasa khawatir
"Kenapa?" Gracia mendekat padaku ikut duduk dikasur kemudian mengelus kepalaku
Aku tak menjawab.. tanganku menutup lalu menaruh buku disamping kasur
"Lagi baca apa itu kok kayaknya fokus banget sampe nggak keluar kamar?" Tanyanya mengambil buku tadi
Gracia yang penasaran mengapa adiknya seperti habis menangis pun mencari tau apakah buku ini penyebabnya?
Setelah beberapa menit ia membaca
"Berat banget dek kakak nggak paham" sambil menatap wajahku yang terlihat sangat lesuAku tak menjawab tatapanku kosong
"Dekk..." Panggil gracia berharap aku menoleh padanya
"..apa kak.." jawabku berbisik lemah
"Kamu kenapa?"
"..gapapa" kujawab begitu namun sambil kedua telapak tanganku menggosok mukaku perlahan
"Beneran?"
"...hmm" jawabku mulai tak mau menggerakkan bibirku
"Kamu nggak laper.. hmm?" Dengan nada berbisik ia bertanya
"... laper.." jawabku pelan bengong menatap arah bawah
"Itu kenapa ga dimakan?" Tanya gracia heran dengan jawabanku sambil menunjuk makanan yang ada dimeja samping kasurku
Aku hanya Menghembuskan nafas panjang tak menjawabnya sambil tanganku memegangi dahiku menahan agar kepalaku tak jatuh kebawah memejamkan mata seperti orang depresi
Gracia pun tak kuasa melihat aura gloomy yang keluar dariku ia langsung memelukku ia sandarkan kepalaku pada dadanya
"Dek.. kakak nggak minta kamu cerita.. tapi kakak ikutan sedih kalo lihat kamu begini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved
FanfictionWhat if... Ur goddamn goodlookin sister is miss ur skinship so badly Semau gw Terserah gw khayalan fake no rill rill ((🔞🔞🔞))