CEKREKKK!!!
Mama pulang... -ucap Mama Nino sembari menutup kembali pintu rumah.
Nino segera menghampiri Mamanya, memegang kedua tangannya untuk bersalaman...
"Ini nasi yang Mama bawakan, cepet dimakan ya. Keburu gaenak nanti sama ini camilan buat temen-temen nanti.." -ujar Mama Nino sembari tiga kresek hitam.
"Ini gak kebanyakan Ma?" -tanya Nino menatap wajah Mamanya.
"Udah gapapa nak, gaperlu di khawatirkan. Mama juga udah kenal sama temen-temen dari kecil kan? Jadi Mama anggap mereka anaknya Mama juga anggap mereka seperti anak Mama sendiri.." -ucap Mama Nino menenangkan.
Nino menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Mamanya, tak lama dari itu. Nino baru teringat bahwa Lia teman sekelasnya juga akan ikut nanti malam..
"Ma, nanti ada temen perempuanku yang ikut.. nanti aku mau jemput dia, gapapa Ma?" -tanya Nino kepada Mamanya.
"Oalah, bagus deh.. Mama ada temennya juga nanti, yaudah kamu jemputnya jam berapa nak?" -ujar Mama Nino menanyakan kembali.
"Kayaknya sekitar jam setengah lima lebih Ma, soalnya anak-anak nanti kerumahnya jam enam.. tapi biasanya molor suka molor mereka." -jawab Nino.
"Yaudah nanti hati-hati loh dijalan.." -ucap Mama Nino.
"Iya Ma, Nino bakal hati-hati kok." -jawab Nino.
Sesudah obrolan dengan Mamanya berakhir, Nino yang memegam dua bungkus kresek yang berisikan camilan dan makanannya untuknya pun. Bergegas saja dia berjalan menuju ke kamarnya untuk meletakkan camilan tersebut dan memakan makanan yang telah dibelikan.
makan disini atau dibawah ya? -batin Nino.
Melihat jam dinding kamarnya yang telah menunjukkan bahwa sekarang jam lima lebih empat puluh lebih, tanpa pikir panjang Nino memakan makanan diatas meja belajarnya. Dengan lahap suap demi suap nasi masuk kedalam mulut melewati tenggorakan dan jatuh ke arah lambung, menimbun segerombolan cacing yang sedang berdemo meminta keadilan.
EERRRGGGHHHH
Suara Nino bergelegar didalam kamarnya, menandakan bahwa dirinya sudah kekenyangan.
Kembali dia melihat jam dinding dikamarnya, jam menunjukan bahwa sekarang masih pukul lima lebih 50 menit. Waktu yang telah habiskan untuk makan sekitar sebelas hingga dua belas menit.
Nino mengambil ponselnya dan membuka WhatsApp untuk mengabari Lia.
"Lia, sebentar lagi aku berangkat kerumahmu. Kamu udah siap-siap?" -tanya Nino dalam pesan.
TIINNGGG!Ponsel Nino berbunyi nyaring, memberitahukan bahwa ada yang mengirim pesan. Segera saja Nino mengambil kembali ponselnya dan mengecek siapa yang mengirimkannya pesan.
Ternyata Lia membalas pesan yang dia tanyakan tadi.
"Sudah, kamu berangkatnya jam berapa No?" -jawab Lia sembari menanyakan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Harus Mencari Bulan Itu?
Dla nastolatkówBulan, kamu kapan mau kembali? Haruskah aku menemukanmu di sosok orang lain? atau aku harus mencarimu dibalik bayangan kerinduan ini? Sembari menghela nafas dalam hati, Nino melangkah menuju rumahnya. Matanya menuju kearah bintang-bintang yang bered...