chapter 32

1.3K 32 1
                                    

sudah dua minggu lamanya arka tidak melihat keberadaan Kevin, walaupun dia sudah memutuskan Kevin tapi dia belum mendapat jawaban setuju darinya.

apa dia pergi ke kelas Kevin saja untuk mencarinya? arka mengangguk mantap lalu mulai berjalan ke arah kelas Kevin kebetulan kelasnya sedang jam kosong dan alden juga tidak berangkat karena demam.

sampai di depan kelas arka melongok melihat sekitar tapi dia juga tidak mendapati Kevin, dimana dia?

puk!

"nyari siapa?" suara seseorang dari belakang membuatnya terkejut, arka perlahan menoleh ke belakang.

"gama?"

"hm, nyari siapa?"

"eumm... itu–– k-kevin dimana ya?" ucap arka menunduk memilih ujung dasinya.

"ga ada"

jawaban singkat yang terlontar dari mulut gama membuat dirinya mengernyit bingung.

"maksudnya? Lo kalau ngomong yang jelas bego!"

"ck dia ga ada di kelas"

"terus dimana?"

"sakit"

deg

"sakit?" ucapnya dengan lirih menatap wajah gama.

"dia sakit udah 2 hari yang lalu, ya udah minggir gue mau masuk" ucap gama lalu melengos masuk kedalam kelas.

arka masih diam ditempat, banyak sekali pertanyaan yang terlintas dipikiran arka.

"Kevin sakit? kenapa bisa, apa karena gue?"

arka memilih kembali ke kelas dengan pikiran yang berkecamuk.

dia mendudukkan dirinya di bangkunya, erik yang melihat gelagat arka yang aneh lalu menghampiri arka dan duduk di sampingnya.

"ka kenapa Lo ada masalah?"

"hiks Kevin"

"kenapa?! dia nyakitin Lo lagi?! bener bener minta di hajar itu orang" erik beranjak sambil melipat lengan bajunya sebelum arka mencekal lengan erik supaya duduk kembali.

"bukan"

"terus?"

"Kevin dia sakit rik gue harus gimana?"

erik kembali duduk lalu menatap arka dengan tatapan sendu "Lo masih suka ya ka sama Kevin?" ucap erik  arka mengangguk singkat.

jujur dia masih suka dan sayang sama Kevin, tapi kejadian waktu itu masih terus berputar di otaknya.

apa dia harus menanyakan dan mendengarkan penjelasan Kevin terlebih dahulu?

"kalau lo kangen mending Lo temuin dia sepulang sekolah"

"gitu ya?" ucap arka, erik mengangguk antusias.

"ya udah sekarang mending Lo berhenti nangis, jelek banget anjing muka lo!"

"bangsat tadi Lo manis banget sekarang udah kembali ke setelan pabrik lagi"

"hehe... ya udah yok kantin mumpung jamkos"

mereka berjalan menuju ke pintu kelas.

"HEI LO DUA BOCIL MAU KEMANA LO?!"

teriakan teman sekelasnya membuat mereka menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"apa?" ucap erik.

"mau kemana Lo berdua?!"

"kepo!"

"kepa kepo serius anjing!"

"udah tau nanya"

"ck sinis banget bangsat padahal gue cuman nanya"

"pertanyaan Lo ga penting banget!" ucap arka memutar bola matanya malas.

"ya udah sana pergi jangan cepu ke guru kalau kelas kita lagi jamkos ya anakku"

"ew emang gue anak Lo?"

"hati mungilku tergores, luka tapi tak berdarah" ucapnya dramatis.

"udah cabut aja ga usah dengerin dia, dia emang gila"

"gue denger ya, dasar anak kurang ajar!"

mereka berdua keluar tanpa memperdulikan ucapan cia temen sekelasnya, sifatnya yang friendly membuat dirinya memiliki banyak teman.

skip pulang sekolah!

seperti yang arka katakan sekarang dia sedang berdiri di depan pagar rumah Kevin, dia tidak berani masuk ke dalam.

"apa gue pulang aja ya?"

arka tampak ragu untuk masuk, alhasil dia berbalik badan untuk kembali kerumah.

"eh dek"

arka menoleh ke belakang menatap satpam yang sedang memanggilnya, dia membuka gerbang lalu menghampiri arka.

"adek nyari siapa?"

"ee anu... saya nyari Kevin pak, dia disini?"

"oh adek temennya ya? kebetulan den Kevin ada dirumah adek mau ketemu?"

"b-boleh deh"

pak satpam tersenyum lalu menyuruh arka untuk masuk.

sampai di depan pintu arka mengetuk pintu itu dan tidak lama terlihat wanita paruh baya membukakan pintunya.

"h-hai tante" ucap arka kikuk.

"temen Kevin ya?"

"i-iya Tan dimana Kevin nya?"

"mari masuk dulu"

arka masuk mengikuti langkah wanita di depannya, sampai di depan pintu yang berwarna hitam mereka berhenti.

"ini kamar Kevin, kamu masuk dulu ya, tante mau masak bubur buat Kevin"

"iya Tan" ucap arka sambil tersenyum, bunda agnes tersenyum lalu melenggang menuju ke dapur.

arka masuk tanpa mengetuk pintu dahulu, dia berjalan mendekat ke ranjang Kevin lalu berdiri di samping tempat tidur Kevin.

dia menatap lamat wajah Kevin yang pucat serta tubuh yang kurus, hidung mancung bibir yang sedikit tebal. ternyata Kevin seganteng itu.

dia terus menatap wajah Kevin sampai tidak sadar kalau yang ditatap sudah membuka matanya dan menatap siapa orang didepan.

"Bun?"

"Kevin"

tunggu ini bukan suara bundanya ini Seperi suara orang yang sangat dia rindukan selama ini.

"sayang itu kamu?" ucap Kevin mengucek matanya memastikan apa yang dia lihat ini arka atau bukan.

"iya ini aku"

"haha kayak nya gue terlalu lelah sampai membayangkan kamu, sayang kumohon kembali dan dengar penjelasan aku dulu"

arka meraih tangan Kevin mengarahkannya untuk menangkap kedua pipi arka "ini beneran aku kamu ga mimpi Kevin"

Kevin langsung saja membawa tubuh kecil arka ke dalam pelukannya, dia terisak di dalam pelukan arka.

"sayang i miss you, jangan cuekin aku lagi"

"iya maaf, sekarang aku disini. kenapa kamu sakit?"

"kamu"

"hah?"

"aku terus mikirin kamu aku selalu mikirin cara supaya aku bisa jelasin semuanya ke kamu tapi kamu malah menghindar dari aku, jangan gitu lagi sayang aku ga suka... aku ga suka kamu cuekin aku"

arka yang mendengar semua perkataan Kevin hatinya sakit, apa dia terlalu berlebihan kepada Kevin?























next?

wkwk sorry baru up😁 dikit lagi end kayaknya..

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐨𝐬|| {𝐁𝐱𝐁} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang