"boleh, tapi daddy sama dadda ikut."
jaehan udah lirik kearah jihan yang sibuk atur raut wajahnya, pula bagaimana tangan jihan memelan dalam menyuap bolu buatan dadda.
"how, adek?" yoshi panggil jihan, buat jihan mendongak untuk tatap daddy-nya.
"gak tahu, daddy."
junghwan sudah bisa menebak ini tentu saja.
kemudian, "you have no my permission then," yoshi memutuskan.
jaehan yang merasa kalau ruang tengah siang ini sudah tidak menyenangkan, akhirnya berdeham, "kalau gitu, aku aja yang temenin adek."
yoshi dan junghwan kompak menoleh, tapi tidak dengan jihan yang dalam diam bersorak senang.
"gimana?" junghwan bingung.
"abang yang nemenin adek ke bandung."
yoshi hembuskan nafasnya, "naik apa?"
"biar cowok abang bawa mobil ntar."
dan, kali ini meja sungguhan hening. bahkan jihan sekarang ini menoleh bingung tatap abang nya.
"what?!" dan jihan berseru, "you have boyfriend and i dont know about that?!"
yoshi pusing, junghwan lebih pusing. tapi orang yang buat semua orang ini kaget hanya menyegir lebar.
"makan bolu nya selesaiin," junghwan angkat suara, "dan abang, malam ini dateng ke ruangan daddy. abang perlu ngobrol sama dadda dan daddy di sana," dan tatap jaehan dalam diam.
[[]]
"dari kapan?"
jaehan terkekeh, "belum sih aslinya."
yoshi dan junghwan yang berada di hadapan jaehan mulai bernafas lega.
"tapi kayaknya bentar lagi."
"abang," junghwan gak suka.
"he's a good person, have a attitude, and make me comfort definitely."
yoshi mengangguk, "kamu mau ajak jihan ke bandung sama si cowok mu ini dan dia yang bawa mobil?"
jaehan mengangguk.
"udah punya sim?"
jaehan mengangguk lagi, "kita pernah jalan jalan berdua sehari semalam."
"how dare you?" junghwan angkat sebelah alisnya.
"waktu itu daddy sama dadda lagi anniversary pernikahan, dan abang sama adek kalian tinggal dirumah."
yoshi dan junghwan saling tatap, dan hembuskan nafasnya panjang.
"udah deket dari tahun lalu?"
jaehan nyengir, "pdkt lebih tepatnya."
junghwan pijat dahi nya, "let him talk to daddy and dadda tomorrow."
jaehan mengangguk, "i tell him after you two give me and adek permission."
"as long as you promise to take him to us," junghwan menekankan lagi.
"i promise," dan jaehan mengangguk yakin.
[[]]
jihan buru buru masuk ke kamar jaehan setelah lihat ketiga orang yang sebelumnya berada di dalam ruang kerja yoshi, sekarang sudah keluar dari sana.
dan pula, jaehan harus tatap heran adeknya yang duduk manis di atas kasurnya.
"ngapain lu?"
jihan merebah, "lu utang cerita sama gw."
jaehan mendekat, ambil duduk di samping jihan dan raih ponselnya di dekat jihan, "sini lihat."
"apa?" jihan buru buru bangkit dan mengintip ke layar ponsel milik jaehan.
"kak bara (gunwook)."
"KAN!" jihan berseru.
"shut up!" jaehan bekap mulut jihan, ribut.
jihan putar bola matanya dan tarik mundur tangan jaehan, "kalian udah deket selama setahun tapi gak jadian? how dare him?"
yang jaehan tahu, jaehan dan kak bara ini sudah memulai masa pdkt an nya dari liburan semester ganjil di tahun lalu, dan ini sudah masuk liburan semester ganjil lagi di tahun ini.
jaehan menyengir, "jangan di marahin gitu lah, emang gw nya yang nolak dia terus."
"orang gila."
jaehan angkat kedua bahu nya malas, "lebih gila yang ngejar ngejar sih."
"dih?" jihan gak terima, "tapi kak afra sekarang udah mulai naksir gw tuh."
"pacaran, gak?"
jihan dorong jaehan menjauh, "diam deh, yang nolak ajakan pacaran kak bara gak usah ngomong."
jaehan tertawa, suka sekali ia goda kembaran nya itu.
"gak usah manyun manyun anjay, jelek."
"ih? anjing?" jihan makin ngambek.
jaehan acak pucuk rambut jihan dan, "di bandung ntar puas puasin dah."
"hah? berhasil?" cepat sekali raut wajah itu berubah.
"nanti kak bara bawa mobil, jadi kita pergi berempat."
"without daddy and dadda?"jaehan mengangguk, "without daddy and dadda."
jihan berseru senang, "yeaayy! liburan semester terseru, i'm cominggg."
"dan..."
jihan menoleh cepat, "dan?"
"dan boleh nginep tiga hari," jaehan angkat angkat alis nya, sombong.
jihan sungguhan— "bro... i love you."
"alay."
[bonus cerita: jaehan]
KAMU SEDANG MEMBACA
knock on our house [yoshwan] ✔️
Fanfictiontrope; stanger becomes love - dua keluarga berkumpul, lalu di tetapkan bahwa kedua putra tunggal dari masing masing keluarga akan mulai hidup bersama; ini, perjodohan. [bxb, yoshihwan]