Vanter Alexondra x Vian Daven:kembar sakit yang manja(Boyslove)

34 3 0
                                    

No direct stale bases only
--

Sepulang sekolah Daven berjalan pulang sembari memakai syal karena dia sedang sakit dan juga mulai memasuki musim dingin

"Selamat siang Dave!" sapa Fenano.
"Siang," balas Davoen berusaha tidak bersin.
"Kau baik baik saja?! Ayo!" tarik Fenano.
"Mau kemana?!" tanya Daven.
"Ini pasti akan membantu mu sebentar. bos! Pesan dua semangkuk mie spesial seperti biasa!" jawab Fenano memesan.
"Aku tidak lapar," lesu Daven.
"Kenapa begitu? Ayolah aku traktir bagaimana? Please mau ya?" bujuk Fenano.
"Ya sudah," balas Daven, mereka berdua memakan mie yang di pesan Fenano tadi.
"Sial dimana dia hey kalian semua lihat kembaran ku?!" tanya Alexondra.
"Dia sedang pergi dengan Fenano tapi tidak tahu dia mana," jawab Daniel.
"Oh thanks bagus Narendra Fenano itu mendahului ku lagi awas saja hey aku pergi dulu!" pamit Alexondra.
"Sama sama dia dan Daven punya hubungan apa? Selain ikatan persaudaraan?" bingung Erlangga.
"Aku juga kurang tahu Langga," geleng Daniel.
"Mereka berdua punya hubungan khusus lebih dari saudara kembar," celetuk Assyifa tiba-tiba saja ada di samping Daniel.
"Kau Assyifa? Kenapa bisa tahu?" tanya Daniel kepo.
"Hehehe aku adalah seorang detektif fujoshi sejati jadi mana mungkin aku tidak tahu Daniel," jawab Assyifa pamer.
"Kau seorang fujoshi?! Tunggu apa itu fujoshi?" polos Erlangga, Daniel & Assyifa kompak menatap dia dengan datar.
"Erlangga kau masih polos jadi tidak tahu tapi Assyifa kau sungguh aneh! Aku yakin kau tidak punya seseorang yang menyukai gadis fujoshi seperti mu," tebak Daniel.
"Apa apaan nih suka suka?! Adikku tidak ku ijinkan memiliki kekasih tahu!" garang Cantika.
"Eh kakak ayo kita pulang saja," alih Assyifa mengajak.
"Awas kamu bila di rumah nanti!" tunjuk Cantika, Assyifa agak ketakutan mereka berdua segera pergi dari sana.
"Daven! Cepat pulang!" panggil Alexondra sambil menarik tangan kembarannya dengan kasar.
"I-iya sudah dulu ya Fenano selamat tinggal terimakasih untuk traktiran nya," gugup Daven hanya bisa pasrah ditarik oleh Alexondra.
"Dah Daven! Dan Vanter Alexondra," tekan Fenano sembari menatap tajam Alexondra begitu juga dia.
"Kau selalu merepotkan," cemooh Alexondra, Daven menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Eh tidak usah kasar begitu dong sama Daven kasian dia lagi sakit!" sungut Fenano tidak suka.
"Apa urusan mu?! Dia adalah kembaran ku! Jadi terserah ku!!" bentak Alexondra.
"Alexondra sudah jangan bertengkar dengan Fenano aku yang salah Fenano sudahlah jangan bertengkar lagi," lerai Daven.
"Daven sudah aku bilang tunggu aku di ruang OSIS jangan pulang lebih dulu ingat?! kau lagi sakit! Jangan pulang sendirian! Apalagi bareng dia!" dumel alexondra.
"Maafkan aku," takut Daven, Alexondra langsung menggendong nya ala bridal style membuat Daven agak memberontak dari gendongannya.
"Alexondra lepaskan!" pinta Daven.
"You,are mine, aku tidak akan melepaskan mu Vian Daven, jadi berusaha lah!" balas Alexondra enteng.
"Vanter Alexondra!!!" teriak Daven menggelegar.

Teriakan Daven menggema untung saja hanya ada mereka bertiga, Alexondra pun membawa kembarannya pulang.

Sesampainya di mansion...

Daven menghentak hentakan kakinya ngambek Alexondra melihat itu cuma bisa menggeleng.

"Huh aku tidak akan berbicara dengan mu lagi! Kau jahat!!" rengek Daven.
"Memang nya bisa?" tanya Alexondra tersenyum meremehkan.
"Bisa! Aku tidak mau berbicara lagi! Tidak akan pernah!!" jawab Daven.
"Aku minta maaf jangan ngambek begitu," cetus Alexondra, mengelus lembut pipi Daven.
"Kau jahat aku akan memberitahu kepada Papa dan Mama hik hachiu!" isak Daven bersin, ia mengambil tisu sedangkan Alexondra malah mencium lehernya lalu tangan kembarannya itu menyusup ke tubuhnya.
"Kau sangat manis bila seperti ini aku menyukainya," bisik Alexondra.
"Lepas tangan mu hah.." hela Daven tidak nyaman saat tangan Alexondra berada di dadanya.
"Daven kamu sangat manis," rayu Alexondra.
"Terimakasih tapi aku bukan gula atau sejenisnya ya kali manis! Aku ini pemuda tampan!" pede Daven.
"Kau lebih cocok jadi perempuan itu sih pendapat ku,". Daven memukul wajah Alexondra menggunakan bantal sofa.
"Aku laki-laki matamu mungkin rusak kayaknya ya kali!" renggut Daven benar-benar sudah kesal.
"It doesn't matter if you're mine forever," acuh Alexondra dengan suara berat.
"Aku masih marah!" cemberut Daven.
"Ku berikan buku untuk menjadi dokter nanti," janji Alexondra.
"Benarkah?! Kau janji Al?!" tanya Daven kesenangan.
"Tentu saja aku berjanji aku akan menepati nya," jawab Alexondra tersenyum puas, gampang sekali untuk membujuk kembaran kecilnya ini.
"Aku menyayangimu!" tulus Daven sambil memeluk Alexondra.
"Too, jadi kau tidak marah lagi pada ku kan?" tanya Alexondra.
"Iya! Tidak marah lagi!" jawab Daven mengangguk lucu.
"Good! Itu baru kembaran ku," bangga Alexondra.
"Aku ingin bubur," manja Daven.
"Bubur? Pilihan yang tepat tahu juga kau lagi sakit aku akan memesan kan nya tunggu disini,". Daven menggeleng ia mengambil ponsel kembarannya.
"Kau yang membuat buburnya!" tunjuk Daven memerintah seenaknya.
"Aku?!" beo Alexondra tidak terima.
"Demi aku please?!" melas Daven membuat Alexondra tidak bisa menolaknya.
"Okey okey hanya demi dirimu," balas Alexondra.

One-shot BL GL Sedikit Ada 1821Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang