Typo
__________
_____
Suara teriakan penuh semangat saling bersahutan di arena boxing menambah energi bagi dua orang yang sudah babak belur di atas ring tinju itu. Tatapan tajam menusuk keduanya menunjukkan bahwa permusuhan tak bisa di selesaikan.
"lanjut bastrad?" si tampan dengan wajah penuh lebam tersenyum miring ke arah lawan bicara.
"kenapa tidak,Dannazione."
bunyi 'ting' membuat keduanya mengambil ancang ancang dengan kedua tangan di depan wajah menghalang lawan yang ingin memukul hidung ataupun wajah.
"aku tak menyangka, Kallios selemah ini." suara paling menjengkelkan kembali terdengar membuat pemuda itu berdecih malas.
"dan aku tak menyangka seorang Anggara seculun dan sebodoh ini."
"dasar anak haram." seketika emosi pemuda bermarga Kallios itu memuncak dan langsung menerjang si lawan dengan bringas dan tanpa ampun.
Mata tajam dan kilatan dingin terlihat menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Bahkan wasitpun kesusahan memisahkannya dari Anggara yang sudah tak berdaya di bawahnya.
Melihat lawan sudah tak berdaya, sang wasit menghitung beberapa kali, sorakan kemenangan terdengar semua bertepuk tangan menyerukan satu nama.
"mattheo"
Si pemilik nama menatap ke depan tepat pada seorang berpakaian serba hitam dengan earpic di telinga kanannya yang juga sedang menatapnya datar, senyum miring ia berikan dengan gerakan bibir tanpa suara "jangan cari aku bastrad."
--------
Mattheo Christian Kaillos pemuda tampan dengan tubuh tinggi atletis itu berlari dari kejaran orang orang suruhan dari keluarganya, berdecih pelan karena luka di lutut dan sikunya tak bisa di sepelekan, luka itu cukup besar dan tentunya sakit.
Mattheo pemuda berusia 20 tahun dengan hobi boxing itu terus berlari tanpa arah dan tanpa tujuan karena dia merasa asing dengan tempat yang ia lihat sekarang, rumah rumah sederhana setiap matanya memandang bahkan lampunyapun sudah mati semua wajar karena sekarang sudah pukul dua dini hari.
"sial! Kapan manusia manusia anjing itu berhenti mengejarku!" desisnya yang terus berlari mengabaikan teriakan orang orang yang hampir menjangkau kerah bajunya.
"tuan muda, harap kembali sebelum tuan besar kembali marah pada anda!" james sang bodyguard berteriak di sampingnya membuatnya kaget dan refleks berhenti membuat beberapa bodyguard di belakang saling bertabrakan.
"aku tak akan kembali, pulanglah." acuhnya berjalan dengan santai ke salah satu rumah. "aku ingin menginap di rumah temanku malam ini dan katakan padanya bahwa aku tak peduli persetan dengan tua bangka itu." pintu yang entah keberuntungannya tak terkunci itu membuat mattheo tersenyum dalam hati. Dunia berpihak padanya kali ini..
Mattheo menutup pintu itu dengan cepat, tubuhnya ia sandarkan dengan helaan nafas lega yang ia keluarkan.
"selamat"
"lo siapa?"
"what the fuck!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
FantasyTak pernah ada di benak Mattheo, bahwa rumah yang ia masuki secara acak pada malam itu menjadi tempat berpulangnya setiap saat ia mau