12

156 22 2
                                    

Dengan perlahan ano mengendong tubuh graviel keluar dari dalam mobil menuju kamar condominium nya, ia cukup berhati hati dengan setiap pergerakannya karna tak ingin membuat lelaki itu terbangun.

Setelah tiba di dalam kamar ia langsung meletakkan tubuh lelaki manis itu ke atas ranjang pribadinya, tak ada kamar lain karna memang ia sengaja menyewa kamar condominium yg tak begitu mewah ia tak ingin berlama lama disini lagipula sebenarnya ia memiliki mansion pribadi tapi karna tak ingin identitas nya terbongkar pria itu memilih untuk menyewa condominium.

"Wajah setenang ini ternyata memiliki seorang ayah yg begitu bajingan, malang sekali nasib mu" Ujarnya dengan duduk di sisi ranjang.

Pria itu mulai beranjak dari duduk nya dan mengotak atik ponsel pribadinya untuk menghubungi sang tunangan, ia tekan nomor iel beberapa kali namun panggilan itu tak ada jawaban.

"Kemana iel" Gumamnya dengan menekan nomor asisten pribadinya .

"Selamat malam mr, albelano" Sapa seseorang dari sebrang telfon

"Kemana iel?? Kamu tidak bersama nya?? " Tanya ano

"Mr, tuan gabriel sedang tidak enak badan jadi ia terus berada di dalam condominium nya tadi sebelum saya pergi tuan muda sudah terlelap" Jawab albert dari sebrang telfon

"Astaga sakit apa? Apakah kau sudah menghubungi dokter? "

"Tuan muda menolak nya mr, namun tadi sebelum terlelap ia sudah mengkonsumsi obat demam" Pria itu mengangguk mengerti dengan penjelasan dari sang asisten

"Baiklah, jaga iel tingkah nya tak bisa di tebak karna ia cukup licik" Ujar albelano sebelum mematikan panggilan telfon itu sepihak karna merasa pergerakan graviel.

Langkah albelano mulai mendekat ke arah lelaki manis yg bergerak tak nyaman di atas ranjang pribadinya, graviel tampak sedang bermimpi buruk sehingga tampak jelas kerutan kening serta keringat dinginnya.

"Heyy,,,, are youu okeyy" Tanya ano dengan menepuk pipi ravi

"Mommyyyy.....momm.... " Racau nya dengan mata yg masih memejam

"Tenanglah..... Kau bermimpi buruk... Sutttt ada aku disini" Sahut albelano terus berusaha menenangkan lelaki itu dengan mengusap halus pipinya hingga membuat graviel kembali tenang,ntah apa yg terjadi dengan dirinya namun setelah melihat lelaki itu saat pertama kalinya ada perasaan tidak tega ketika ia mengingat segala rencananya dengan sang tunangan .

Tak hanya memejam graviel juga memiringkan tubuhnya ke arah ano sehingga membuat keduanya saling berhadapan, netra pria itu terus menatap wajah tenang lelaki targetnya dan seperkian detik selanjutnya ia kembali tersadar.

"Sialan, sebaiknya aku mandi dan istirahat" Dengan cepat ia turun dari ranjang lalu masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan diri.

BERLIN,JERMAN

Gabriel, lelaki cantik itu masih terus melakukan beberapa gerakan dengan melilitkan terus kain kain itu pada tubuh nya, ketika ia Sedang fokus memutar tubuhnya dengan lincah tanpa sadar kain yg ia genggam terlepas begitu saja ketika ia merasakan rasa kantuk yg cukup kuat.

BRAK.....

Semua orang yg ada di sana termasuk beberapa anggota bar terkejut secara bersamaan dan berteriak "GABRIEL!!!!!" Teriak James setelah ia sadar bahwa partner bisnis nya itu terjatuh dari atas.

Pria itu segera berlari ke tengah panggung untuk melihat kondisi sahabatnya tersebut.

"iel!!! Panggil ambulance!!!!! " Teriaknya pada beberapa karyawannya yg segera menuruti perintah.

"Astaga iel...... " James segera mengendong tubuh gabriel dengan perlahan Dan membawanya ke Luar bar.

RUMAH SAKIT

Dengan terburu buru beberapa suster segera mendorong brankar rumah sakit dengan seorang lelaki yg memejam, dapat terlihat jelas kening iel terdapat darah yg mengalir .

"Iel.... Tolong bertahan lahh" Ujar James dengan berdiri di depan ruang UGD dapat ia lihat wajah pucat lelaki itu.

"Bagaimana iniii..... Ano apakah aku harus menghubungi nya" Batin James

Pria itu terus berjalan berputar putar didepan pintu UGD dengan raut wajah yg cemas , ia takut terjadi apa apa dengan partner kerjanya itu Dan juga ia takut tak bisa mengatasi kemarahan sepupunya .

"astagaaa...apa yg harus ku lakukannn" dengan wajah khawatir serta jantung yg berdetak Dua Kali lebih cepat ia berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan duduk di kursi depan ruang UGD .

1.30 MENIT KEMUDIAN

pintu ruang UGD itu perlahan terbuka Dan menampakkan seorang dokter dengan beberapa perawat yg juga berjalan mengikuti dari belakang .

"dok , bagaimana keadaan sahabat saya??" Tanya James cepat

"pasien mengalami pendarahan di area kening cukup banyak tuan namun kami sudah berhasil menghentikan darah tersebut Dan menjahitnya , pasien sudah lepas dari masa kritis Dan sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap " jelas sang dokter

hembusan nafas lega terlihat tampak jelas , James yg mendengar itu benar benar lega " pasien masih dalam pengaruh obat tidur , sebentar lagi ia akan di pindahkan ke Dalam ruang rawat inap " setelah mengucapkan hal tersebut sang doktyer segera beranjak pergi dari Sana dengan beberapa suster yg juga keluar dengan mendorong brankar Gabriel .

tampak jelas bahwa lelaki itu masih dalam pengaruh obat tidur Karna ia masih memejam dengan infus Dan balutan perban yg memutar di keningnya .

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

SEE YOU NEXT CHAPTURE

DYNASTY 21+ {BELUM REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang