Ϲһα⍴tᥱr 25

1 1 0
                                    

Setibanya di rumah, Kyara langsung menghampiri kakaknya dan memeluk erat Velyn.

"Aku melihat kalian di televisi dan aku bangga sama kalian, "

"Bagaimana kandungan mu dik?"

"Baik kak, anak kalian tidak rewel sama sekali selama kalian pergi. Ya walau terkadang Mijay selalu menangis tengah malam, "

"Itu sudah biasa, Mijay memang selalu menangis kalau tengah malam hanya ayahnya saja yang bisa membujuknya, " ucap Velyn.

Kalian istirahat dulu, ganti baju setelah itu kita makan siang bersama.

"Kyara, kakak mau langsung ke rumah sakit, "

"Mau ngapain? Leyna sudah sadar dari komanya dan sekarang dia sedang istirahat di kamar, "

Mendengar itu Varez dan Velyn bersama langsung pergi ke kamar Leyna. "Apa kau tidak merindukan ku?" Tanya Dicto sambil menyenggol pelan pundak Kyara. "Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa ponsel mu susah sekali di hubungi?" Tanya Kyara dengan wajah sedikit kesal.

"Sayangggg, ponsel ku di sita oleh Oscar. Mana bisa aku menghubungi mu, "

"Yasudah kalau begitu aku minta maaf, " ucap Dicto dengan sedikit menundukkan wajahnya. Kyara tertawa dan langsung memeluk erat suaminya yang nampak begitu lucu. "Kenapa wajah mu seperti itu, ayolah aku hanya bercanda. Walau sebenarnya aku sangat mengkhawatirkan mu, tapi aku mengerti dan yakin bahwa suamiku ini pasti akan kembali, " ucap Kyara sambil bermanja kecil di dada bidang Dicto, dan Dicto juga membalas pelukan tersebut sambil berulang kali mencium kening istrinya.

----------------


Leyna yang sedang istirahat di ranjangnya sambil membaca buku, terkejut saat melihat orang tuanya datang. "Ayah... Ibu... " gumam Leyna kecil. Velyn tidak bisa mengungkapkan rasa bahagianya dia mengetahui putrinya telah siuman. "Kalian dari mana saja. Aku menunggu kalian, " ucap Leyna sambil memeluk ibunya.

"Lupakan itu nak, bagaimana keadaan mu sekarang?"

"Aku jauh lebih baik ibu. Hanya saja punggung ku masih sakit, terlalu banyak jahitan di sini, "

"Tahan ya nak, yang penting saat ini kau sudah masih di beri kesempatan untuk hidup kembali, "

"Ibu benar. Tuhan tau berapa banyak dosa dan kesalahan ku pada ayah yang harus aku perbaiki dengannya, " ucap Leyna sambil melirik ke arah ayahnya yang masih berdiri di pintu. Varez yang mendengar itu sontak melirik balik Leyna dengan raut wajah sedikit kebingungan. "Ayah, aku tau kau masih kesal dengan ku. Itu sebabnya kau berdiam diri di situ, tidak ingin mendekati ku, " ucap Leyna. "Ti-tidak nak, ayah tidak membenci mu, " jawab Varez yang langsung mendekati Leyna dan memeluknya. Leyna membalas pelukan itu dan berkali-kali meminta maaf pada ayahnya. Varez sudah memaafkan semua perbuatan Leyna selama ini dan dia berjanji untuk lebih baik lagi dalam menjadi ayah. Ketika sedang meluangkan kerinduan mereka, Dicto dan Kyara datang dengan membawa Mijay, Launa Laura.

"Kemari lah nak, " ucap Velyn yang langsung menggendong Mijay dan memeluknya.

"Dimana paman Zyan dan Bibi Esmes?"

"Mereka di Dubai, kami kemari ingin menjemput kalian. Kita akan kembali tinggal di sana dan tak akan pernah pergi lagi, "

"Lagi? Ayah bagaimana kalau ada kakek Oscar?"

"Dia sudah tiada, kalian jangan takut. Masa depan kalian tidak akan ada yang ganggu lagi. Kamu, Bella, Candra, Kirana, dan adik-adik kalian akan mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang jauh lebih baik lagi, " ucap Varez. Mendengar itu, mereka semua setuju dan mulai mengemasi diri untuk berangkat besok.

"Aku membutuhkan koper lagi untuk baju-baju ku, "

"Untuk apa kau banyak-banyak membawa baju Kyara? Tinggalkan itu semua, cukup kemasi seluruh perawatan-perawatan mu, "

"Lalu bajuku?"

"Kita beli yang baru, "

"Sungguh?"

"Iyaa sayangkuuuuuu, "

"Aaaaa manis sekali, baiklah akan ku tinggalkan baju-baju ini di sini, "

"Tapi Dicto, ada beberapa baju kesukaan ku, "

"Foto saja agar kau bisa melihatnya tiap hari, " jawab Dicto santai sambil membaringkan diri di kasur. Kyara kesal dan langsung memukul belakang kepala Dicto dengan pakaian nya. "Bercanda sayang. Baiklah sini mana pakaian yang ingin kamu bawa, biar aku yang menggemaskannya, " gumam Dicto agar meredakan amarah Kyara.

----------------

Sementara di Dubai, Zyan dan Esmes yang sedang menemani Calianna di kamar tengah asik menghabiskan waktu bersama.

"Mari kita sudahi semua ini, karena hari sudah mulai malam, "

"Aishhhh ibu aku mohon sekali lagi, permainannya belum selesai, "

"Tidak Anna sayang, ini udah malam ayo tidur, "

"Ayahhh, "

"No, yang di katakan ibu mu benar. Ini sudah malam dan tuan putri tidak baik tidur tengah malam, "

"Baiklah, tapi ibu maukah kau membacakan dongen untukku?"

"Nah kebetulan nak, ibu mu ini adalah seorang pendongeng yang cukup baik, "

"Benarkah? Kalau begitu ayo bacakan untukku ibu, " ucap Calianna yang langsung berbaring dengan memeluk boneka-boneka miliknya. Esmes lalu duduk di samping Calianna dan bersiap untuk memulai dongengnya. "Sekarang Anna mau di ceritakan apa?"

"Emm, bisakah ibu menceritakan awal pertemuan mu dengan ayah?"

Mendengar itu Zyan dan Esmes terdiam dan saling menatap satu sama lain. Mereka bingung apa yang harus mereka ceritakan pada Calianna, bahwa pertemuan mereka karena sebuah dendam yang mengubahnya menjadi takdir.

"Nak, ayah dan ibu kisah pertemuan kami. Kali ini biar ayah yang menceritakan sebuah dongeng lain, mau? "

"Mauuu, "

"Pada suatu hari di sebuah kerajaan, seorang putri raja terpaksa menikah dengan seorang pangeran dari kerajaan musuh. Hal itu putri lakukan agar keluarganya tetap selamat, dan keluarga pangeran jahat itu tidak lagi menggangu keluarganya. Raja sebenarnya tidak mau membiarkan putri nya menikah dengan seorang pangeran yang sangat kejam, namun ini adalah keputusan tuan putri yang tidak mau keluarganya di ganggu lagi, "

"Jadi tuang putri mau menikah dengan pangeran jahat ayah?"

"Tentu, "

"Apa pangeran menyiksa tuan putri?"

"Pangeran sama sekali tidak pernah menyiksa tuang putri selama mereka hidup bersama. Justru pangeran sering memberikan perhatian-perhatian kecil pada tuan putri, " sambung Esmes.

"Kata ayah pangeran itu jahat tapi kenapa pangeran itu memberikan perhatian pada tuan putri?"

"Itu semua karena tuan putri. Kelembutan hati tuan putri mampu meluluhkan seorang pangeran yang sangat jahat bahkan berbahaya. Tuan putri tau caranya meluluhkan hati pangeran dan tak butuh waktu lama bagi tuan putri untuk mendapatkan hati pangeran, "

"Apakah mereka bahagia ayah?"

"Mereka awalanya bahagia, tapi-"

"Mereka selalu bahagia. Tuan putri sangat bahagia dengan perubahan pangeran yang sekarang jauh lebih baik dan sangat lembut terhadap tuan putri. Bahkan tuan putri selalu berdoa di setiap langkah pangeran mengharapkan keselamatan dan kebahagiaan untuk suaminya dan juga keluarganya, " ucap Esmes yang memotong cerita Zyan. Esmes dan Zyan saling menatap satu sama lain hingga terlarut dalam pandangan sampai tanpa sadar Calianna sudah tertidur pulas dengan cerita mereka.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang