Kumpulan short story tentang Gita x other Member (kebanyakan muthe sih) dan juga kisah terlarang mereka.
[Disclaimer!!!!]
•🔞🔞🔞
•Cerita ini 100000% FIKSI!!!
•GxG
•Futa
•Gender Bender/BxG
•Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll.
...
Aku yang sedang asik bermain game di kamar, harus dikagetkan dengan kedatangan gadis yang tak lain dan tak bukan adalah adikku, Muthe. Ia tampak sangat antusias sekali, entah apa film yang telah ditontonnya kali ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?"
"Mau main Pocky Game nggak? Pliss mau ya..."
"Pocky Game? Apaan tuh?"
"Ishh, gitu aja nggak tau. Itu loh yang kita makan satu stick pocky bersamaan." Jelas Muthe sambil membuat gestur menggunakan kedua tangannya.
Oh, aku tau game ini. Tapi.... Yakin dia mau main ini?
"Yakin mau main game ini?" Tanyaku memastikan. Muthe mengangguk dengan cepat.
"Tapi tanggung sendiri ya nanti akibatnya."
"Iya, iya. Ayo kita main."
Aku menghela nafasku. Dengan sedikit terpaksa aku menuruti semua kemauannya, toh ini juga demi kesenangannya. Ku lihat Muthe mengeluatkan sekotak Pocky lalu mengambil satu stick dari dalam kotak itu. Ia kemudian menyelipkan ujung pocky tersebut ke mulutnya lalu memberikan gestur padaku agar melakukan hal yang sama. Aku pun melakukannya.
Kini kami berdua mulai menggigit stick pocky tersebut sedikit demi sedikit. Semakin tipis pocky tersebut, semakin tipis pula jarak diantara kita berdua. Aku mulai bisa merasakan nafas yang dikeluarkan Muthe mulai memburu. Tatapan Muthe sudah berubah menjadi sayu. Jelas sekali adikku yang imut itu sudah mulai terangsang saat ini.
Aku sedikit menyeringai melihat tingkah Muthe tersebut. Entah kenapa adikku yang satu mudah sekali terangsang. Kalau sudah begini aku tidak yakin semua ini akan berakhir tanpa ada kejadian apa-apa.
Lihat saja wajahnya itu. Sangat merah sekali. Apalagi nafasnya yang memburu terdengar seperti sebuah desahan di telingaku. Jangan salahkan aku dong kalau pikiranku mulai mesum ketika melihatnya seperti itu.
Tak ingin menahan lebih lama lagi. Aku segera menyambar seluruh sisa pocky itu dan langsung melahap bibir merah muda milik Muthe. Muthe terkejut, tapi ia tidak memberontak. Ia justru dengan mudah memberi lidahku akses untuk menelusup ke bagian dalam rongga mulutnya. Mengeksplor kedalamannya dan bertarung dengan lidahnya. Kami saling bertukar saliva, rasanya manis sekali seperti strawberry.
"Mmmmffffhhhhh......"
Oh? Muthe mendesah? Adikku itu mendesah? Wah terdengar seksi sekali. Dengan libido yang semakin naik, tanganku mulai merayap lalu meremas pelan payudara mungilnya.
"Eunghh....." Desahnya pelan.
Muthe terlihat sangat menikmati semua aksi kenakalanku. Ia dengan nikmat membalas ciumanku dengan mata terpejam seakan menikmati setiap jengkal yang lidahku lakukan di dalam mulutnya.
Aku melepaskan ciumanku dan memandangnya. Wajah Muthe terlihat seksi sekali dengan matanya yang sayu dan wajah yang merona. Apalagi melihat rambutnya yang telah berantakan. Adikku mengacung semakin keras saja di bawah sana.