[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Dia berbeda. Oberon Envinesta menyadarinya sejak fakta mengenai Althea Dwiakari pertama kali diketahuinya.
Konflik di masa lalu harus menjadikan Althea penanggung jawab yang menghadapi sebab atas semuanya.
Baga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagian 45:TERUNGKAP
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INIZIAN begitu tiba telah melemparkan guyonannya sembari bersapa ria dengan sahabatnya Topan. Keduanya begitu antusias ketika saling melihat satu sama lain.
Topan tiba beberapa detik lebih awal daripada Inizian, bahkan posisinya masih berada di atas motor dengan helmnya yang masih terpasang juga pada kepala.
"Takdir banget kita bertiga," canda Inizian begitu kendaraan beroda dua Moses telah tiba di parkiran juga.
"Helm lu Ses," tunjuk Topan tak bisa menahan tawa melihat helm berwarna merah muda seluruhnya yang ikut terbawa di atas motor Moses.
"Punya Rose," balas Moses sembari melepaskan helm full facenya juga.
"Kalian gak masuk?"
"Hai Kal!"
Inizian menyeru memberi sapaan hangatnya pada pasangan Morlan.
Kalea melambai membalasnya juga.
"Oh God!" seloroh Inizian berikutnya ketika melihat sepasang manusia lain yang baru tiba paling terakhir.
Topan dan Moses saling memberi kode mata, keduanya seakan tak perlu menunjukkan ekspresi seperti Inizian. Dan hanya saling melirik untuk membicarakan apa yang perlu disampaikan.
"Cerah banget Ber, muka lo berseri banget. Ngalahin matahari pagi nih!" sindir Topan tak bisa menahan diri jika tak menyenggol temannya yang sedang kasmaran.
"Ada apa nih Ber, tumben banget udah gandengan pagi-pagi gini."
Morlan begitu puas melihat wajah Oberon yang terus-terusan diberi godaan oleh yang lain. Bahkan sudut bibirnya telah naik dengan kedua matanya menggerling geli ketika menatap Oberon.
"Ayo The," ajak Kalea tidak tega melihat posisi Althea yang tersudutkan akibat Inizian yang tak henti terus mencerca serta bersikap sok tahu.
