Chapter 1: Hari Sial

331 24 0
                                    

Awalnya Park Chaeyoung pikir kalau kuliah kedokteran adalah hal paling berat yang pernah ia lalui dalam hidupnya, tapi ia membuat pemikiran yang salah besar tentang hal itu. Oh, bukan berarti mendadak ia menganggap kalau kuliah kedokteran yang ia habiskan selama nyaris 1 dekade itu menjadi hal mudah dalam hidupnya. Percayalah, setelah apa yang terjadi hari ini, Chaeyoung sadar bahwa menghabiskan waktu sekitar 7 tahun di Fakultas Kedokteran tidak sebanding dengan nasib apes yang ia alami hari ini.

Untuk ke sekian kalinya, Chaeyoung meneguk minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi di dalam gelasnya sampai habis. Kepalanya sudah begitu berat dan ia yakin kalau saat ini wajahnya pun sudah memerah seperti orang yang dipanggang hidup-hidup. Hanya saja, ia pun yakin kalau itu semua terjadi bukan semata-mata karena efek minuman yang ia konsumsi saja. Hari ini adalah hari tersial dalam hidupnya di mana Chaeyoung baru saja ditipu oleh seorang teman yang ia kenal di kampus dulu.

Kepala gadis itu masih setia bersandar pada meja bar dan di saat yang sama Chaeyoung melihat sebuah tangan menggeser gelas serta botol minuman miliknya agak lebih jauh, mungkin bermaksud agar ia berhenti minum. Meskipun matanya mulai berkunang-kunang, tapi Chaeyoung masih bisa mengenali wajah familiar tersebut. Siapa lagi kalau bukan Lisa yang setia menemaninya di saat-saat menyedihkan seperti ini?

"Apa kau benar-benar berencana untuk mabuk malam ini?" tanya Lisa setelah mengembuskan napas lelah. "Yak, aku memang bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan besar. Tapi, perlu kau ingat kalau aku digaji sebagai warga negara asing karena aku bukanlah keturunan Korea sepertimu dan besok aku tetap harus berdesak-desakan di kereta dengan para pekerja lainnya saat matahari baru saja muncul. Jadi, jangan menyusahkan diriku dengan harus menggendongmu pulang ke apartemen di saat besok aku harus susah payah mencari nafkah untuk diriku sendiri. Paham?"

Chaeyoung melemparkan pandangan sayu ke arah Lisa. "Aku tahu. Tapi, bisakah kau sedikit pengertian padaku malam ini? Aku baru saja ditipu oleh teman lamaku di mana seharusnya kami menjalankan bisnis makeup bersama dan dalam sekejap uangku itu hilang dibawa lari olehnya. Itu bukan hanya sekadar uang untukku, aku menggunakan sisa tabunganku untuk sehari-hari serta uang yang kukumpulkan untuk melanjutkan pendidikan spesialis. Dengan kata lain, langkahku menjadi dokter spesialis semakin jauh."

"Aku tahu itu. Sejujurnya aku pun kasihan pada nasibmu, tapi ...," Lisa menjeda ucapannya sebelum kembali mengembuskan napas. Kali ini gadis itu terdengar seperti menahan kekesalannya. "Bagaimanapun juga, kecerobohanmu tetap ikut andil dalam hal ini."

"Mwo? Kau masih mau menyalahkanku?" Chaeyoung langsung mengangkat kepalanya dan menatap Lisa penuh dengan pandangan protes. "Aku adalah korban penipuan dan kau bisa-bisanya bilang bahwa aku melakukan kesalahan dengan mengatakan aku ceroboh?! Sudah cukup para polisi itu tidak bekerja dengan baik dan membuatku menunggu terus setelah pelaporan penipuan yang kuberikan dan sahabatku sendiri di sini malah terus menyalahkanku!"

"Sudahlah, akui saja kalau kau memang ceroboh. Lagipula sebagian besar korban penipuan terjebak juga karena mereka memang punya sifat ceroboh seperti itu. Jika tidak, sudah pasti kau tidak akan jadi sasaran empuknya," pernyataan Lisa lantas membuat Chaeyoung bungkam. "Di samping itu, aku juga sudah berkali-kali menasihatimu tentang jangan mudah memberikan rasa percayamu pada orang lain. Lihatlah hasilnya, kau yang kena apes sendiri sekarang."

"Itu ... yah, aku tahu kalau kau memang mengingatkanku soal itu. Hanya saja, ia bukanlah orang lain. Kami berteman di masa kuliah—"

"Hanya karena kalian satu almamater dan seangkatan bukan berarti kalian berteman baik, Chaeyoung-ah. Jelas sekali kalau kau hanya dimanfaatkan," potong Lisa sehingga Chaeyoung kembali terdiam. "Aku tahu kalau kau masih banyak pikiran sekarang dan tentunya bingung dengan keadaan di mana kau sudah kena tipu seperti ini. Tapi, kau tidak bisa menghabiskan waktumu dengan hanya minum di bar saja. Kau harus melakukan sesuatu."

SOGAETING [Ebook] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang