"Kau? Masuklah, " ucap Vishal saat melihat Gohar. Gohar kemudian masuk ke dalam dan mulai mengobrol sedikit dengan Vishal.
"Selamat atas pernikahan mu kawan, " ucap Vishal pelan dengan nada seperti tidak terjadi apa-apa.
"Tak kusangka kau akan menikah dengan putri tuang Rattore. Kau beruntung kawan, "
"Lalu kau?"
"Maksud mu?"
"Ada apa dengan mu Vishal? Di saat cinta mu akan menikah dengan orang lain kau malah diam dan tidak memperjuangkannya. Jika kau sangat mencintai Kaali, kejarlah dia dan kejarlah kepercayaan tuan Rattore, "
"Gohar, tuan Rattore-"
"Aku tau. Perjodohan ini karena janji yang tuan lakukan pada mendiang ayahku. Tapi pernikahan adalah janji suci yang di lakukan oleh kedua mempelai yang saling mencintai. Jika kami sama-sama menjalankannya hanya berdasarkan perjodohan bukan karena cinta, apa gunanya pernikahan kami?"
"Ingat Vishal, pernikahan adalah janji suci yang tidak baik di permainkan. Aku akan membantu mu mendapatkan cinta mu kembali. Aku juga tidak mau menjadi orang ketiga di antara hubungan kalian, "
"Tidak Gohar, tuan Rattore itu guru bahkan sudah seperti ayah bagimu. Jangan kau tentang perintahnya Gohar, "
"Tidak, aku akan mengembalikan Kaali padamu, " ucap Gohar dan langsung pergi meninggalkan Vishal.
----------------
Hari-hari selalu Gohar lewati dengan upaya membatalkan pernikahannya dengan Kaali namun semua sia-sia. Akibat jawaban Vishal yang tidak mau melawan Rattore dan memilih Kaali menikah dengan pria lainnya membuat Kaali menyetujui pernikahan tersebut dan mendesak ayahnya agar melangsungkan pernikahan secepat mungkin. Keesokan harinya, saat upacara Tilak dimana upacara ini merupakan tradisi pra-pernikahan yang menyentuh hati, yang menandakan penerimaan resmi mempelai pria oleh keluarga mempelai wanita. Dalam upacara ini, ayah mempelai wanita (atau anggota keluarga laki-laki yang lebih tua) membubuhkan tanda merah (tilak) di dahi mempelai pria. Tilak merupakan simbol berkat, rasa hormat, dan niat baik yang menandai dimulainya perayaan pernikahan. Kedua keluarga juga saling memberikan hadiah selain tilak, yang bisa berupa pakaian, permen, dan bahkan perhiasan.Semua orang sempat terdiam kebingungan dan memandang Gohar. Bagaimana tidak, upacara ini harus di lakukan antara kedua belah pihak keluarga dan di sini Gohar hanyalah sebatang kara tidak mempunyai keluarga sama sekali.
"Em maafkan aku semuanya, aku tidak bisa datang bersama keluarga ku. Jadi aku di sini hanya sendirian saja, apakah boleh?"
"Apa kau tidak menganggap kami keluarga mu?" Ucap seorang pria dari luar pintu. Gohar membalikkan badannya dan terkejut melihat suara itu berasal dari Alvarez yang datang bersama seluruh anggota keluarganya. Varez lalu meminta semua bodyguardnya menyerahkan semua hadiah yang mereka belikan sebagai perwakilan dari mempelai pria. Alvarez juga memberi salam kepada tuan rumah dan tamu yang hadir, kebetulan Varez, Zyan, dan Dicto bisa berbahasa India formal maupun non formal.
"Tuan, ini-"
"Berhenti memanggilku tuan, aku ini kakakmu, " ucap Varez.
Gohar tersenyum dan langsung memeluk Varez. Rattore sangat senang dengan kedatangan mereka, hingga upacara Tilak di laksanakan sampai selesai. Gohar juga mengajak Varez dan yang lainnya untuk tinggal di rumah lama Gohar yang jaraknya tidak cukup jauh dari asrama Rattore.
"Maaf, rumah ku hanya terdapat 4 kamar. Rumah ku juga tidak sebagus rumah kalian, jadi maaf membuat kalian tidak nyaman, "
"Kau ini bicara apa Gohar? Kita justru senang bisa menginap di rumah mu. Hotel hanya ada di kota, sedangkan hotel dengan asrama gurumu jaraknya sangat jauh. Jika kami di sana, kami hanya membuang-buang waktu saja, " ucap Zyan.
Setibanya di rumah Gohar, beberapa bodyguard Varez membawa seluruh barang mereka kedalam rumah. Rumah Gohar tidak begitu kecil dan tidak mewah, hanya minimalis namun terlihat nyaman di tempati walau anggota nya banyak. "Gohar, karena kami sudah di sini. Bisakah kau mengajari kami tradisi pernikahan di sini? Agar kami tidak kaku saat tradisi itu di mulai nanti, " ucap Varez.
"Baik, tadi yang kita lakukan itu merupakan upacara Tilak dan masih ada upacara Jago, Mehndi, Sangeet, Haldi, Ghudchadi, Baraat, Jaimala, Kanyadaan, Mandap, Saptapadi, Vidaai, Aashirwad, "
"Paman, kenapa upacara nya banyak sekali?" Tanya Kirana.
"Iya Kirana, sebab tradisi ini merupakan cara untuk menunjukkan cinta Anda kepada keluarga dan teman. Tradisi-tradisi ini juga disertai tanggung jawab yang harus dihormati, dan banyak di antaranya melibatkan orang tua mempelai wanita dan keluarga mempelai pria yang memainkan peran penting di hari besar ini. Itu sebabnya banyak sekali rangkaian simbolisme rumit yang indah di hari pernikahan ini mulai dari api suci di tengah upacara hingga rangkaian bunga yang menghiasi tempat, dan perhiasan emas yang dikenakan oleh pengantin agar menciptakan pengalaman yang tak terlupakan, "
" Dan ini juga merupakan hari ketika anggota keluarga perempuan, tamu pernikahan, anggota pesta pernikahan, dan seluruh keluarga dapat berkumpul untuk merayakan persatuan mempelai. Karena setiap upacara memperkaya hari istimewa itu dengan berbagai gerakan yang bermakna dan adat istiadat yang kuat. Prosesi pengantin pria, penyalaan api suci, dan saudara laki-laki pengantin wanita yang memainkan peran khususnya, semuanya merupakan elemen khusus yang memiliki makna yang mendalam, "
"Wow menakjubkan, aku tidak sabar untuk melihat upacara-upacara itu, " ucap Kirana.
"Besok ada upacara apa?"
"Besok ada upacara Jago, dimana ini adalah upacara pra-pernikahan tradisional Punjabi yang meriah dan berlangsung pada malam sebelum pernikahan yang bertujuan untuk membangunkan masyarakat guna merayakan pernikahan yang akan datang. Selama upacara berlangsung, keluarga mempelai wanita dan pria berjalan melalui jalan-jalan sambil bernyanyi dan menari, dan membawa pot tembaga yang dihias dengan lilin menyala di kepala mereka, "
"Ayo semuanya. Kita semua harus beristirahat untuk hari besar besok, " ucap Varez. Mereka semua pergi ke kamar untuk beristirahat malam ini, Varez mengajak yang pria untuk tidur di kamar tamu menggunakan tikar bersama.
Keesokan harinya, Gohar yang sudah siap turun dan cukup takjub melihat Varez, Zyan, Dicto, dan Candra mengenakan pakaian sherwani dengan celana churidar dan sepatu mojari hingga menciptakan aura dari gaya pakaian Mughal.
"Wow, lihat ini. Kalian sangat tampan dengan pakaian tersebut, " ucap Gohar.
"Apakah ini cocok?"
"Cocok sekali dengan kalian, "
"Aku sangat suka pakaian ini. Paman bolehkah setelah pernikahan mu selesai kita pergi membeli banyak pakaian seperti ini?" Ucap Candra.
"Tentu Candra, kita akan membelinya dan kalau perlu kau boleh memborong nya, "
"Lalu siapa yang membayarnya?"
"Ayahmu, " jawab Dicto.
Gohar, Varez, dan Candra tertawa kecil saat melihat Zyan memberikan tatapan dalam pada Dicto. "Tapi dimana para wanita?" Tanya Gohar.
"Kau berharap apa dari wanita? Berharap mereka cepat selesai?" Ucap Varez.
"Siapa bilang kami lama?" Jawab Velyn yang turun bersama kedua adiknya dan putri-putri mereka.
Bukan cuma para suami, mereka semua terpukau melihat wanita-wanita tersebut mengenakan pakaian india. Velyn dan kedua adiknya mengenakan pakaian saree yang di kenakan dengan choli (celana pendek) dengan hiasan simple. Sementara Bella, Kirana, dan juga Leyna mengenakan pakaian anarkali perpaduan gaun kurta yang panjangnya sampai kaki dan juga menggunakan celana churidar yang sesuai dengan warna gaun mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantastik࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...