Always By My Side..?

91 9 13
                                    


Baca ini sambil dengerin lagu..

Still With You
Jungkook

01:06━━━━⬤─────── 03:58
  ⇆ ◁ || ▷ ↺



⭐✨..







Hyunsik selalu percaya bahwa hidupnya akan selamanya bahagia sejak bertemu dengan Lex. Pagi itu, seperti biasa, dia terbangun di samping suaminya, Lex, yang masih terlelap dengan wajah damai. Matahari pagi menembus tirai kamar mereka, membentuk cahaya lembut di wajah Lex. Hyunsik tersenyum sendiri, memandangi Lex yang tampak tenang dan sempurna.

“Kamu terlalu ganteng untuk ditinggal tidur,” Hyunsik berbisik pelan, jemarinya mengelus pipi Lex dengan penuh sayang. Tanpa membuka mata, Lex meraih tangan Hyunsik dan menciumnya lembut, seperti kebiasaannya setiap pagi.

“Jangan mulai dulu, sayang,” gumam Lex dengan suara serak pagi hari yang terdengar begitu hangat. “Aku belum siap bangun.”

Hyunsik tertawa kecil dan berbaring lagi, mendekap Lex erat. “Kamu yang ngajak kita tidur cepat tadi malam, tapi kamu sendiri yang nggak mau bangun sekarang,” ledeknya.

“Mungkin karena aku pengen lebih banyak waktu buat meluk kamu,” Lex berbisik di telinga Hyunsik, membuatnya merona. Setiap hari bersama Lex terasa seperti mimpi indah yang tidak pernah ingin dia akhiri.

Hari-hari mereka selalu dipenuhi dengan kebersamaan yang sederhana tapi begitu berarti. Lex bukan tipe pria yang romantis dengan kata-kata besar atau kejutan mewah, tapi caranya menunjukkan cinta lewat tindakan kecil membuat Hyunsik merasa begitu dicintai.

Di dapur, mereka bekerja sama seperti biasa—Hyunsik menyiapkan roti, sementara Lex menyiapkan kopi kesukaan mereka. Kadang-kadang, Lex akan mencuri kesempatan untuk mengecup pipi Hyunsik atau memeluknya dari belakang. 

“Aku senang punya kamu,” bisik Lex sambil meletakkan secangkir kopi di depan Hyunsik.

“Kamu nggak pernah capek bilang hal itu, ya?” tanya Hyunsik sambil tertawa kecil, meski dia tahu jawaban Lex pasti sama.

“Karena aku selalu ingin kamu tahu.”

Setelah sarapan, mereka selalu berjalan-jalan di taman dekat rumah. Lex akan menggenggam tangan Hyunsik sepanjang perjalanan, memastikan bahwa dunia tahu mereka saling memiliki. Di antara obrolan ringan tentang pekerjaan dan mimpi masa depan, mereka seringkali saling menatap tanpa berkata apapun, seolah kata-kata tidak lagi diperlukan.

“Kalau kita tua nanti,” ucap Lex sambil melihat ke arah langit biru yang cerah, “kita akan duduk di sini, di bangku ini, sambil menikmati hidup yang kita bangun bersama.”

“Dan kita bakal punya banyak cerita buat anak cucu kita,” tambah Hyunsik, membayangkan masa depan yang penuh kebahagiaan bersama Lex. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Lex. Lex adalah segalanya baginya—suami, sahabat, sekaligus rumah yang selalu membuatnya merasa nyaman.

Namun, kebahagiaan mereka tidak selalu mudah. Terkadang, pekerjaan Lex memaksanya untuk sering bepergian. Tapi mereka selalu saling menguatkan. Saat Lex harus pergi, mereka berjanji untuk selalu tetap terhubung. Setiap pesan, setiap panggilan video, selalu dipenuhi dengan tawa dan kerinduan yang dalam.

Hari itu, Lex mendapat tugas untuk terbang ke luar negeri. Pekerjaannya menuntut, tapi mereka sudah terbiasa. Hyunsik mengantarnya ke bandara dengan senyum yang dipaksakan, meski hatinya terasa berat. Mereka berpelukan erat, terlalu lama untuk pasangan yang sudah terbiasa dengan perpisahan sementara.

ONESHOOT LEXHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang