My Light⭐️

61 3 0
                                    

Tanpa aba-aba, Draco menarik tangan Luna dan menyeretnya keluar dari Great Hall. Luna terkejut dengan sikap kasar pemuda itu, tapi ia tetap mengikuti Draco. Mereka berjalan cepat melewati koridor-koridor yang sepi.

"Kemana kau akan membawaku?" tanya Luna, sedikit bingung dengan terus mengikuti langkah Draco yang masih menarik tangannya.

Draco terus menarik luna dengan sesekali menatap Luna kearah gadis itu. "ketempat yang jauh dari semua itu. Di tempat, dimana kita bisa menjadi diri kita sendiri," jawabnya singkat.

hingga mereka sampai di balkon Hogwarts yang sepi karena semua orang sedang berada di Great Hall larut dalam pesta itu. Mereka berdua duduk di pagar batu yang ada di balkon itu. dengan sebelumnya Draco membantu mengangkat luna untuk duduk diatas pagar itu, walau sebenarnya luna sedikit kesusahan karena memakai gaun yang sekarang ia kenakan. sekarang keduanya sudah duduk diatas pagar batu itu, dengan luna yang langsung mengalihkan pandanganya pada langit yang cukup terang dengan bintang bintang yang bertahta indah di langit malam dengan bulan penuh yang menemani bintang untuk bersinar. menatap kearah Bulan Purnama yang bersinar terang, menerangi wajah mereka. Keheningan menyelimuti mereka, hanya suara hembusan angin yang terdengar di sunyinya malam.

tidak ada yang memulai bicara, keduanya hanya diam sesaat larut dalam pikiran masing masing. tidak seperti luna yang menatap kearah langit, pemuda Slytherin itu hanya menatap pada luna, ia tersenyum bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat keindahan luna pada malam ini, Draco menyadari pada hari ini gadis Ravenclaw itu benar benar sangat cantik pada malam ini. helaian rambut pirang panjangnya luna berterbangan di sekitar area wajahnya, menambah kesan keindahan yang jelas terlihat di wajah putihnya. mata birunya yang selalu menjadi objek Kegemaran bagi Draco pada wajah luna, yang tidak lepas dari tatapan pemuda itu. mata biru nan teduh yang selalu mampu menghipnotis dirinya, mata yang besar itu seperti jendela yang membawa angin segar dan dingin kedalam penciuman dan paru paru Draco yang panas dan gelap. Draco terus memandangi luna yang masih setia menatap langit berbintang dengan senyuman yang semakin merekah indah di wajahnya, seketika terlihat dengan jelas di mata Droco saat mendapati cahaya bulan purnama itu membingkai di wajah luna, membuat gadis itu semakin cantik di bawah cahaya itu bagaikan bidadari. Mata abu abu Draco berkilau, penuh akan kekaguman dan cinta yang mulai tumbuh sekarang.

Draco kembali tersenyum masih memandang kearah luna, Draco teringat saat pertama kali ia bertemu Luna. Saat itu, la mengejek Luna karena kepercayaan-kepercayaannya yang dianggap aneh. Namun, lama-kelamaan, ia mulai tertarik pada pemikiran Luna yang unik dan pandangannya yang berbeda tentang dunia sihir.

tidak pernah terlintas di benaknya akan dapat merasakan perasaan seperti ini pada seseorang, ini belum pernah terjadi didalam hidupnya untuk merasakan rasa cinta dan kasih sayang pada seorang gadis yang ada Hogwarts bukanlah sifatnya. biasanya ia kan sangat tidak peduli serta acuh pada setiap kali mendengar beberapa kisah cinta yang pernah ia tahu dari beberapa temannya atau buku cerita cinta yang ia baca, itu semuan sangat konyol dan tidak masuk akal baginya. terlebih lagi Draco mengetahui bahwa fakta ia berasal dari keluarga yang tidak terlalu menjunjung hal romantis, tidak pernah draco melihat secara langsung bagaimana ayahnya memperlakukan ibunya dengan cinta dan kelembutan. hal itulah yang membuatnya merasa semua cerita cinta itu hanyalah layaknya seperti legenda atau mitos belaka. namun sekarang berbeda dan tidak disangka olehnya bahwa dia sendiri akan membuka hati pada gadis. apa lagi gadis yang ia suka adalah Luna yang sering di anggap aneh oleh kebanyakkan orang.

Luna mengangkat wajahnya dan tersenyum melihat Draco. "Kau sedang memikirkan apa, Draco?" tanyanya luna lembut, memecah keheningan dan lamunan draco.

Draco tersadar dari lamunannya. la menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aku, aku hanya sedang berpikir tentang betapa indahnya malam ini," jawabnya, berusaha menyembunyikan debar jantungnya.

Hidden Love In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang