di pagi hari pada pukul setengah lima kean terbangun dan menangis kencang membuat gevano terbangun sedangkan Kalingga seperti tidak terganggu dengan suara berisik itu sama sekali.
gevano beranjak menuju ke ranjang bayi yang berada di satu ruangan yang sama dengannya, dia menggendong tubuh itu lalu menimang nimangnya supaya diam.
keadaannya sudah lebih baik dari kemarin, dia sudah di rawat 2 hari di rumah sakit, orang tua Kalingga juga sudah pulang ke rumahnya.
oekk... oekk..
"cup.. cupp anak buna diam ya sayang" ucap gevano menenangkan Kean supaya berhenti menangis dan benar saja anak itu langsung terdiam.
gevano menghela napas lega lalu dia mendudukkan dirinya di sofa dengan Kean yang terus dia gendong, gevano melirik Kalingga yang masih tertidur pulas.
dia melirik jam sekarang sudah jam 6 pagi dan dia hari ini sudah boleh pulang karena keadaannya sudah membaik.
gevano menepuk pelan pipi Kalingga, "bangun" ucapnya, Kalingga perlahan membuka matanya lalu menatap gevano dengan mata merem melek, "kenapa sayang" ucapnya dengan suara khas orang bangun tidur.
"i-itu hari ini aku boleh pulang kan? kalau begitu sekarang saja aku sudah tidak betah disini"
"baiklah sebentar ya aku akan mencuci mukaku dulu"
chupp
"good morning buna"
chupp
"good morning jagoan Daddy"
setelah mengecup pipi gevano dan kean Kalingga lalu beranjak dari sofa menuju ke kamar mandi.
ceklek!
"buna!"
gevano menatap anak laki laki yang sedang tersenyum lebar ke arahnya, gevano balas tersenyum.
"eh naren sini duduk di samping buna" ucap gevano sambil menepuk tempat di sampingnya, naren menurut lalu duduk di samping bunanya.
"naren kesini dengan siapa?"
"dengan grandpa dan grandma buna, adek bangun ya bun?"
"iya coba naren ajak adek ngobrol"
naren mencium pipi Kean lalu menoleh hidung anak itu pelan membuat bayi itu tersenyum.
"hehe adek senyum buna"
"iya, di mana grandma sayang?"
"di luar buna katanya ada keperluan"
"oh begitu ya sudah"
gevano dan naren terus asik bermain dengan Kean tanpa sadar kalau sedari tadi Kalingga sudah kembali dari kamar mandi, dia menghampiri gevano lalu duduk di sampingnya.
"bun"
tidak ada sahutan membuat Kalingga mendengus kesal.
"buna katanya ingin pulang!" ucap Kalingga sedikit ngegas membuat gevano tersadar lalu menatap Kalingga yang wajahnya sedang cemberut.
"iya ayok sekarang"
Kalingga mengangguk lalu mereka keluar dari ruangan.
"mama? kapan mama disini?"
"sedari tadi"
"kenapa tidak masuk saja"
"tidak lagipula kalian ingin pulang bukan?"
"iya"
"ya sudah ayok sekarang kita pulang, naren akan ikut bersama grandma atau buna?"
naren sempat berpikir lalu menunjuk buna vano, "buna saja grandma" ucapnya, mama liza mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||End
Romancegevano Sagara anggarta pemuda manis yang hidup sebatang kara, karena ditinggal oleh kedua orang tuanya dia harus mencari pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari. • • • "hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik. "hei...