Mata gue terus tertuju pada pria rupawan yang sedang duduk di meja bartender itu, gue juga gak tau kenapa tapi dia benar-benar menyita perhatian gue. Gue langsung mengalihkan pandangan gue ketika cowok itu balik menatap gue.
Cowok itu bangun dari kursi nya, membawa gelas dan botol minumannya menghampiri meja gue."Sendirian juga?" Tanya dia, gue cuma ngangguk.
"Keberatan kalau ditemani?"
"Enggak santai aja, silahkan duduk." Jawab gue, setelah gue perhatikan dari dekat dia lebih tampan meskipun tampak sedikit kacau dengan mata sembabnya,rambut berantakan juga kemeja kerjanya yang 2 kancing atasnya terbuka.
"Jadi, kenapa perempuan semuda kamu pergi ke klub malam sendiri?"
"Cuma sedikit butuh hiburan." Jawab gue, cowok itu tertawa sembari menuangkan minuman. Oh sialan dia benar-benar menawan, haruskah gue naksir cowok yang lebih tua sekarang?
"Saya juga."
"Kirain pria mapan dan matang gak butuh hiburan di klub malam murah." Celetuk gue, cowok itu tertawa lagi.
"Semua klub sama saja, saya lebih suka di tempat murah."
"Karena banyak perempuan murahan yang mudah di goda?"
"Tidak, saya tidak sebrengsek itu." Ujarnya.
Gue sama si cowok misterius ini terus mengobrol, gue gak nolak juga buat di traktir minum sama dia. Cowok ini cukup sopan juga, dia benar-benar bukan tipe cowok brengsek yang berusaha menggoda gue seperti cowok kebanyakan di klub malam. Dia tanya gue kuliah dimana dan obrolan kita hanya seputar kampus dan pelajarannya.
"Mau saya antar pulang?" Tanya cowok itu.
"Kita sudah sama-sama mabuk."
"Saya bisa temani kamu naik taksi."
"Oke, sebelumnya makasih ya om."
"Jangan panggil saya om, saya belum setua itu." Ujarnya, gue sedikit tertawa dan mengangguk.
....
Kita sudah sama-sama berjalan sempoyongan keluar dari taksi, cowok itu enggan memberitahu gue namanya saat gue tanya tadi.
"Sekali lagi makasih ya."
"Sama-sama, terimakasih juga sudah menemani saya mengobrol."
Gue mengangguk "Sampai jumpa lagi." Ucap gue sambil berjalan dengan susah payah ke arah lift.
..
Kepala gue benar-benar pening, gue bangun dengan sedikit linglung. Mata gue membelalak ketika melihat seseorang keluar dari kamar mandi.
"Tenang saya bukan orang jahat, semalam saya yang antar kamu pulang dari klub. Saya juga terlalu mabuk dan ketiduran di rumah kamu jadinya. Saya tidak melakukan apapun pada kamu saya bersumpah." Ujarnya.
Gue masih terdiam berusaha mengingat apa yang terjadi, iya gue sama dia ketemu di klub dan ngobrol lalu dia antar gue pulang. Ingatan gue cuma sampai gue yang keluar dari taksi, sisanya gue gak ingat apapun.
"Kamu pingsan setelah keluar dari taksi, jadi saya minta satpam buat bantu saya antar kamu masuk ke kamar kamu." Dia kembali menjelaskan, gue hanya mengangguk. Terlalu pening buat gue berpikir sekarang.
"Oke, gue percaya kok." Ucap gue sambil mengangguk. Gue bangun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.
Cowok itu sudah pergi setelah gue keluar dari kamar mandi, dia meninggalkan sebuah catatan di meja yang bilang terimakasih dan maaf sudah merepotkan juga beberapa lembar uang dengan pecahan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream (Exclusive)
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. disini aku hanya m...