4 - First List

190 28 2
                                    

Pagi hari yang cerah itu, udara segar mengalir melalui jendela yang terbuka, membawa keharuman lembut bunga dari taman kecil di luar apartemenku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah itu, udara segar mengalir melalui jendela yang terbuka, membawa keharuman lembut bunga dari taman kecil di luar apartemenku. Aku sibuk memikirkan ide untuk akhir pekan bersama Shen Meng Yao.

Setelah kemarin dia datang ke apartemenku, kami mulai sering berkomunikasi, dan pertemuan itu meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Ketika aku merenung sambil memandangi daftar hal-hal yang bisa kami lakukan bersama, mataku tertuju pada satu kegiatan yang tampak sederhana namun menarik untuk dilakukan pertama kali: membuat kue coklat bersama.

Setelah sedikit mempertimbangkan, aku memutuskan untuk memberanikan diri mengajaknya. Hari itu aku mengirim pesan singkat, "Mau nggak besok kita bikin kue coklat di rumahku? Aku nggak jago-jago banget sih, tapi pasti seru kalau kita bisa bikin bareng."

Tak butuh waktu lama, Shen Meng Yao membalas dengan emoji senyum dan hati, "Boleh! Kayaknya seru! Aku belum pernah bikin kue sendiri, jadi kamu harus ngajarin aku, ya."

Hatiku melonjak. Aku membayangkan wajahnya saat tersenyum dan senyumku tak bisa kutahan lagi.

Dalam beberapa pesan tambahan, kami mengatur rencana untuk malam ini, berbelanja bahan-bahan yang diperlukan di minimarket terdekat. Itu jadi kesempatan yang sempurna untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

 Itu jadi kesempatan yang sempurna untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba. Aku menunggu di ruang tamu, mengenakan hoodie favoritku dan celana jins santai, merasa cukup gugup meski tak ada alasan untuk itu. Ketika bel pintu berbunyi, aku hampir terlompat, dan segera berjalan untuk membuka pintu.

"Hey!" sapaku, berusaha terdengar kasual.

Shen Meng Yao berdiri di sana, tersenyum manis dalam pakaian yang santai namun tetap terlihat begitu menawan. Jaket denimnya membuatnya terlihat casual, dan rambut panjangnya yang terurai sempurna membuatku terdiam sejenak.

"Sudah siap belanja bahan-bahan kue?" tanyanya dengan senyum yang membuat jantungku berdebar lebih cepat.

"Uh, ya, tentu! Ayo," jawabku sedikit tergagap.

Kami berjalan beriringan menuju minimarket terdekat, lampu-lampu jalan menerangi malam yang tenang. Suasana santai membuat obrolan kami mengalir lebih mudah.

Breathless Whispers - Yuan Yiqi dan Shen Meng Yao [heimiao Couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang