Uhmm mass, jangan main di sofa lagi dong hnggh…”
“Hmm kenapa? Bosan? Mau di kamar?” Tanyaku sambil mengulum daun telinganya.
“Iya ahh, cari suasana baru gituhh…” Tasya kelonjotan karena aku memainkan vaginanya lebih cepat dari yang tadi.
“Mau di luar ngga? Enak banget dingin gitu sambil masukin kamu.”
“Ihhh, nanti diliatin orang lain gimana ahhh?”
“Ngga, ketutupan kok itu, ngga bakal dilihat orang, enak jugakan ada adrenalinnya?” Aku membujuk Tasya dengan mulut manisku sambil tanganku bekerja untuk vagina dan payudaranya.
Tasya hanya bisa mengangguk pasrah sambil mendesah di bawah kendaliku. Aku mencium bibirnya cepat lalu menggendongnya menuju halaman villa yang tertutup. Udara dingin langsung menusuk kulit karena kami benar-benar telanjang. Jalanan di luar halaman tampak sepi, tetapi tetap saja aku khawatir diciduk warga, perasaan ini benar-benar campur aduk. Satu sisi aku merasa sedikit takut tertangkap oleh warga yang lewat dan melihat kami melakukan tindakan tidak senonoh lalu sisi lainnya adalah aku merasa tertantang untuk menyetubuhi Tasya di ruang terbuka dan merasa hal itu mempunyai adrenalin tersendiri yang membuatku sangat bergairah.
Aku mendudukkan Tasya di kursi tunggal yang ada di selasar villa lalu mencium bibrnya yang sedikit dingin karena udara dataran tinggi ini.
“Dingin mas.” Keluhnya.
“Aku manjain memek kamu ya sayang? Bagian tubuhmu yang paling enak boleh aku manjain kan? Biar dinginnya berkurang.” Ucapku lalu menurunkan badan untuk mencapai vagina Tasya yang memerah dan sedikit basah, bukti gairah Tasya karena aku mainkan sejak tadi.SELANJUTNYA DI KARYAKARSA!!!
Link berada di Bio
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Dating App
RomanceGadis binal seperti Tasya akan melakukan apa saja agar laki-laki tampan dan gagah mendatanginya dan memohon padanya. Ia suka membuat setiap melihat laki-laki tunduk kepadanya begitu ia menyerahkan tubuhnya. Ia memang masih berumur delapan belas teta...