Tangan kanan Chaeyoung masih belum berhenti mengaduk-aduk nasi yang ada di piring makan siangnya, kalau saja Lisa melihat hal ini sudah pasti sahabatnya itu akan berpikir kalau ada sesuatu yang salah pada Chaeyoung. Lisa sudah pasti tahu kalau Chaeyoung adalah gadis yang sangat suka makan dan bersumpah tidak akan pernah menyisakan sebutir nasi di piringnya. Bagi Chaeyoung, memakan sebutir nasi adalah tanda bahwa ia mensyukuri kenikmatan yang sudah dianugerahkan Tuhan kepadanya, tentu saja alasan lainnya adalah karena rasanya enak.
Namun, untuk kali ini rasanya ia benar-benar tidak sanggup untuk memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya. Padahal setelah ini jam makan siang sudah selesai dan ia harus kembali bekerja sebagai dokter umum seperti biasanya hingga larut malam. Chaeyoung sadar ia adalah tipikal orang yang tidak bisa konsentrasi dalam bekerja jika perut dalam keadaan lapar. Hanya saja, menyadari bahwa uangnya semakin terkikis dari hari ke hari membuat Chaeyoung rasanya tidak tega untuk menghabiskan makanan yang sudah ada di hadapannya karena pemikiran bahwa mungkin besok ia tidak bisa makan.
Di saat tangan kanan gadis itu sibuk memegangi sendok makan, tangan kiri Chaeyoung justru memegangi pulpen yang berkali-kali membuat coretan di atas buku catatan kecil miliknya. Di sebuah halaman kertas buku itu terlihat deretan angka dan melihat hasil akhirnya hanya semakin membuat Chaeyoung frustrasi saja. Padahal ia sudah menekan drastis pengeluarannya bulan ini dan hidup sehemat mungkin, bahkan ia juga nekat pergi-pulang kerja dengan berjalan kaki alih-alih menggunakan mobil selama seminggu terakhir karena khawatir ia tidak akan sanggup membeli bensin nantinya.
Bukankah rasanya miris sekali melihat hasil buku catatannya itu? Nyatanya, seberapa keras pun Chaeyoung menekan keuangannya seorang diri, pada akhirnya ia tetap tidak bisa menutupi apapun. Itulah kenapa ia tidak bisa menelan apapun siang ini karena terus bertanya-tanya, apa esok ia masih bisa menelan sebutir nasi? Sebenarnya ia bisa saja meminta bantuan Lisa, tapi ia tidak ingin terus-menerus merepotkan sahabatnya itu. Lisa sendiri pasti juga punya kesulitan.
Di saat yang sama, terlihat seorang dokter yang dari penampilannya tampak lebih senior juga memasuki kantin rumah sakit tersebut. Beberapa karyawan rumah sakit maupun perawat yang berada di tempat yang sama itu tak sungkan untuk menyapa beliau dengan ramah sebelum kembali sibuk dengan kegiatan makan siang masing-masing. Begitu sang dokter sudah menerima jatah makan siangnya, beliau tampak celingak-celinguk untuk mencari tempat duduk yang kosong hingga akhirnya mata tua itu tertuju ke arah meja yang hanya ditempati oleh Chaeyoung. Tanpa sedikit pun keraguan dokter itu menghampirinya.
"Kuharap kursi di depanmu ini kosong, dr. Park," suara berat yang agak terdengar cempreng itu mampu membuat fokus Chaeyoung ke arah tulisannya langsung buyar.
"Oh! Astaga!" buru-buru Chaeyoung beranjak berdiri dan membungkuk di hadapan beliau. "Selamat siang, dr. Yang. Maaf aku tidak sadar kalau Anda sudah berdiri di depanku."
"Santai saja. Ini juga masih jam makan siang, kau tidak perlu sehormat itu padaku," balas dr. Yang santai. "Omong-omong, apa aku boleh duduk di sini denganmu? Meja lain tampaknya sudah penuh."
Chaeyoung tertegun sejenak sebelum akhirnya mengangguk cepat. "Tentu saja, dr. Yang. Aku sama sekali tidak keberatan. Lagipula sedari tadi aku sendirian. Hmm, silakan duduk dan nikmati makan siang Anda. Aku akan pergi."
Sebelum Chaeyoung sempat membereskan meja yang memisahkan mereka berdua, suara dr. Yang kembali terdengar.
"Tunggu, tunggu, tunggu. Aku duduk di sini sama sekali tidak ada maksud untuk mengusirmu. Justru aku senang jika bisa makan siang dengan salah satu dokter yang kukenal. Jadi, sebaiknya kau tetap di sini alih-alih pergi," cegah dr. Yang sehingga Chaeyoung langsung mengurungkan niatnya. Lalu, dr. Yang kembali bicara. "Di samping itu, kuperhatikan kalau piringmu masih penuh makanan. Itu artinya kau belum selesai makan siang. Jadi, pastikan dirimu kenyang dan makanlah dengan nikmat. Pekerjaanmu berat, jadi jangan sampai lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOGAETING [Ebook] ✅️
Hayran KurguRomance/Comedy/Drama. PCY x PCY x OSH. Menjadi korban penipuan dan kehilangan banyak uang membuat Park Chaeyoung mulai hidup luntang-lantung, bahkan ia nyaris kehilangan mimpinya untuk mengambil spesialis kalau saja dr. Yang Hyunsuk tidak menawarkan...