"ini gibran kelayapan kemana sih?udah mau jam sembilan loh ini" ucap vina ibu dua anak itu.
"di telpon-telpon juga nggak di angkat-angkat"keluh nya.
"assallamu allaikum"gibran akhinya pulang.
"wallaikum salam,kamu dari mana aja sih?nggak liat udah mau jam sembilan"
"jangan marah dulu buk,aku tu keluar ada alesan nya,aku habis nyelametin nyawa seseorang"jelas gibran.
"maksudnya"?ucap vina mengerutkan kening.
"tadi itu adara yang whatsapp aku,dia bilang dia lagi dalam bahaya,di culik sama anggota geng motor"
"ya allah terus keadaan tuh anak gimana?masih hidup kan?-vina
"lumayan sih buk,aku liat banyak lebam di tangan sama pipi adara,mangkanya aku sebisa mungkin buat laporan ke polisi"
"ya allah,kasihan banget tuh anak! ucap vina dengan muka iba nya.
"iya buk,dan ternyata bukan cuma adara yang di gangguin sama mereka,tapi kak naura juga"
"ha serius kamu?terus kakak kamu gimana?dia baik-baik aja kan?bayi nya gimana?cucu ibu gimana?ucap vina dengan wajah panik.
"buk...buk,ibu tenang aja,kak naura nggak apa-apa"
"huh... alhamdulilah"ucap vina lega sembari mengelus dada nya yang dag dig dug ser.
"ibu jadi nggak tenang deh kakak kamu tuh tinggal di sana,semenjak dia nikah sama rasya hidup nya tuh sial muluk,banyak yang nggak suka sama keluarga itu"lanjut vina.
"eh,ibu nggak boleh ngomong gitu,sesuatu yang udah terjadi itu semua atas izin allah buk"
"CK! udah ah,nggak usah ceramah,pokok nya ibu besok mau ke sana"ucap vina beranjak dari soffa.
"kenapa aku merasa kalau tante dinda menyembunyikan sesuatu aku nggak melihat sedikit pun luka di tangan nya"gumam adara dalam hati.
"sayang, besok-besok kamu kalau mau pergi sama mama ya jangan sendiri"-salma
"iya mah,maaf ya aku udah bikin mama khawatir"-adara
"sekarang loe bilang ke gue,gimana ciri-ciri orang yang mukulin lu?bilang ke gua,biar gua cari tuh orang"
"udahlah kak,aku nggak mau memperpanjang masalah ini lagian gibran juga udah laporin kasus ini ke kantor polisi,semoga aja pelaku nya cepet ketangkep"
"tapi sebelum tuh orang ketangkep gua mau kasih pelajaran dulu,enak aja dia mukulin lu"ucap rasya tak terima.
"nggak usah kak,kalau kakak ngelakuin itu apa bedanya kakak sama mereka"ucap adara.
"tapi dia udah mukulin lu,gua nggak terima"-rasya
plak! naura menampol lengan rasya yang keras kepala.
"AAKH"teriak rasya.
"HAH"! berisik banget sih loe,nurut aja kenapa sih,gua lagi hamil ya awas aja loe macam-macam,sok mau gaplokin anak orang lagi."ucap naura.
"ya masalahnya mereka udah bikin adara jadi gini nau,logika aja kalau ada yang mukulin gibran kamu terima nggak"?
"apaan sih,kenapa jadi bawa-bawa si gabrin"?ucap naura.
"ya masak aku diem aja adik aku di pukulin sama mereka"
"ya biar polisi aja yang bekerja kamu nggak usah ikut-ikutan"