g

122 18 0
                                    

Taehyung sedang menemani jeje di gazebo, kadang taehyung tertawa gemas melihat putra semata wayang nya tertawa riang, jeje sedang menggambar, tadinya jungkook yang ikut jeje menggambar, tapi sekarang sang daddy sedang menerima telepon.

" mom " panggil jeje.

" iya sayang, ada apa hmmm ? " tanya taehyung.

" lapal, mau oklat " ujarnya menatap sang mommy.

" lapar mam nasi, no coklat " ujar taehyung.

" no, je want choco " ujarnya sok tegas.

Taehyung mwnghela nafas, jungkook datang dengan beberapa maid di belakang, membawa makanan...

" i want choco " jean menatap sang daddy.

" sebelum choco, je harus mam nasi dulu " ujar jungkook, yang sudah duduk di sebelah taehyung.

" otey " riangnya.

" dasar anak ini " kesal tae.

" tenang sayang " jungkook mengecup sekilas kepala taehyung.

Keduanya sambil mengobrol, dengan jungkook yang menyuapi jean dan taehyung yg sudah rebahan. Jeje selesai makan langsung duduk ke pangkuan jungkook. Tak lama bocah gembul itu sudah terlelap tidur.

" anak mu jungkook, sangat mirip dengan mu " dengus taehyung sambil mengelap keringat jean.

" ya dia anak ku, sebuah hadiah indah dari mu " ujar jungkook sambil mwncubit kecil hidung taehyung.

" iisshh dad " tae malu.

Jean di baringkan di samping taehyung, sedangkan jungkook berada di belakang taehyung, cuddle bertiga.

" besok kita udah mulai kerja " taehyung memainkan rambut jean.

Cup.....jungkook mengecup pipi tae....

" tenang sayang, jean besok akan di jaga oleh bunda " ujar jungkook sambik mengelus kepala taehyung.

" terkadang aku berpikir untuk berhenti bekerja, bagaimana menurutmu ? " tanya taehyung.

" aku sudah lama mwnyuruh mu berhenti sayang " ujar jungkook dengan pelan, " aku ingin mommy fokus sama daddy dan baby saja " jungkook menatap taehyung.

" baiklah, besok aku akan bicara kan ini dengan mama " taehyung sudah mengambil keputusan, jungkook tersenyum mendengarnya.

......

Paginya..

Jungkook sedang sibuk memeriksa beberapa berkas penting, dari luar terdengar ricuh, membuat jungkook mengeram marah.

Brak....

Pintu terbuka dengan tidak santai, seorang wanita masuk sambil menangis dan ada sekretaris jungkook juga yang ikut.

" bisa jelaskan christ ? " tanya jungkook datar.

" tuan, nona ini memaksa masuk " baru saja christ akan berbicara kembali, namun...

" jungkook, aku hamil anak mu " teriak wanita tersebut.

Mendadak ruangan menjadi sunyi senyap, jungkook memijat pangkal hidungnya, sedang berpikir tentang, apa yang sebenarnya mau para manusia menjijikan ini.

" begitukah ? " sebuah suara muncul dari pintu.

" Ma " jungkook berdiri.

" disitu saja kook, mama ingin melihat wanita yg mengaku hamil anakmu " ujar nyonya besar jeon.

" aku, aku hamil anak jungkook, dia harus tanggung jawab " ujar hiruka sambil menatap takut takut pada luhan.

" kau kira kami bodoh ? " luhan tertawa, " hiruka, itu nama mu kan, bajingan mana yg telah mengirimmu ke sini, tapi aku tak peduli, karna kau akan mati hari ini " luhan terkekeh menyeramkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Card (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang