☆Happy Reading☆
...
Marvel kini sedang sibuk dengan ikan hias miliknya yang entah di beli sejak kapan. Sedangkan Mauriella hanya mengamati si adiknya dengan tatapan aneh. Dia bingung sejak kapan ikan ikan lucu itu ada di rumah, apalagi Marvel belum genap 3 hari tinggal di rumah mereka.
"Kak lihat ini! Yang gendut namanya Jeje terus yang langsing namanya Fafa." Ujar Marvel dengan nada antusias. Dilihat dari tatapannya yang berbinar cerah.
"Kapan kamu belinya?" Tanya Mauriella.
"Em ini punya ku dulu, aku suruh paman untuk di bawa ke sini dengan jet miliknya." Beritahunya dengan tersenyum kikuk.
"Yaampun sudah gila kamu!" Ucap Mauriella dengan wajah tak percaya.
"Tidak juga." Acuhnya dan memilih fokus pada ikan ikan miliknya yang terlihat gemuk.
Apa mungkin mereka obesitas? Pertanyaan itu terlintas pada benak Mauriella.
Ting!
Mauriella mengalihkan pandangannya kearah ponselnya, ternyata pesan masuk.
Rienxe's Ent-
[Jadwal pelatihan model]"Astaga aku melupakan semua ini!"
Mauriella segera beranjak dari sana, dia memutuskan untuk ke kamarnya dan bermain. Dia membuka pintu kamarnya perlahan, dia merasakan aura aneh yang ada di kamarnya.
Bruk
Cklek
Mauriella mendorong pintu kamarnya dengan sedikit tenaga yang menimbulkan bunyi sedikit bising. Dia melangkah perlahan ke arah balkon kamarnya.
Tak ada siapa pun! Apakah tadi itu hantu?
Tidak tidak, siang hari mana ada hantu. Agaknya dia sudah mulai gila, yah! mana ada hantu di siang hari dirinya ini ada ada saja.
Tak!
"Hufft tenang, ini hanya karena cuaca tidak menentu akhir akhir ini. Yah cuaca yang tidak menentu!" Gumamnya.
Mauriella duduk di meja belajarnya, dia meraih mouse setelah menghidupkan komputernya. Tangannya bergerak lincah di atas papan keyboard.
Dari pada kesal memikirkan sesuatu, mending dirinya bermain game tentu setelah dia juga mengajak temannya untuk bermain juga.
"Rie! lihat, lo cocok jadi players." Semangat Jenny teman Mauriella saat sekolah menengah.
"Jenny lo bisa aja." Jawab Mauriella, ternyata kemampuannya tidak hilang.
"Kalo lo tidak kuliah, gue yakin lo bakal jadi pemenang medali."
"Dan Papa gue nggak akan biarin hal itu terjadi." Balasnya dengan enteng.
"Menurut gue, lo terlalu nurut sih." Kekeh Janny di sebrang panggilan video tersebut.
"Hmm, cuma lo yang gue kasih tau. Dan cukup lo aja, jangan sampai orang lain tahu." Peringat Mauriella dengan tatapan tajamnya.
"Hehe peace deh, gue masih nggak percaya lo ngalami semua itu. Gila sih tapi kalo di pikir-pikir lo goblok sih!" Cerca Jenny.
"Kalo yang itu gue juga setuju,"
Obrolan mereka berlanjut dari A sampai ke Z sunggu begini lah jika teman lama kembali bertemu dan mengobrol. Mana sama sama nyambung lagi :).
☆...☆
"Jadi kita teman kan?"
"Iya, nanti kita temenannya yang lama yaa!!"
"Pokoknya kamu cuma punya aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Of Miracle
Fiksi Penggemar"Javier, jika perlu kau ketahui aku sangat mencintaimu. Namun aku menyesal untuk itu." Gumamnya. Dia Mauriella gadis yang mengejar cinta, tapi sia sia tak hanya cintanya yang dihancurkan namun kehidupannya juga di hancurkan. Tangannya mengarahkan pi...