Arjuna-Subhadra

160 12 0
                                    

Setelah 2 hari berjalan bersama kelima prajurit yang menjaganya,Subhadra pun memutuskan untuk beristirahat,daripada dia pingsan di tengah jalan,lebih baik dia beristirahat terlebih dahulu, mengumpulkan energi untuk perjalanan selanjutnya.

"Berapa hari lagi kita berjalan prajurit?" Tanya Subhadra pada pemimpin para prajurit yang ikut dengannya itu,sang pemimpin prajurit yang merasa di tanya pun akhirnya menoleh dan menjawab "sekitar 2 hari 1 malam lagi putri" jawab ketua prajurit itu dengan hormat.

Subhadra mengangguk,dia menghapus keringat di dahinya menggunakan ujung kain selendang nya.

"Apa kau lapar atau haus tuan putri? Biar kami mencarikan Makanan atau minum untuk mu" tanya ketua prajurit itu.

"Tidak usah,aku akan mencarinya sendiri,kalian tetaplah menjaga tempat ini,aku akan pergi ke hutan sebentar dan akan kembali dengan cepat" tolak Subhadra pada ketua prajurit itu,dia memilih untuk mencarinya sendiri ke dalam hutan membuat para prajurit saling bertukar pandangan.

Subhadra yang melihat orang prajurit itu bingung pun tersenyum "aku akan baik-baik saja,tenanglah,kalian tetap di sini,dan jangan kemana-mana sampai aku kembali" ucap Subhadra dan para prajuritnya pun terpaksa menurut.

Subhadra berdiri dan dia pun mulai melangkah kan kakinya ke dalam hutan,dia berjalan lurus,tidak berbelok belok agar tidak kehilangan arah.

Subhadra merasa kakinya sakit karena memakai sandal terus,dan pada akhirnya,dia lebih memilih berjalan kaki tanpa memakai sandal.

Tapi...tak lama setelah itu,Subhadra tak sengaja menginjak duri yang tajam membuat kakinya berdarah dan dia pun terlihat kesakitan.

"Aww!,kakiku!" Panik Subhadra saat kakinya yang berlumuran darah akibat duri yang tajam itu "bagaimana aku harus pulang jika kakiku sakit seperti ini?" Tanya Subhadra khawatir.

•••

Di sisi lain,Arjuna yang sedang berjalan untuk mencari buah-buahan, tiba-tiba saja merasa aneh dengan kakinya,dia merasa sakit pada bagian kaki nya.

Saat dia melihat kakinya,tidak ada apapun yang bisa membuat kaki Arjuna sakit seperti tertusuk duri yang tajam "ada apa dengan kakiku?" Tanya arjuna aneh.

Namun dia tak memikirkan hal itu lagi,dia lebih memilih untuk terus berjalan agar menemukan buah-buahan untuk di makan.

Senyum Arjuna muncul kala melihat pohon pisang yang memiliki banyak sekali buah nya.

Arjuna mendekat pada pohon pisang itu,dan mulai mencoba untuk mengambil pisang pisang yang sudah matang itu.

Saat dia tengah memakan pisang itu,dia pun jadi teringat seseorang yang terus ada dalam pikirannya,bahkan hatinya pun berdetak kencang saat memikirkannya.

"Subhadra..." Panggil Arjuna saat melihat buah pisang itu "Subhadra sangat suka sekali dengan buah pisang" katanya dengan sedikit kekehan di akhir karena teringat Subhadra yang begitu lahap memakan pisang,saat dia masih ada di Hastinapura waktu itu.

•••

Di sisi lain,Subhadra kini sudah mengobati kakinya dengan tanaman yang berfungsi untuk mengobati luka,dan dia pun kini bisa berjalan lagi walaupun sedikit pincang.

Tak jauh di pandangannya,ada sebuah pohon yang membuat senyum Subhadra muncul "pohon apel!" Katanya seraya berjalan menuju phon apel itu.

Dan pada saat Subhadra sampai di dekat pohon apel tersebut,dia jadi terlihat kebingungan "bagaimana caranya aku mengambil apel ini? Pohonnya sangat tinggi" tanya Subhadra entah pada siapa.

Subhadra pun berpegangan pada pohon itu karna dia lelah,namun tanpa sadar,seluruh pohon itu bersinar terang Karna sentuhan dari Subhadra.

Subhadra yang menyadari itupun terkejut "apa ini? Mengapa pohon ini bercahaya karna aku menyentuh nya?" Tanya Subhadra heran.

Dan tak lama kemudian,setelah memancarkan cahaya itu,si pohon pun menjatuhkan banyak sekali buah apel ke tanah,membuat Subhadra semakin terkejut.

Dan di detik kemudian "salam dewi Subhadra" ucap pohon itu yang tiba-tiba sekali memiliki wajah membuat Subhadra semakin terkejut.

"K-kau-"

"Aku adalah pohon apel ajaib di hutan ini,hutan ini adalah hutan penuh keajaiban Dewi Subhadra" kata pohon apel itu dengan nada hormat pada Subhadra.

"T-tapi,mengapa kau memberiku apel sebanyak ini?" Tanya Subhadra pada pohon apel itu "karna kau menyentuh ku Dewi Subhadra,sungguh...sentuhanmu adalah berkat bagiku" jawab pohon apel itu membuat Subhadra tersenyum "terimakasih pohon apel yang baik,suatu hari nanti,aku akan membalas jasamu" katanya dan setelah itu,Subhadra pun kembali ke tempat semula dengan banyak apel.

Saat kembali, para prajurit pun segera membantu Subhadra yang kesusahan membawa apel yang banyak "makanlah apel ini,aku mengambil banyak" ucap Subhadra pada para prajurit itu.

"Apa tuan putri sudah memakannya?" Tanya salah satu prajurit,Subhadra tersenyum dan mengangguk "aku sudah memakannya,jadi tinggal kalian yang belum memakannya,jadi,makanlah" jawab Subhadra dan para prajuritnya pun memakan apel yang ia bawa tadi.

Beberapa saat kemudian,Subhadra pun melanjutkan perjalanan nya,mereka terus berjalan melewati hutan,sungai dan berbagai macam lainnya.

Hingga saat di tepi sebuah sungai,Subhadra pun memutuskan untuk beristirahat Kembali,karna perjalanan mereka,tinggal beberapa jam lagi saja.

Subhadra pun meminum air sungai yang bersih itu,hingga dirinya tak merasa lelah lagi,saat Subhadra hendak melanjutkan perjalanan,tanpa Subhadra sadari,selendang merahnya tertinggal di batu dekat sungai itu.

•••

Di sisi lain,Arjuna kini sedang melewati hutan yang lebat,dan saat dia sedang berjalan santai, tiba-tiba saja ada angin yang berhembus kencang.

Dan tiba-tiba saja,sebuah kain merah yang sepertinya terbawa angin itu,datang dan menutupi wajah Arjuna,Arjuna pun mengambil kain itu dari wajahnya dan memperhatikan kainnya.

"Kain ini...aku seperti tidak asing dengan kain ini,bahkan wanginya..." Gumam Arjuna,dan tanpa berfikir lama lagi,dia pun melanjutkan perjalanannya dengan membawa kain merah itu.

•••

Di sisi Subhadra,dia kini sedang tersenyum bangga melihat bangunan suci di hadapannya.

Ya,Subhadra kini sudah sampai di kuil Dewi Durga,di kaki gunung Himalaya,Subhadra bangga pada dirinya,bisa sampai di kuil ini dengan selamat,padahal dia selalu mendengar cerita,bahwa ratusan orang yang melakukan perjalanan ke kuil ini,tidak ada yang selamat.

Saat kaki kanan Subhadra menginjak satu tangga awal,semua dedaunan menghindar membuat tangga itu bersih,suara terompet dan suara lonceng dari dalam kuil itu juga seolah menyambut kedatangan Subhadra.

Dia pun terus melangkah kan kakinya,menaiki tangga hingga pada akhirnya sampai di hadapan patung Dewi Durga.

Subhadra menyatukan kedua tangannya di hadapan patung Dewi Durga itu "salam Dewi Durga" katanya memberi salam pada Dewi Durga.

Setelah itu,Subhadra pun mulai menyiapkan sesuatu untuk dia melakukan pemujaan nanti.

Tapi...tanpa ia sadari,ada seorang laki-laki yang baru saja datang ke kuil ini, laki-laki itu menatap heran Subhadra,seolah bertanya 'siapa wanita ini?'

Dan laki-laki itu adalah,Arjuna putra pandu...

BERSAMBUNG

PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang