33

16.2K 1.4K 234
                                    

Typo.
Vote dulu, lur. Matursuwon.

___________________________

Selamat membaca.
____________________________

Geska memijit pelipisnya sendiri, beberapa hari ini dirinya sering merasakan pusing.

"Kalau masih pusing gak usah pergi ngampus dulu, muka lo udah pucet banget gitu," ujar Antares sembari meletakkan teh hangat di depan Geska, kemudian duduk di sampingnya dan memijit leher belakangnya.

"Jangan dipijit, mual, Res...." Ujar Geska dengan lirih, air mukanya yang pucat semakin menambah kekhawatiran pada diri Antares.

"Ke rumah sakit aja, yok? Gue ijin telat sekolah, dah." Tangan Antares terulur mengusap keringat di dahi Geska.

"Lo keringet dingin, Ka." Suara Antares terdengar berdengung di telinga Geska, sedari tadi ia memejamkan mata karena kepalanya begitu pusing, ditambah perutnya yang terasa mual akibat Antares pijat tadi.

Tanpa menunggu balasan Geska, Antares pun membawanya menuju mobil.
"Adek gue di dalem sendirian....," ujar Geska dengan lirih. Adiknya itu masih tidur, tidak ada pengasuh yang menemaninya karena masih terlalu pagi dan biasanya akan datang pukul 9.

Setelah menurunkan Geska di kursi samping kemudi, dengan segera kembali masuk ke dalam rumah Geska untuk membawa Elsa. Tidak lama kemudian Antares kembali dengan Elsa yang berada di gendongannya dengan meminum susu di botol dotnya.

Geska tersenyum tipis di sela tubuhnya yang lemas.

"Adek duduk belakang, ya? Abang Geskanya lagi sakit, ya?" Tutur Antares dengan memasang chair seat.

"Ayes!!! Ayes!!" Pekik Elsa dengan menjulurkan kedua tangannya pada Antares meminta di gendong.

"Duduk sini, ya?" Antares meletakkan tubuh Elsa pada chair seat, namun bayi itu malah menangis sembari memanggil nama Antares.

"Gue pangku aja, Res." Tawaran Geska itu justru mendapat tolakan dari Antares.

"Biar sama gue aja." Dengan telaten Antares menggendong Elsa dengan gendongan bayi yang berada di depan.

"Ayess!"

"Iya sama bang Ayes."

__

_________________________

__

Geska keluar dari ruangan dokter bersama Antares dan Elsa. "Gue bilang apa? Gue cuma kecapekan aja," ujar Geska yang membuat Antares berdecak.

"Tetep aja harus ke rumah sakit, muka lo tadi aja pucet, gimana gue gak khawatir, coba?" Sungut Antares.

Geska tersenyum simpul. "Ke kamarnya Darga aja, ayo?"

"Lo kudu istirahat, besok aja ke Darga kalau udah enakan." Saat akan menggandeng tangan Geska, si empu menahannya.

"Gue bosen di rumah, Res. Cuma di kamarnya Darga." Geska menatap Antares dengan raut melasnya, pada akhirnya Antares mengiyakan ajakan Geska untuk mengunjungi Darga.

__

__

Geska baru saja memberi kabar pengasuh Elsa jika mereka berada di kamar inap Darga. Menatap Elsa yang sedang bermain dengan Iden.

"Lo yakin, mau di sini aja?" Tanya Antares, pasalnya Antares sendiri mau berangkat ke sekolah meskipun jam sudah menunjukan pukul 10.

"Iya, lo berangkat aja. Tapi mau peluk dulu." Geska merapatkan dirinya pada Antares dan mengusap ujung hidungnya sendiri pada leher Antares.

KETOS VS PRESBEM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang